Perdarahan Saluran Pencernaan


Perdarahan saluran pencernaan adalah keadaan ketika terjadi perdarahan pada saluran pencernaan. Kondisi inih dapat terjadi di saluran pencernaan atas, seperti kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus dua belas jari (duodenum). Perdarahan juga bisa terjadi di saluran pencernaan bawah, seperti usus halus, usus besar, dan dubur.

Gejala Perdarahan Saluran Pencernaan

Gejala perdarahan saluran pencernaan dapat berkembang perlahan dalam jangka panjang (kronis), dan bisa juga terjadi seketika (akut). Pada perdarahan saluran pencernaan akut, gejalanyah dapat terlihat secara kasat mata, seperti:

  • Muntah darah, dengan warna darah merah terang atau coklat gelap.
  • Perdarahan pada dubur, sehingga terkadang feses mengandung darah.
  • Feses berwarna gelap, dengan tekstur lembek.

Sebaliknya, pada perdarahan saluran pencernaan kronis, gejala bisa sulit dideteksi. Gejalanyah bisa meliputi nyeri dada, sakit perut, pusing, sesak napas, hingga pingsan.

Bila perdarahan berkembang makin parah dengan cepat, penderita dapat mengalami gejala syok, seperti:

  • Tekanan darah menurun drastis
  • Jantung berdebar (lebih dari 100 denyut per menit)
  • Keringat dingin (diaforesis)
  • Frekuensi buang air kecil yang jarang dan sedikit
  • Penurunan kesadaran.

Penyebab Perdarahan Saluran Pencernaan

Penyebab perdarahan saluran pencernaan sangat beragam, tergantung kepada area terjadinyah perdarahan. Pada perdarahan saluran pencernaan atas, penyebabnyah meliputi:

  • Tukak lambung. Tukak lambung adalah luka yang terbentuk di dinding lambung. Kondisi inih merupakan penyebab paling sering dari perdarahan pada saluran pencernaan atas. Luka juga dapat terbentuk di dinding usus 12 jari, yang disebut ulkus duodenum.
  • Pecah varises esofagus. Varises esofagus adalah pembesaran pembuluh darah vena pada area esofagus atau kerongkongan.
  • Sindrom Mallory-Weiss. Sindrom Mallory-Weiss adalah keadaan yang ditandai robekan pada jaringan, di area kerongkongan yang berbatasan dengan lambung.
  • Esofagitis. Esofagitis adalah peradangan pada esofagus, yang dapat disebabkan oleh gastroesophageal reflux (GERD) atau penyakit refluks asam lambung.
  • Tumor. Tumor jinak atau tumor ganas yang tumbuh di kerongkongan atau lambung dapat menyebabkan perdarahan.

Sedangkan perdarahan saluran pencernaan bawah dapat disebabkan oleh sejumlah keadaan berikut:

  • Radang usus. Radang usus adalah salah satu penyebab umum perdarahan saluran pencernaan bawah. Sejumlah keadaan yang termasuk radang usus yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
  • Divertikulitis. Divertikulitis adalah infeksi atau peradangan pada divertikula (kantong-kantong kecil yang terbentuk di saluran pencernaan).
  • Wasir (hemoroid). Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di dubur atau bagian bawah rektum.
  • Fisura ani. Fisura ani adalah luka terbuka pada saluran anus.
  • Proktitis. Proktitis adalah peradangan dinding rektum, yang dapat menyebabkan perdarahan pada rektum.
  • Polip usus. Polip usus adalah benjolan kecil yang tumbuh di usus besar, dan menyebabkan perdarahan. Pada beberapa kasus, polip usus dapat berkembang menjadi kanker bila tidak ditangani.
  • Tumor. Tumor jinak atau tumor ganas yang tumbuh di usus besar dan rektum, dapat menyebabkan perdarahan.

