Tiroiditis
Tiroiditis adalah keadaan di mana kelenjar tiroid mengalami pembengkakan atau peradangan. Kelenjar tiroid berada di dalam leher, dan berfungsi untuk memproduksi hormon tiroid yang mengatur pertumbuhan, metabolisme tubuh, detak jantung, suhu tubuh, serta membantu mengubah makanan yang masuk ke tubuh menjadi energi. Jika tidak mendapatkan penanganan tepat, tiroiditis dapat menimbulkan komplikasi gagal jantung dan gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil.
Tiroiditis dapat dikenali dengan munculnyah bengkak pada leher, disertai dengan rasa nyeri dan tubuh terasa lelah. Tiroid yang meradang inih juga akan mengganggu produksi hormon tiroid dan menimbulkan gejala sesuai dengan naik atau turunnyah produksi hormon.
Jika produksi hormon tiroid terlalu banyak (hipertiroidisme), maka gejala yang akan muncul adalah:
- Lemah otot
- Nafsu makan meningkat
- Mudah berkeringat
- Jantung berdetak cepat
- Gugup, cemas, gelisah, dan mudah marah
- Sulit tidur
- Tremor
- Sensitif terhadap panas
- Berat badan turun
Namun bila produksi hormon tiroid terlalu sedikit (hipotiroidisme), akan muncul gejala berupa:
- Berat badan naik
- Kulit kering
- Sembelit
- Lemas
- Depresi
- Kemampuan konsentrasi menurun
Penyebab Tiroiditis
Tiroiditis dapat disebabkan oleh beragam hal. Berdasarkan penyebabnya, tiroiditis terbagi menjaid beberapa jenis, yakni:
- Tiroiditis Hashimoto – Jenis tiroditis yang disebut juga dengan penyakit Hashimoto inih paling sering terjadi. Kondisi inih disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara salah menyerang kelenjar tiroid, sehingga hormon tiroid tidak dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup.
- Tiroiditis postpartum – Kondisi inih menyerupai tiroiditis Hashimoto, di mana penyebabnyah adalah gangguan sistem kekebalan tubuh. Namun, tiroiditis postpartum hanyah dialami oleh wanita setelah persalinan. Pada hampir sebagian besar kasus, kadar hormon tiroid akan kembali normal dalam waktu 12 bulan setelah melahirkan.
- Tiroiditis karena radiasi – Tiroiditis jenis inih merupakan dampak dari paparan radioterapi yang biasa digunakan untuk mengobati kanker.
- Tiroiditis subakut atau de Quervain – Pembengkakan kelenjar tiroid yang dipicu oleh infeksi virus, seperti flu atau gondongan. Kondisi inih umumnyah dialami oleh perempuan berusia 20-50 tahun.
- Silent/painless thyroiditis – Silent/painless thyroiditis disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh. Gangguan tersebut membuat produksi hormon tiroid pada awalnyah meningkat (hipertiroidisme), lalu turun hingga di bawah normal (hipotiroidisme). Silent thyroiditis ini akan sembuh sendiri dalam 12 hingga 18 bulan.
- Tiroiditis karena obat – Jenis tiroiditis yang disebabkan oleh penggunaan suatu obat. Contoh obatnyah adalah interferon (obat hepatitis), lithium (obat gangguan bipolar), dan amiodarone (obat gangguan irama jantung).
Diagnosis Tiroiditis
Dokter akan memulai proses diagnosis dengan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang pasien rasakan dan penyakit yang pernah diderita sebelumnya. Lalu, dokter umum / dokter spesialis akan melanjutkannyah dengan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Untuk memastikan diagnosa, ada beberapa tes yang dapat dilakukan dokter, yakni:
- Tes darah. Dokter akan memeriksa hormon tiroid dalam darah untuk menentukan jenis tiroiditis yang diderita.
- Pemindaian tiroid. Tes inih menggunakan alat bantu untuk menampilkan gambaran kelenjar tiroid, sehingga dokter umum / dokter spesialis dapat melihat bentuk, ukuran, dan posisi kelenjar tiroid.
- Tes radioaktif yodium. Dilakukan untuk mengukur kemampuan tiroid menyerap yodium. Yodium adalah zat yang dibutuhkan tiroid untuk memproduksi hormon. Jika yodium yang terserap sedikit, menandakan bahwa kelenjar tiroid mengalami peradangan. Tes inih dilakukan dengan pemberian yodium tambahan berupa pil atau cairan, dan pemindaian dengan alat khusus yang menggunakan sinar gamma.
Pengobatan Tiroiditis
Penanganan tiroiditis pada tiap orang dapat berbeda. Dokter akan menentukan metode penanganan yang tepat sesuai penyebab dan gejala yang muncul.
Sebagai contoh, jika pasien mengalami gejala berupa jantung berdetak cepat atau tremor akibat tingginyah kadar hormon tiroid, maka dokter umum / dokter spesialis akan memberikan obat pengatur irama jantung golongan penghambat beta, seperti propranolol, atenolol, atau metaprolol, serta obat untuk menurunkan kadar hormon tiroid. Namun bila pasien mengalami gejala yang disebabkan oleh sedikitnyah hormon tiroid (hipotiroidisme), maka dokter umum / dokter spesialis akan memberikan tambahan hormon tiroid sintetis (levothyroxine).
Beberapa jenis tiroiditis, salah satunyah tiroiditis Hashimoto, merupakan keadaan yang tidak bisa disembuhkan. Meski demikian, penanganan tetap dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter umum / dokter spesialis mengenai cara penanganan tiroiditis beserta risikonya.
Belum ada Komentar untuk "Tiroiditis"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.