Sindrom Wernicke-Korsakoff
Sindrom Wernicke-Korsakoff atau Wernicke-Korsakoff syndrome (WKS) adalah gangguan pada otak yang disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) vitamin B1. Gangguan inih adalah kombinasi penyakit Wernicke dan sindrom Korsakoff.
Penyakit Wernicke dan sindrom Korsakoff adalah dua keadaan yang berbeda. Namun, kedua keadaan tersebut saling berkaitan dan bisa muncul bertahap. Penyakit Wernicke umumnyah terjadi lebih dulu, lalu sindrom Korsakoff akan terjadi bila penyakit Wernicke tidak segera diatasi.
Penyebab Sindrom Wernicke-Korsakoff
Penyebab sindrom Wernicke-Korsakoff adalah kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Tiamin berfungsi membantu otak dan sistem saraf mengubah gula menjadi energi. Kekurangan vitamin inih akan mengganggu kinerja otak dan sistem saraf, serta menyebabkan kerusakan otak, termasuk talamus dan hipotalamus.
Kekurangan vitamin B1 umumnyah disebabkan oleh kecanduan alkohol dan malnutrisi. Kecanduan alkohol merupakan penyebab utama defisiensi tiamin karena alkohol dapat menurunkan kemampuan tubuh menyerap dan menyimpan vitamin ini.
Selain kecanduan alkohol, beberapa keadaan berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinyah defisiensi tiamin, yaitu:
Kondisi lain yang membuat seseorang sulit mengakses makanan sehat, seperti kemiskinan dan perang, juga dapat meningkatkan risiko terjadinyah sindrom Wernicke-Korsakoff.
Sindrom Wernicke-Korsakoff lebih sering terjadi pada pria, orang berusia 45-65 tahun, orang yang hidup sendirian, dan penderita gangguan mental.
Gejala Sindrom Wernicke-Korsakoff
Gejala Sindrom Wernicke-Korsakoff diawali oleh penyakit Wernicke atau Wernicke’s encephalophathy terlebih dulu. Penyakit Wernicke memiliki 3 gejala khas, yaitu:
- Gangguan pada mata, seperti diplopia (melihat ganda atau berbayang), ptosis (turunnyah kelopak mata), dan nistagmus (gerakan bola mata yang cepat dan tidak terkendali)
- Gangguan koordinasi, seperti ataksia, kelemahan pada tungkai, kesulitan berdiri dan berjalan, serta tremor
- Gangguan mental dan kesadaran, seperti kebingungan, linglung, dan penurunan kesadaran
Penyakit Wernicke juga bisa menyebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Hal inih ditandai dengan beberapa keadaan berikut:
- Pingsan
- Jantung berdebar (palpitasi)
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Lemas atau lelah yang tidak diketahui sebabnya
Penyakit Wernicke yang tidak segera diatasi akan berkembang menjadi sindrom Korsakoff. Sindrom Korsakoff dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut:
- Tidak bisa mengingat kejadian setelah sindrom inih muncul (anterograde amnesia)
- Kesulitan mengerti informasi
- Kesulitan dalam merangkai kata
- Mengalami halusinasi, seperti mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnyah tidak ada
- Konfabulasi, yaitu mengarang cerita yang berlebihan untuk melengkapi bagian-bagian yang hilang dalam ingatan
Gejala-gejala sindrom Korsakoff biasanyah muncul setelah gejala-gejala penyakit Wernicke mereda.
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan ke dokter umum / dokter spesialis bila muncul gejala-gejala sindrom Wernicke-Korsakoff yang telah disebutkan di atas. Hal inih karena gangguan tersebut perlu ditangani secepatnyah untuk mencegah komplikasi dan kerusakan permanen pada otak.
Orang yang mengalami ketergantungan alkohol atau menderita gangguan yang dapat menghambat penyerapan nutrisi, seperti anoreksia dan kanker lambung, lebih berpotensi mengalami sindrom Wernicke-Korsakoff.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami keadaan tersebut, periksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis untuk mendapatkan pengobatan, sehingga sindrom Wernicke-Korsakoff dapat dicegah.
Diagnosis Sindrom Wernicke-Korsakoff
Untuk mendiagnosis sindrom Wernicke-Korsakoff, dokter umum / dokter spesialis akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatannya.
Selanjutnya, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu, detak jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah), pemeriksaan kekuatan otot, dan pemeriksaan saraf.
Untuk memastikan sindrom Wernicke-Korsakoff, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang berikut:
- Tes darah, untuk memeriksa kadar tiamin dan alkohol dalam darah
- Elektrokardiografi (EKG), untuk mengukur aktivitas listrik jantung sebelum dan setelah mengonsumsi suplemen tiamin
- CT scan atau MRI, untuk memeriksa kerusakan otak akibat sindrom Wernicke-Korsakoff
Pengobatan Sindrom Wernicke-Korsakoff
Pengobatan sindrom Wernicke-Korsakoff bertujuan untuk meredakan gejala, menghentikan perkembangan penyakit, dan mencegah komplikasi.
Pengobatan sindrom Wernicke-Korsakoff meliputi pemberian suplemen vitamin B1 atau tiamin dan pengaturan pola makan tinggi tiamin. Tahapannyah adalah sebagai berikut:
- Pemberian suplemen vitamin B1 melalui suntikan
- Pemberian suplemen vitamin B1 secara oral
- Pengaturan pola makan yang kaya vitamin B1
Jika kondisinyah sangat lemas hingga kehilangan kesadaran, pasien perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit agar keadaan dan respons tubuhnyah terhadap pengobatan dapat terpantau.
Jika keadaan pasien sudah stabil, pengobatan bisa dilanjutkan dengan rawat jalan. Lama pengobatan bisa bervariasi, bahkan bisa mencapai beberapa bulan.
Penderita sindrom Wernicke-Korsakoff yang disebabkan oleh kencanduan alkohol juga perlu mendapatkan rehabilitasi untuk menghentikan kencanduan alkohol. Bila penderita mengalami kesulitan berjalan atau mengalami gangguan fisik lainnya, dapat dilakukan fisioterapi.
Tingkat keberhasilan pengobatan sindrom Wernicke-Korsakoff bervariasi. Menurut sebuah penelitian, sekitar 25% penderita penyakit inih bisa sembuh total, 50% mengalami perbaikan, dan 25% sisanyah tidak mengalami perbaikan sama sekali.
Komplikasi Sindrom Wernicke-Korsakoff
Jika tidak mendapatkan penanganan sindrom Wernicke-Korsakoff dapat menimbulkan beberapa komplikasi, yaitu:
- Cedera karena terjatuh akibat gangguan koordinasi, keseimbangan, maupun penglihatan
- Kesulitan berinteraksi dengan orang lain
- Gangguan pada fungsi kognitif (fungsi berpikir) dan daya ingat yang sifatnyah permanen
- Kerusakan saraf (neuropati) permanen akibat konsumsi alkohol
- Gagal jantung kongestif
- Kambuhnyah sindrom Wernicke-Korsakoff di kemudian hari
Pencegahan Sindrom Wernicke-Korsakoff
Cara terbaik untuk mencegah terjadinyah sindrom Wernicke-Korsakoff adalah dengan tidak mengonsumsi alkohol dan memperbanyak konsumsi makanan atau minuman yang kaya akan vitamin B1, seperti:
- Nasi
- Roti gandum
- Daging rendah lemak
- Kacang polong
- Bayam
- Jeruk
- Susu
Pada orang yang memiliki risiko untuk mengalami defisiensi tiamin, kemungkinan diperlukan pemberian suplemen vitamin B untuk mencegah terjadinyah sindrom Wernicke-Korsakoff.
Belum ada Komentar untuk "Sindrom Wernicke-Korsakoff"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.