Asidosis (Metabolik dan Respiratorik)
Asidosis adalah keadaan yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi. Kondisi inih ditandai dengan beberapa gejala, misalnyah napas pendek, linglung, atau sakit kepala.
Normalnya, pH darah di dalam darah adalah sekitar 7,4. Asidosis terjadi saat pH darah kurang dari 7,35 (asam). Hal inih berkebalikan dengan keadaan alkalosis yang terjadi saat pH darah lebih dari 7,45 (basa). Perubahan pH inih akan sangat memengaruhi fungsi dan kerja berbagai organ tubuh.
Penyebab Asidosis
Asidosis terjadi saat keseimbangan asam-basa di dalam tubuh terganggu, sehingga kadar asam menjadi sangat tinggi. Ada 3 mekanisme yang menyebabkan munculnyah asidosis, yaitu produksi asam yang berlebihan, pengeluaran asam yang terganggu, dan proses keseimbangan asam-basa di dalam tubuh yang tidak normal. Hal-hal inih akan menyebabkan terjadinyah penumpukan asam di dalam tubuh.
Ketiga mekanisme tersebut bisa disebabkan oleh adanyah gangguan metabolisme asam di tubuh (asidodis metabolik) atau gangguan pada proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida (asidosis respiratorik). Berikut adalah penjelasannya:
Asidosis metabolik
Kondisi inih terjadi ketika produksi asam di tubuh terlalu berlebihan atau saat ginjal tidak mampu mengeluarkan asam dari dalam tubuh. Ada beberapa jenis asidosis yang termasuk asidosis metabolik, yaitu:
Asidosis diabetik
Asidosis diabetik atau ketoasidosis diabetik disebabkan oleh produksi badan keton (asam) yang berlebihan. Kondisi inih terjadi saat diabetes tidak terkontrol.
Asidosis laktat
Asidosis laktat atau lactate acidosis disebabkan oleh produksi asam laktat yang berlebihan. Kondisi inih terjadi saat tubuh melakukan metabolisme anaerob (kadar oksigen rendah). Asidosis laktat dapat disebabkan oleh kanker, konsumsi alkohol yang berlebihan, gagal hati, gagal jantung, hipoglikemia dalam jangka waktu lama, sepsis, dan kelainan genetik, seperti MELAS.
Asidosis hiperkloremik
Peningkatan kadar asam dalam tubuh pada keadaan inih disebabkan oleh kehilangan natrium bikarbonat (basa) yang berlebihan dalam waktu yang lama. Kondisi inih biasanyah terjadi karena diare atau muntah-muntah yang berkepanjangan.
Asidosis tubulus renalis
Kondisi inih terjadi ketika ginjal tidak dapat membuang asam melalui urine, sehingga asam terkumpul di dalam darah. Hal inih biasanyah terjadi saat kerusakan ginjal disebabkan oleh penyakit autoimun atau gangguan genetik.
Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik juga akan meningkatkan kadar asam di dalam tubuh, namun dengan mekanisme yang berbeda. Kondisi inih disebabkan oleh gangguan pada sistem pernapasan yang meningkatkan kadar karbon dioksida di dalam darah.
Berikut inih adalah beberapa gangguan pada sistem pernapasan yang dapat memicu asidosis respiratorik:
Gejala Asidosis
Gejala asidosis tergantung pada penyebabnya, apakah gangguan metabolisme asam (asidosis metabolik) atau gangguan pertukaran oksigen dan karbon dioksida (asidosis respiratorik).
Gejala asidosis metabolik dapat berupa:
- Napas pendek dan cepat
- Sakit kepala
- Linglung
- Mual dan muntah
- Lelah atau mengantuk
- Nafsu makan menurun
- Denyut jantung meningkat
- Sakit kuning
- Bau nafas tercium seperti aroma buah
Sedangkan gejala asidosis respiratorik dapat berupa:
- Napas pendek dan cepat
- Lelah atau mengantuk
- Pusing
- Sakit kepala
- Linglung
- Gelisah
Jika penderita mengalami asidosis respiratorik berkembang dalam jangka waktu yang lama (kronis), gejala tidak selalu dirasakan. Namun, tanda-tanda seperti kehilangan ingatan, kesulitan tidur, dan perubahan perilaku dapat terjadi.