Diagnosis Perdarahan Saluran Pencernaan

Dokter dapat menduga pasien mengalami perdarahan saluran pencernaan, bila gejala yang dialami pasien dapat terlihat. Namun untuk memastikan diagnosis, dokter umum / dokter spesialis dapat menjalankan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Tes darah. Dokter dapat melakukan hitung darah lengkap, guna mengetahui jumlah trombosit dan mengukur seberapa cepat proses pembekuan darah pada pasien.
  • Pemeriksaan sampel feses. Pemeriksaan inih untuk akan membantu dokter umum / dokter spesialis dalam menentukan diagnosis bila perdarahan tidak terlihat kasat mata.
  • Angiografi. Angiografi adalah pemeriksaan sinar X (foto Rontgen) yang didahului suntik cairan kontras ke pembuluh darah pasien. Cairan inih akan membantu dokter umum / dokter spesialis melihat keadaan pembuluh darah pasien lebih jelas.
  • Endoskopi. Endoskopi  dapat dilakukan dengan memasukkan endoskop (selang lentur yang dilengkapi kamera) melalui mulut atau dubur, atau dengan meminta pasien menelan kapsul yang berisi kamera kecil, untuk memeriksa saluran pencernaan. Endoskopi akan dilakukan oleh dokter umum / dokter spesialis gastroenterologi.
  • Uji pencitraan. Dokter juga dapat menjalankan uji pencitraan, seperti CT scan, guna mencari sumber terjadinyah perdarahan.

Pada kasus yang jarang terjadi, perdarahan saluran pencernaan bisa cukup parah, dan sumber perdarahan tidak dapat diketahui melalui pemeriksaan di atas. Dalam keadaan tersebut, dokter umum / dokter spesialis dapat menjalankan tindakan bedah untuk melihat bagian usus pasien.

Pengobatan Perdarahan Saluran Pencernaan

Tujuan pengobatan perdarahan saluran pencernaan salah satunyah adalah untuk mengganti darah dan cairan yang hilang akibat perdarahan. Apabila perdarahan tergolong parah, pasien mungkin memerlukan pemberian cairan melalui infus, dan transfusi darah. Pada pasien dengan gangguan pembekuan darah, dokter umum / dokter spesialis dapat memberikan transfusi trombosit atau faktor pembekuan.

Pengobatan perdarahan saluran pencernaan juga bertujuan menghentikan perdarahan. Terdapat beberapa metode untuk menghentikan perdarahan. Dokter akan memilih satu dari beberapa metode di bawah ini, berdasarkan kepada penyebab dan area terjadinyah perdarahan, yaitu:

  • Electrocauterization. Electrocauterization adalah tindakan menutup pembuluh darah menggunakan arus listrik untuk menghentikan perdarahan. Metode inih dilakukan pada perdarahan akibat tukak lambung, divertikulitis, atau polip usus.
  • Suntik skleroterapi. Suntik skleroterapi dilakukan dengan menyuntikkan obat, seperti polidocanol atau natrium tetradesil sulfat, ke pembuluh darah di esofagus. Metode inih dilakukan untuk menangani perdarahan akibat varises esofagus atau wasir.

Untuk kasus perdarahan saluran pencernaan atas, pasien dapat diberikan obat suntik PPI (proton pump inhibitor), seperti esomeprazole, guna menekan produksi asam lambung. Apabila sumber perdarahan sudah diketahui, dokter umum / dokter spesialis akan menentukan apakah PPI perlu dilanjutkan atau tidak.

Komplikasi Perdarahan Saluran Pencernaan

Perdarahan saluran pencernaan dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius bila tidak segera ditangani. Pada kasus perdarahan saluran pencernaan kronis, penderita dapat mengalami anemia, suatu keadaan kekurangan sel darah merah yang berpotensi mengancam jiwa.

Sedangkan pada perdarahan saluran pencernaan akut yang tidak cepat ditangani, penderita akan cepat kehilangan darah. Kondisi tersebut menyebabkan pusing dan lemas. Penderita juga dapat mengalami sakit perut dan sesak napas. Bila keadaan tersebut tidak juga ditangani, risiko terjadinyah syok yang berujung kematian akan meningkat.

Pencegahan Perdarahan Saluran Pencernaan

Pencegahan perdarahan saluran pencernaan tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, di antaranyah adalah sebagai berikut:

  • Konsumsi makanan sehat dan tinggi serat, seperti gandum, sayuran dan buah-buahan
  • Jangan mengejan terlalu keras saat buang air besar
  • Usahakan tidak berbaring setelah makan, minimal 2 jam, untuk mencegah naiknyah asam lambung
  • Konsultasikan mengenai aspirin dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum mengonsumsinya, karena berisiko menimbulkan tukak lambung.
  • Lakukan kolonoskopi sesuai anjuran untuk mencegah kanker usus besar
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol
  • Banyak minum air putih
  • Berhenti merokok.

Belum ada Komentar untuk "Perdarahan Saluran Pencernaan"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel