ACE Inhibitor




Obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor yaitu obat yang berfungsi untuk melemaskan pembuluh darah. Di sisi lain, obat inih dapat membantu mengurangi jumlah cairan yang dapat diserap kembali oleh ginjal.


Dengan kedua khasiat tersebut, ACE inhibitor banyak digunakan untuk mengatasi penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi), gagal jantung, serangan jantung, sebagian penyakit yang terkait dengan diabetes, serta penyakit ginjal kronis.


ACE inhibitor bekerja dengan cara menghambat enzim dalam tubuh untuk memproduksi hormon angiotensin II atau zat yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan kerja jantung. Dengan obat ini, pembuluh darah menjadi melebar, sehingga tekanan pada pembuluh darah berkurang, begitu pun jumlah cairan yang mengalir dalam pembuluh darah. Kondisi tersebut dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meringankan kerja jantung.




Peringatan:



  • Konsultasikan kepada dokter umum / dokter spesialis jika sedang menggunakan obat lain, sebelum menggunakan ACE inhibitor. Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan naproxen, dapat menurunkan efektivitas ACE inhibitor jika dikonsumsi secara bersamaan.

  • Selama mengonsumsi ACE inhibitor, pasien perlu melakukan pemeriksaan darah secara teratur, terutama 1-2 minggu setelah mengonsumsi obat ini. Hal tersebut berguna untuk mengetahui fungsi ginjal, karena risiko gangguan ginjal dapat terjadi pada sebagian pasien yang mengonsumsi ACE inhibitor.

  • Harap berhati-hati jika Anda menderita angioedema (pembengkakan pada kulit bagian dalam) dan penyakit ginjal.

  • Seluruh obat ACE inhibitor masuk ke dalam kategori C pada trimester pertama, yaitu studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. Pada trimester kedua dan ketiga, masuk ke dalam kategori D, di mana ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

  • Tidak ada penelitian mengenai keamanan mengonsumsi ACE inhibitor saat menyusui. Captopril dan enalapril merupakan obat ACE inhibitor yang dianggap aman dikonsumsi saat menyusui.

  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan ACE inhibitor, segera temui dokter.


Efek Samping ACE Inhibitor


Efek samping yang paling sering dialami setelah mengonsumsi ACE inhibitor adalah batuk kering yang terus-menerus. Sedangkan efek samping lain yang lebih jarang terjadi adalah penurunan fungsi ginjal, angioedema, hiperkalemia, kelelahan, pusing, serta kehilangan daya pengecap.


Jenis-jenis, Merek Dagang, serta Dosis ACE Inhibitor


Berikut inih adalah jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam golongan obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor). Untuk mendapatkan penjelasan secara lebih detail mengenai efek samping, peringatan, atau interaksi dari masing-masing obat ACE inhibitor, silakan lihat pada halaman Obat A-Z.


Ramipril


Merek dagang Ramipril: Cardace, Decapril, Triatec




  • Hipertensi
    Dewasa: 2,5-10 mg, sekali sehari.


  • Gagal jantung
    D
    ewasa: 1,25 mg sebagai dosis awal. Dosis maksimal adalah 10 mg per 1-2 kali sehari.

  • Pasca serangan jantung
    Dewasa: 2,5 mg, bisa ditingkatkan hingga 5 mg per hari, 2 kali sehari.

  • Pencegahan aterosklerosis bagi pasien berisiko tinggi
    D
    ewasa: 2,5 mg sekali sehari sebagai dosis awal. Dosis maksimal adalah 10 mg per hari.


Lisinopril


Merek dagang Lisinopril: Odace, Tensinop



  • Hipertensi
    Dewasa: 2,5-80 mg per hari.


  • Nefropati Diabetik
    Dewasa: 10-20 mg sekali sehari.

  • Gagal Jantung
    Dewasa: dosis awal 2,5 - 40 mg sekali sehari.

  • Pasca serangan jantung
    Dewasa:
    5-10 mg per


Perindopril


Merek dagang Perindopril: Bioprexum



  • Hipertensi
    Dewasa: 5-10 mg per hari.

  • Gagal jantung
    D
    ewasa:5-5 mg setiap pagi, sekali sehari.

  • Serangan jantung
    Dewasa: 4 mg sekali sehari.
    Lansia: 2-2,5 mg sekali sehari.


Enalapril


Merek dagang Enalapril: Tenaten



  • Hipertensi
    Anak dengan berat badan 20-50 kg:5-20 mg per hari.
    Anak dengan berat badan lebih dari 50 kg: 5-40 mg per hari.
    Dewasa: 2.5-40 mg per hari, 1-2 kali sehari.

  • Gagal jantung
    Dewasa: 2,5-40 mg per hari, 1-2 kali sehari.


Captopril


Merek dagang  Captopril: Farmoten, Tensicap, Tensobon



  • Nefropati Diabetik
    Dewasa: 75-100 mg per hari.

  • Pasca serangan jantung
    Dewasa: dosis awal 6,25 mg per hari, dilanjutkan hingga 12,5 mg selama 2 hari, lalu 25 -100 mg selanjutnya.

  • Hipertensi
    Dewasa: 12,5-50 mg yang dikonsumsi ketika akan tidur, 2-3 kali sehari.
    Bayi dan anak-anak: 0,15-0,3 mg/kgBB yang dibagi menjadi 2-3 jadwal konsumsi. Dosis maksimal adalah 6 mg/kgBB.

  • Gagal jantung
    Dewasa: 6,25-50 mg per hari, 2-3 kali sehari.
    Anak-anak: 0,25-5 mg/kg BB per hari.


Trandolapril


Merek dagang Trandolapril: Tarka



  • Hipertensi
    Dewasa:
    5-4 mg per hari, 1-2 kali sehari.

  • Pasca serangan jantung
    Dewasa:
    5-4 mg sekali sehari, dimulai 3 hari setelah serangan.



Belum ada Komentar untuk "ACE Inhibitor"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel