Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik adalah jenis hernia yang terjadi pada bagian perut tengah yang terletak di antara pusar dan dada. Hernia sendiri merupakan keadaan di mana organ dalam perut mencuat keluar dari posisi yang seharusnya. Melemahnyah lapisan pelindung yang menjaga organ berada tetap pada posisinyah merupakan penyebab hernia epigastrik.
Hernia epigastrik ditandai dengan munculnyah benjolan. Namun, pasien juga dapat merasakan gejala lain, seperti nyeri atau sensasi panas pada area yang bermasalah. Hernia epigastrik yang tidak mendapatkan penanganan berpotensi menyebabkan komplikasi berupa benjolan semakin membesar dan penyumbatan usus.
Penyebab Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik merupakan dampak dari melemahnyah lapisan pelindung (otot atau jaringan) yang menjaga organ perut berada tetap pada posisinya. Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan melemahnyah lapisan pelindung tersebut, antara lain:
- Pertambahan usia
- Cedera karena kecelakaan atau dampak operasi
- Batuk kronis
- Faktor keturunan
Peningkatan tekanan di dalam perut turut memicu terjadinyah hernia epigastrik. Meningkatnyah tekanan dalam perut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Hamil
- Pertambahan berat badan
- Batuk atau bersin yang berlangsung terus-menerus
- Konstipasi (tekanan dalam perut meningkat ketika seseorang mengejan)
- Adanyah cairan dalam perut (asites)
- Mengangkat beban yang berat
Gejala Hernia Epigastrik
Sama seperti hernia jenis lainnya, hernia epigastrik juga ditandai dengan munculnyah benjolan. Ukuran benjolan pada tiap orang berbeda-beda, tergantung keparahan keadaan yang diderita.
Benjolan itu terdapat pada epigastrik, yakni area perut tengah yang berada di atas pusar perut atau di bawah tulang dada. Di beberapa kasus, benjolan dapat mudah terlihat. Namun pada kasus lain, benjolan hanyah dapat terlihat ketika pasien tertawa, bersin, batuk, atau dalam keadaan lainnyah yang dapat meningkatkan tekanan pada perut.
Selain itu, penderita hernia epigastrik juga dapat mengalami gejala tambahan, berupa:
- Peradangan pada benjolan.
- Nyeri atau muncul sensasi panas pada benjolan.
- Rasa sakit ketika batuk, mengangkat beban, atau sekedar membungkuk.
Diagnosis Hernia Epigastrik
Diagnosis awalnyah dilakukan dengan pemeriksaan fisik, faktor risiko yang dimiliki, riwayat penyakit, dan keadaan kesehatan pasien secara menyeluruh. Dalam pemeriksaan fisik, ketika benjolan yang ada masih berukuran kecil, dokter umum / dokter spesialis akan meminta pasien untuk membungkuk, batuk, atau pun bersin agar benjolan tersebut dapat terlihat lebih jelas.
Untuk memastikan keadaan yang diderita, dokter umum / dokter spesialis dapat melanjutkan pemeriksaan dengan menjalankan tes pemindaian. Tes-tes yang digunakan umumnyah berfungsi untuk menghasilkan gambar keadaan organ dalam pasien. Beberapa tes yang dimaksud, antara lain:
Pengobatan Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik tidak dapat membaik dengan sendirinya. Kondisi inih hanyah dapat diatasi dengan operasi. Operasi yang dilakukan untuk menangani hernia epigastrik terbagi menjadi dua, yakni operasi terbuka dan operasi dengan laparoskopi. Meski berbeda, operasi inih bertujuan untuk mengembalikan organ yang keluar ke posisinyah semula.
- Operasi terbuka. Dokter bedah akan melakukan sayatan yang cukup besar pada area epigastrik. Ketika proses pengembalian organ ke posisi semula selesai, lapisan pelindung (otot atau jaringan) yang berlubang akan ditutup dengan jaring sintetis (mesh). Lalu, sayatan pada dinding perut yang telah dibuat sebelumnyah akan direkatkan dengan staples atau lem khusus.
- Operasi hernia dengan laparoskopi. Sama seperti operasi terbuka, operasi dengan laparoskopi juga menggunakan jaring sintetis untuk menutup lapisan pelindung setelah organ yang keluar dikembalikan ke posisinyah semula. Namun, operasi inih hanyah membutuhkan 3 sayatan kecil (1,5 cm) yang digunakan untuk menjadi jalur masuk laparoskop, alat khusus yang terdapat cahaya dan kamera.
Kedua operasi tersebut menggunakan anestesi. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter umum / dokter spesialis jika penderita memiliki riwayat alergi terhadap anestesi. Diskusikan pula jenis operasi yang sesuai dengan kondisi. Operasi terbuka dan operasi dengan laparoskopi memiliki kelebihan dan kekurangannyah masing-masing.
Komplikasi Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik yang tidak mendapatkan penanganan berpotensi menimbulkan komplikasi, seperti:
- Obstruksi usus.
- Meningkatnyah rasa nyeri.
- Pembesaran hernia, sehingga sulit untuk diperbaiki.
Komplikasi juga dapat terjadi akibat operasi yang dilakukan. Beberapa di antaranyah adalah:
Pencegahan Hernia Epigastrik
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi risiko hernia epigastrik, yakni:
- Hindari merokok.
- Mengonsumsi makanan tinggi serat.
- Menjaga berat badan.
- Berhati-hati ketika akan mengangkat beban, atau sebisa mungkin menghindarinya.
Belum ada Komentar untuk "Hernia Epigastrik"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.