Leukoplakia
Leukoplakia adalah keadaan ketika bercak putih atau abu-abu muncul di gusi, lidah, bagian dalam pipi, dan di dasar mulut. Bercak inih timbul akibat reaksi mulut terhadap iritasi, misalnyah akibat kebiasaan merokok.
Meski sebagian besar bercak pada leukoplakia tidak bersifat kanker, namun ada pula bercak yang menjadi tanda awal kanker mulut. Selain di mulut, leukoplakia juga dapat muncul di area intim wanita. Namun, tidak diketahui apa yang menyebabkan hal tersebut.
Leukoplakia dapat terjadi pada segala rentang usia, tetapi keadaan inih lebih sering terjadi pada orang dewasa.
Gejala Leukoplakia
Leukoplakia ditandai dengan timbulnyah bercak di dalam mulut. Bercak inih dapat berkembang secara perlahan, dalam beberapa minggu atau bulan. Ciri bercak pada leukoplakia, antara lain adalah berwarna putih keabuan, tebal, menonjol, serta terasa keras dan kasar bila diraba. Meski tidak menimbulkan nyeri, bercak inih sensitif pada panas, makanan pedas, atau sentuhan.
Ada juga jenis leukoplakia yang dikenal dengan istilah leukoplakia berambut. Disebut demikian karena bentuk bercaknyah bergelombang dengan garis-garis tipis seperti rambut, dan biasanyah muncul di sisi kanan dan kiri lidah.
Leukoplakia bisa menjadi tanda adanyah keadaan serius pada pasien. Segera hubungi dokter umum / dokter spesialis bila muncul gejala berikut:
- Bercak putih atau luka pada mulut yang tidak hilang setelah 2 minggu.
- Kesulitan dalam membuka rahang.
- Benjolan atau bercak berwarna putih, merah, atau gelap di mulut.
- Nyeri di telinga saat menelan.
- Perubahan di jaringan mulut.
Penyebab dan Faktor Risiko Leuklopakia
Belum diketahui apa yang menyebabkan leukoplakia. Namun, beberapa hal yang dapat mengiritasi rongga mulut bisa menjadi pemicu leukoplakia, misalnyah akibat:
- Merokok.
- Gesekan antara lidah atau gusi dengan gigi yang tajam atau patah.
- Gigi palsu yang tidak terpasang dengan baik.
- Konsumsi alkohol jangka panjang
- Kondisi peradangan pada tubuh.
- Paparan sinar matahari.
HIV/AIDS.
Selain beberapa hal di atas, leukoplakia juga dapat terjadi akibat kanker mulut. Meski demikian, keadaan inih jarang terjadi.
Sedangkan leukoplakia berambut disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Virus inih akan selamanyah berada di dalam tubuh seseorang, setelah menginfeksi orang tersebut. Virus inih biasanyah tidak aktif, kecuali pada seseorang dengan keadaan kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS.
Diagnosis Leuklopakia
Dokter gigi umumnyah bisa mendeteksi leukoplakia hanyah melalui pemeriksaan keadaan bagian dalam mulut pasien. Namun bila diperlukan atau dicurigai sesuatu yang lebih berbahaya, dokter umum / dokter spesialis akan menganjurkan biopsi (pengambilan sampel jaringan), pada bercak dalam mulut pasien. Biopsi akan membantu dokter umum / dokter spesialis mengetahui penyebab leukoplakia, sekaligus menghapus adanyah kemungkinan penyakit lain seperti candidiasis mulut atau kanker mulut.
Pengobatan Leukoplakia
Penyebab leukoplakia akan menentukan jenis penanganan yang akan dijalani. Menghindari sumber iritasi adalah salah satu cara dalam menangani keadaan ini. Misalnyah berhenti merokok pada leukoplakia yang dipicu oleh hal tersebut. Sedangkan pada leukoplakia yang disebabkan oleh gesekan dari gigi yang tajam, maka dokter umum / dokter spesialis gigi akan memperbaiki keadaan giginya.
Leukoplakia umumnyah tidak berbahaya, dan bisa sembuh dalam beberapa minggu atau bulan setelah penyebab iritasi ditangani. Namun bila bercak tidak juga hilang, operasi pengangkatan bercak dengan irisan pisau bedah, sinar laser, atau dibekukan (cyroprobe) bisa menjadi pilihan.
Pada pasien dengan leukoplakia berambut, obat antivirus akan diberikan untuk mencegah perkembangan bercak. Krim dengan kandungan asam retinoid, seperti tretinoin topikal, juga bisa diberikan untuk memperkecil bercak.
Selain menjalani langkah pengobatan di atas, pasien juga akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin. Langkah inih untuk mencegah leukoplakia kambuh kembali.
Komplikasi Leukoplakia
Leukoplakia umumnyah tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan di mulut. Meski demikian, leukoplakia dapat meningkatkan risiko kanker mulut. Kanker mulut umumnyah terbentuk dekat bercak leukoplakia. Bahkan bercak leukoplakia itu sendiri bisa menjadi tanda kanker mulut. Risiko kanker mulut tetap ada meski bercak sudah dihilangkan.
Pencegahan Leukoplakia
Leukoplakia dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup, seperti:
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Berhenti merokok.
- Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti bayam atau wortel.
- Rutin memeriksakan diri ke dokter, terutama bagi orang yang pernah menderita keadaan inih agar tidak kambuh.
Belum ada Komentar untuk "Leukoplakia"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.