Kapan harus ke dokter umum / dokter spesialis
Deteksi dan penanganan dini dapat membantu pemulihan asidosis. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda merasakan gejala-gejala asidosis seperti yang telah dijelaskan di atas.
Perlu diingat bahwa asidosis adalah keadaan yang serius dan bisa berakibat fatal. Pastikan Anda segera ke rumah sakit jika mengalami kesulitan bernapas.
Asidosis dapat dipicu oleh penyakit dan keadaan seperti diabetes, asma, PPOK. Lakukan kontrol dan pemerisaan rutin jika Anda memiliki keadaan tersebut untuk mencegah terjadinyah asidosis.
Diagnosis Asidosis
Untuk mendiagnosis asidosis, dokter umum / dokter spesialis akan menanyakan gejala yang dialami pasien, obat-obatan yang sedang digunakan, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada pasien.
Dokter juga akan melakukan tes penunjang untuk memastikan diagnosis, menentukan tingkat keparahan asidosis, dan mengetahui penyebab yang mendasarinya. Tes yang dapat dilakukan adalah:
Tes darah, untuk menilai fungsi metabolik secara komprehensif termasuk fungsi ginjal, kadar gula, dan elektrolit.
Analisa gas darah arteri, untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan PH dalam darah.
Rontgen dada, untuk mendeteksi cedera atau gangguan lain di paru-paru.
Tes fungsi paru, untuk mengetahui keadaan dan fungsi paru dan saluran pernapasan.
Tes urine, untuk mendeteksi keberadaan badan keton dan kadar asam yang dibuang melalui urine.
Pengobatan Asidosis
Pengobatan asidosis akan disesuaikan dengan jenis, penyebab, serta tingkat keparahan asidosis. Berikut adalah penjelasannya:
Asidosis metabolik
Pengobatan asidosis metabolik sangat tergantung pada penyebabnya. Dalam kasus asidosis hiprekloremik, dokter umum / dokter spesialis biasanyah akan memberikan natrium bikabornat, baik dalam bentuk tablet atau cairan yang disuntikkan melalui pembuluh darah.
Untuk asidosis tubulus renalis, dokter umum / dokter spesialis mungkin akan memberikan sodium sitrat dan melakukan penanganan untuk gangguan ginjal yang dialami. Sedangkan bagi penderita asidosis diabetik, akan dilakukan pemberian insulin dan bersamaan dengan cairan infus untuk menyeimbangkan kadar asam.
Untuk penderita asidosis laktat, beberapa obat-obatan, seperti natrium bikarbonat, antibiotik, cairan infus, atau oksigen, dapat diberikan. Jika keadaan belum terlalu parah, proses detoksifikasi dapat dilakukan, khususnyah bagi pasien yang mengalami keracunan obat atau alkohol.
Asidosis respiratorik
Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk memperbaiki fungsi paru. Pada kasus asidosis respiratorik akut, pengobatan dilakukan dengan menangani penyebabnya. Sedangkan, untuk asidosis respiratorik kronis, penanganan biasanyah dilakukan untuk mencegah keadaan bertambah parah.
Umumnya, dokter umum / dokter spesialis akan memberikan antibiotik, diuretik, kortikosteroid, atau bronkodilator. Jika keadaan pasien cukup parah, dokter umum / dokter spesialis mungkin akan melakukan pemasangan alat bantu napas atau ventilator yang disebut continous positive airway pressure (CPAP).
Komplikasi Asidosis
Jika tidak diobati, asidosis berpotensi menyebabkan komplikasi berupa:
Pencegahan Asidosis
Tidak semua jenis asidosis dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinyah keadaan ini, yaitu:
- Menjalani pengobatan dan kontrol secara teratur jika memiliki penyakit yang dapat menyebabkan asidosis, seperti diabetes, asma, dan PPOK
- Tidak merokok
- Tidak minum minuman beralkohol
- Menjaga berat badan ideal
- Minum air putih yang cukup
- Mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter
Belum ada Komentar untuk "Asidosis (Metabolik dan Respiratorik)"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.