Kanker Tiroid


Kanker tiroid adalah kanker yang menyerang kelenjar tiroid. Kanker tiroid akan menyebabkan pertumbuhan sel-sel di kelenjar tiroid menjadi tidak terkendali. Salah satu penyakit tiroid yang bisa meningkatkan risiko terjadinyah kanker tiroid yaitu penyakit gondok.

Kanker tiroid merupakan penyakit yang jarang terjadi. Penderita yang mengalami kanker tiroid sering kali tidak merasakan gejala apa pun pada awalnya. Jika ukuran kelenjar tiroid sudah cukup besar, bisa tampak benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher.

Gejala Kanker Tiroid

Kanker tiroid jarang menimbulkan gejala di awal. Namun, seiring pertumbuhan sel dan jaringan, akan muncul benjolan di bagian depan leher. Benjolan tersebut tidak mudah digerakkan, terasa kencang, tidak terasa sakit, dan cepat membesar.

Selain benjolan pada bagian leher, ada beberapa gejala lain yang mucul setelah kanker memasuki stadium lanjut, antara lain:

  • Batuk
  • Nyeri di leher
  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak yang tidak membaik setelah beberapa minggu
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian lebher
  • Sulit menelan
  • Sulit bernapas

Jika sel-sel kanker meningkatkan produksi hormon tiroid, kanker tiroid akan menyebabkan hipertiroidisme yang memiliki gejala berupa jantung berdebar, tangan tremor atau gemetar, penurunan berat badan, gelisah, mudah marah, mudah berkeringat, rambut rontok, dan diare.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami keluhan atau gejala yang disebutkan di atas.

Segera ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda menemukan adanyah benjolan di leher bagian depan, terutama jika benjolan tersebut membesar dengan cepat atau menyebabkan Anda sulit untuk bernapas.

Anda juga disarankan untuk melakukan kontrol rutin ke dokter umum / dokter spesialis jika memiliki riwayat penyakit tiroid atau sedang melakukan radioterapi, khususnyah di bagian leher.

Penyebab Kanker Tiroid

Penyebab pasti kanker tiroid masih belum diketahui. Namun, keadaan inih diduga disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi genetik akan membuat pertumbuhan sel-sel kelenjar tiroid menjadi tidak terkendali dan merusak jaringan yang ada di sekitarnya.

Walaupun penyebab kanker tiroid belum dapat dipastikan, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinyah keadaan ini, yaitu:

  • Mengalami penyakit tiroid
    Seseorang yang menderita penyakit tiroid, seperti peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) dan penyakit gondok, lebih berisiko mengalami kanker tiroid.
  • Memiliki riwayat paparan radiasi
    Paparan radiasi yang dialami selama masa kanak-kanak, misalnyah saat melakukan radioterapi, juga akan meningkatkan risiko terjadinyah kanker tiroid.
  • Memiliki riwayat kanker tiroid dalam keluarga
    Risiko terjadinyah kanker tiroid akan meningkat jika seseorang memiliki keluarga yang pernah menderita kanker ini.
  • Menderita kelainan genetik tertentu
    Beberapa kelainan genetik, seperti familial adenomatous polyposis (FAP), multiple endocrine neoplasia, dan sindrom Cowden, juga dapat meningkatkan risiko terjadinyah kanker tiroid.
  • Berjenis kelamin wanita
    Wanita dikatahui lebih rentan mengalami penyakit inih daripada laki-laki.
  • Memiliki keadaan medis tertentu
    Ada beberapa keadaan medis yang bisa meningkatkan risiko terjadinyah kanker tiroid, di antaranyah akromegali dan obesitas.

Diagnosis Kanker Tiroid

Dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien, riwayat kesehatan pasien, serta riwayat penyakit yang ada di keluarga pasien.

Selanjutnya, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnyah pada bagian leher untuk memeriksa benjolan atau pembengkakan pada bagian tersebut.

