Kista Epididimis


Kista epididimis adalah benjolan kecil berisi cairan yang muncul pada saluran epididimis. Epididimis merupakan saluran yang terhubung dengan testis, yang menjadi tempat penyimpanan dan pematangan sperma. Umumnya, kista epididimis jinak dan tidak berbahaya.

Kista epididimis merupakan salah satu penyakit kista pada pria. Kista inih serupa dengan spermatokel yang juga muncul pada saluran epididimis. Namun pada spermatokel, kista berisi sperma yang sudah mati. Selain itu, peradangan epididimis (epididimitis), atau penebalan lapisan epididimis dan sekitarnya, juga mirip dengan gejala kista epididimis.

Penderita kista epididimis umumnyah berusia sekitar 40 tahun. Kondisi inih jarang ditemui pada anak-anak sebelum masa pubertas. Namun belum dapat dipastikan seberapa banyak jumlah penderita penyakit ini, karena sebagian besar penderita tidak sadar kalau terdapat kista pada saluran epididimisnya.

Gejala Kista Epididimis

Saat mengalami kista epididimis yang masih berukuran kecil, penderita sering kali tidak merasakannya. Benjolan kista biasanyah baru terasa saat ukurannyah sudah lebih besar, seperti gumpalan lunak di bagian atas atau bawah testis.

Biasanya, benjolan kista epididimis berjumlah banyak dan berada pada kedua testis. Kista tersebut mudah diraba karena terpisah dari testis, bergerak-gerak karena berisi cairan, serta tembus pandang jika terkena cahaya. Kista epididimis inih umumnyah tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak menimbukan infeksi, juga tidak mengganggu pengeluaran urine atau ejakulasi pada pria.

Penyebab Kista Epididimis

Kista epididimis terjadi saat saluran epididimis terisi cairan yang tidak bisa keluar. Penyebab pasti kista inih belum dapat diketahui, namun terdapat beberapa keadaan yang dapat memicu terjadinyah kista epididimis. Di antaranyah adalah:

Diagnosis Kista Epididimis

Diagnosis kista epididimis biasanyah dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik testis oleh dokter. Namun jika dokter umum / dokter spesialis tidak yakin dengan benjolan pada testis pasien, maka dokter umum / dokter spesialis dapat melakukan pemindaian dengan USG testis.

Pengobatan Kista Epididimis

Saat epididimis yang terjadi masih kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka tidak diperlukan pengobatan. Penderita hanyah perlu mengamati kista tersebut dan memberi tahu dokter umum / dokter spesialis apabila kista bertambah besar atau menimbulkan rasa nyeri. Begitu juga halnyah dengan penanganan kista epididimis pada anak-anak, karena biasanyah kista akan hilang dengan sendirinya.

Pengobatan perlu dilakukan jika kista bertambah besar atau menyebabkan rasa nyeri. Pada kasus seperti ini, dokter umum / dokter spesialis akan mengangkat kista tersebut melalui tindakan operasi. Operasi juga disarankan bagi penderita anak-anak yang merasa sangat nyeri pada skrotum, atau ukuran kista tidak mengecil. Tindakan operasi inih dilakukan dengan anastesi umum (bius total) di mana pasien akan tidur selama operasi dilakukan. Selanjutnya, kista akan dipotong dengan terlebih dahulu membuat sayatan pada kulit. Setelah kista diangkat, luka sayatan operasi akan dijahit.

Belum ada Komentar untuk "Kista Epididimis"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel