Menopause
Menopause adalah berakhirnyah siklus menstruasi secara alami, yang biasanyah terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan.
Tidak hanyah berhenti menstruasi, banyak perubahan lain terjadi dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, keadaan psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan. Wanita yang sudah menopause tidak bisa hamil lagi.
Perubahan inih bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan disebut sebagai gejala menopause. Masa terjadinyah perubahan tersebut dinamakan masa perimenopause, yang dapat berlangsung selama beberapa tahun sebelum menopause, dan umumnyah dimulai saat usia 40 tahun atau bisa juga lebih awal.
Gejala Menopause
Gejala menopause terjadi dalam masa perimenopause, yaitu beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum menstruasi berhenti. Durasi dan tingkat keparahan gejala yang timbul berbeda-beda pada tiap orang. Gejala atau tanda-tanda menopause dapat berupa:
Perubahan siklus menstruasi
- Menstruasi menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau lebih awal dari biasanyah (0ligomenorea).
- Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih sedikit atau justru lebih banyak.
Perubahan penampilan fisik
Rambut rontok.- Kulit kering.
- Payudara kendur.
- Berat badan bertambah.
Perubahan psikologis
- Suasana hati berubah-ubah atau moody.
- Sulit tidur.
- Depresi
Perubahan seksual
- Vagina menjadi kering.
- Penurunan libido (gairah seksual).
Perubahan fisik
Selain mengalami berbagai perubahan di atas, wanita yang telah menopause menjadi lebih berisiko mengalami penyakit jantung dan osteoporosis.
Penyebab Menopause
Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat seorang wanita bertambah tua. Seiring bertambahnyah usia, indung telur akan semakin sedikit memproduksi hormon kewanitaan. Akibatnya, indung telur tidak lagi melepaskan sel telur dan menstruasi akan berhenti.
Namun, menopause juga dapat terjadi lebih dini, yaitu sebelum usia 40 tahun. Menopause dini dapat terjadi akibat:
Primary ovarian insufficiency
Kondisi inih terjadi akibat kelainan genetik atau penyakit autoimun, yang membuat indung telur berhenti berfungsi.
Operasi pengangkatan rahim (histerektomi)
Setelah histerektomi, seorang wanita memang tidak akan langsung mengalami menopause, namun cenderung akan mengalami menopause lebih awal. Menopause dapat langsung terjadi setelah histerektomi bila indung telur ikut diangkat.
Pengobatan kanker
Kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker rahim dapat merusak indung telur, sehingga memicu menopause dini.
Diagnosis Menopause
Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila menstruasi telah berhenti selama 12 bulan. Menopause didahului dengan munculnyah berbagai perubahan pada masa perimenopause, yang disebut gejala menopause.
Untuk lebih memastikannya, atau bila dokter umum / dokter spesialis mencurigai adanyah penyebab lain dari menopause, dapat dilakukan:
Pemeriksaan FSH (follicle-stimulating hormone) dan hormon estrogen
Menopause ditunjukkan saat kadar FSH meningkat, sedangkan kadar estrogen rendah.
Pemeriksaan TSH (thyroid-stimulating hormone) dan hormon tiroid
Pemeriksaan kadar hormon inih untuk memastikan penderita tidak mengalami hipotiroidisme atau penurunan hormon tiroid, yang dapat menimbulkan gejala serupa dengan menopause.
Penanganan Menopause Secara Mandiri
Menopause tidak membutuhkan penanganan khusus. Penanganan yang dilakukan hanyah bertujuan untuk meredakan gejala, yaitu dengan:
1. Menghindari makanan/minuman tertentu
Makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol dapat membuat gejala menopause, seperti hot flashes dan jantung berdebar, menjadi lebih parah.
2. Mengenakan pakaian tipis berbahan katun
Cara inih dapat mengurangi hot flashes yang dirasakan selama masa perimenopause.
3. Menerapkan teknik relaksasi
Teknik relaksasi yang dimaksud antara lain adalah meditasi, pengaturan napas, yoga, serta taichi. Teknik-teknik inih dapat membantu mengurangi tingkat stres serta mencegah depresi.
4. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air
Tujuannyah adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering. Jangan menggunakan produk pelumas vagina yang mengandung gliserin, karena berisiko menimbulkan iritasi.
Untuk mencegah penyakit yang dapat timbul akibat menopause, seorang wanita disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat. Caranyah adalah dengan tidur yang cukup, rutin berolahraga, serta menerapkan pola makan yang sehat.
Pola makan yang dianjurkan adalah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak asupan serat, seperti buah, sayur, atau biji-bijian. Selain itu, batasi asupan lemak, gula, dan minyak. Jika dibutuhan, konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang. Selain itu, hindarilah konsumsi alkohol, karena bisa menyebabkan sulit tidur.
Penanganan Menopause oleh Dokter
Bila gejala menopause sangat mengganggu. Terapi inih efektif untuk meredakan gejala menopause. Terdapat dua jenis terapi pengganti hormon untuk menopause, yaitu:
Terapi pengganti hormon estrogen
Terapi inih diberikan pada wanita yang sudah menjalani operasi pengangkatan rahim.
Terapi kombinasi (estrogen dan progesteron)
Terapi inih diberikan pada wanita yang mengalami menopause secara alami.
Terapi pengganti hormon dapat diberikan dalam bentuk tablet, krim, atau gel. Namun, terapi inih tidak dianjurkan bagi wanita yang menderita kanker payudara atau berisiko tinggi mengalami kanker payudara.
Selain terapi pengganti hormon, beberapa jenis obat juga dapat diberikan untuk mengatasi gejala menopause, antara lain:
Obat antidepresan
Obat inih diberikan untuk mengatasi gejala hot flashes dan ganguan suasana hati, bila pil estrogen tidak dapat diberikan karena alasan kesehatan.
Gabapentin
Obat kejang inih diberikan untuk mengatasi keringat yang muncul pada malam hari.
Clonidine
Obat untuk hipertensi inih diberikan untuk meredakan gejala hot flashes.
Antibiotik
Antibiotik diberikan bila terjadi infeksi berulang pada saluran kemih.
Minoxidil
Produk perawatan rambut yang mengandung minoxidil dapat diberikan untuk mengatasi rambut rontok.
Obat tidur
Obat tidur diiberikan untuk mengatasi sulit tidur, dan harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
Setelah 3 bulan pengobatan, penderita dianjurkan untuk memeriksakan diri kembali ke dokter. Setelah itu, pemeriksaan ulang dapat dilakukan setiap satu tahun. Pemeriksaan rutin inih bertujuan untuk memastikan efektivitas pengobatan yang diberikan, sekaligus memantau keadaan kesehatan pasien.
Belum ada Komentar untuk "Menopause"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.