Untuk memastikan diagnosis, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:

  • Tes darah, untuk mengetahui kadar hormon tiroid, seperti T3, T4, dan TSH di dalam darah.
  • Biopsi, untuk menentukan apakah kelenjar tiroid mengalami kanker atau tidak serta untuk mengindentifikasi jenis sel yang mengalami keganasan.
  • Pemindaian dengan USG, CT Scan, dan MRI, untuk mengidentifikasi benjolan yang ada di leher dan ada tidaknyah penyebaran (metastasis) kanker tiroid ke bagian tubuh lain.
  • Pemindaian dengan PET scan, untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar atau belum.
  • Tes genetik, untuk mengidentifikasi kelainan genetik yang mungkin berkaitan atau menyebabkan terjadinyah kanker tiroid.

Tahapan perkembangan kanker tiroid

Berdasarkan jenis sel yang berubah menjadi ganas, kanker tiroid dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu papiler (jenis yang paling sering), folikuler, meduler, dan anaplastik. Jika dibagi berdasarkan stadium dan tahapan perkembangannya, kanker tiroid dapat dibagi menjadi 4 stadium yang berdasarkan klasifikasi TNM (tumor, nodul, dan metastasis).

Pengobatan Kanker Tiroid

Jika pasien sudah dipastikan menderita kanker tiroid, dokter umum / dokter spesialis akan segera memberikan pengobatan sesuai jenis dan stadium kanker yang diderita pasien. Berikut inih adalah beberapa langkah pengobatan untuk menangani kanker tiroid:

1. Operasi tiroidektomi
Operasi tiroid dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid, baik sebagian (hemitiroidektomi) atau seluruhnyah (tiroidektomi total). Pemilihan jenis operasi akan disesuaikan dengan jenis dan ukuran kanker tiroid, serta apakah sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
2. Terapi pengganti hormon
Terapi pengganti hormon tiroid diberikan kepada pasien yang menjalani tiroidektomi total, karena bila kelenjar tiroid diangkat seluruhnya, otomatis produksi hormon tiroid juga akan terhenti.
Setelah tiroidektomi total, terapi pengganti hormon perlu diberikan seumur hidup. Tes darah secara berkala juga perlu dilakukan untuk memantau kadar hormon tiroid di dalam tubuh dan menyesuaikan dosis terapi pengganti hormon tiroid.
3. Pengaturan kadar kalsium
Operasi pengangkatan kelenjar tiroid sering kali mempengaruhi kelenjar paratiroid yang terletak dekat dengan kelenjar tiroid.  Hal inih akan mempengaruhi kadar kalsium dalam darah.
Oleh karena itu setelah dilakukan operasi pengangkatan tiroid akan dilakukan pemantauan kadar kalsium dalam darah. Jika diperlukan akan diberikan suplementasi kalsium secara rutin.
4. Terapi iodium radioaktif
Pengobatan inih berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker di kelenjar tiroid. Terapi inih juga bertujuan untuk mencegah agar sel kanker tidak muncul lagi setelah menjalani operasi.
5. Radioterapi
Dalam prosedur ini, alat yang mengeluarkan gelombangradioaktif akan diarahkan ke kelenjar tiroid. Pengobatan inih biasanyah dilakukan untuk mengatasi kanker tiroid tahap lanjut atau kanker tiroid anaplastik.
6. Kemoterapi
Pemberian obat-obat kemoterapi biasanyah akan dilakukan untuk mengatasi kanker tiroid anaplastik yang sudah menyebar hingga ke bagian tubuh lain.

Komplikasi Kanker Tiroid

Sel-sel kanker dapat mengalami penyebaran (metastasis). Metastasis kanker tiroid dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh, seperti paru-paru, tulang, dan otak.

Selain itu, pertumbuhan kanker tiroid dapat menyebabkan komplikasi lainnya, yaitu cedera pada pita suara dan kesulitan bernapas.

Pencegahan Kanker Tiroid

Kanker tiroid tidak bisa dicegah. Namun, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin jika mengalami penyakit tiroid atau pernah mendapatkan paparan radiasi.

Selain itu, untuk menurunkan risiko terkena kanker tiroid, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan menjaga berat badan tetap ideal.

Belum ada Komentar untuk "Kanker Tiroid"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel