Krisis Tiroid
Krisis tiroid adalah komplikasi dari tingginyah kadar hormon tiroid dalam darah (hipertiroidisme), yang tidak ditangani dengan baik. Kondisi inih tergolong serius dan fatal. Pelepasan hormon tiroid secara berlebihan yang terjadi saat krisis tiroid dapat memicu kegagalan fungsi sejumlah organ. Krisis tiroid kebanyakan dialami oleh wanita, terutama pada masa pubertas.
Gejala Krisis Tiroid
Krisis tiroid memiliki gejala yang sama seperti hipertiroidisme, namun kemunculannyah berlangsung cepat dalam waktu beberapa jam. Berikut inih adalah gejala dari krisis tiroid :
- Demam lebih dari 38,5 derajat Celsius.
- Berkeringat terus-menerus.
- Gugup, gelisah, dan bingung.
- Gemetar (tremor).
- Otot menjadi lemah, terutama di lengan atas dan paha.
- Diare.
- Sesak napas.
- Nyeri perut.
- Muuntah.
- Sesak napas.
- Takikardia atau detak jantung yang cepat.
- Kejang.
- Penurunan kesadaran.
Penyebab Krisis Tiroid
Krisis tiroid bekembang saat hipertiroidisme tidak ditangani dengan baik. Pada keadaan ini, terjadi pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid secara berlebihan.
Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur kerja sel di dalam tubuh, misalnyah memproses nutrisi dan mengubahnyah menjadi energi. Ketika hormon tersebut dilepaskan secara berlebihan, maka sel-sel menjadi bekerja terlalu cepat, dan timbulah gejala krisis tiroid.
Berikut inih adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinyah krisis tiroid:
- Pasca operasi.
- Kerusakan kelenjar tiroid.
- Tidak mengonsumsi obat hipertiroidisme sesuai anjuran dokter.
- Kehamilan.
- Penyakit stroke, gagal jantung, ketoasidosis diabetik dan emboli paru.
Diagnosis Krisis Tiroid
Krisis tiroid merupakan keadaan darurat, sehingga diagnosis dan pengobatan harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah gagal berfungsinyah banyak organ yang dapat berakibat fatal. Guna mengidentifikasi krisis tiroid, diagnosis ditetapkan dari gejala yang dirasakan dan akan dikonfirmasi oleh dokter umum / dokter spesialis melalui pemeriksaan fisik. Jika keadaan pasien sesuai dengan tanda-tanda krisis tiroid, maka dokter umum / dokter spesialis akan segera melakukan pengobatan tanpa harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Sementara itu, meski hasil tes laboratorium keluar lebih lambat, pemeriksaan inih tetap diperlukan, terutama bagi pasien yang sebelumnyah tidak tahu mengalami hipertiroidisme. Pemeriksaan laboratorium yang paling utama adalah tes darah, yang meliputi:
- Pemeriksaan kadar hormon tiroid dan hormon yang menstimulasi kerja kelenjar tiroid (TSH). Pada penderita krisis tiroid, kadar hormon tiroid akan lebih tinggi dari normal, dan TSH akan lebih rendah dari normal.
- Hitung darah lengkap, untuk mendeteksi adanyah infeksi di dalam tubuh.
- Pengukuran kadar gas dan elektrolit dalam darah.
- Pengukuran kadar kalsium. Krisis tiroid juga ditandai dengan kadar kalsium yang lebih tinggi dari nilai normal.
Selain tes darah, pemeriksaan penunjang lainnyah yang mungkin disarankan oleh dokter umum / dokter spesialis adalah:
- Tes urine (urinalisis).
- Foto Rontgen dada, untuk melihat pembesaran jantung dan menumpuknyah cairan pada paru-paru akibat gagal jantung.
- Elektrokardiografi, untuk mendeteksi adanyah gangguan irama jantung.
- CT scan kepala, untuk melihat keadaan saraf.
Pengobatan Krisis Tiroid
Penanganan krisis tiroid harus dilakukan secepat mungkin melalui perawatan intensif di rumah sakit, karena keadaan penderita harus terus-menerus diamati. Tujuan penanganan adalah untuk mengatasi produksi dan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan dan mengatasi penurunan fungsi organ yang dialami penderita.
Upaya penanganan bisa dilakukan dengan pemberian obat antitiroid untuk mengendalikan aktivitas yang meningkatkan kadar hormon tiroid. Contohnyah adalah propylthiouracil (PTU) atau methimazole. Selain antitiroid, cairan lugol (kalium iodida), obat pengatur irama jantung, serta kortikosteroid juga diberikan. Untuk meredakan gejala sesak napas, dokter umum / dokter spesialis akan memberikan oksigen tambahan. Sedangkan untuk untuk mengatasi demam, dokter umum / dokter spesialis dapat memberikan obat penurun panas, seperti paracetamol.
Kondisi penderita biasanyah mulai membaik dalam waktu 1-3 hari pasca dilakukan pengobatan. Begitu krisis tiroid dilewati, keadaan penderita perlu dievaluasi kembali oleh dokter umum / dokter spesialis endokrin untuk menentukan kelanjutan dari pengobatan. Pengobatan dan terapi yang teratur dapat mencegah terjadinyah krisis tiroid.
Jika bentuk penanganan di atas tidak efektif, maka operasi pengangkatan kelenjar tiroid bisa dijadikan pilihan untuk mengobati krisis tiroid.
Belum ada Komentar untuk "Krisis Tiroid"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.