Cefazolin


Cefazolin adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani beragam kondisi akibat infeksi bakteri. Selain itu, obat inih juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi bakteri pada seseorang yang akan dan telah menjalani operasi.

Merek dagang: Cefazol, Cefazolin Sodium

Tentang Cefazolin

Golongan Antibiotik sefalosporin
Kategori Obat resep
Manfaat
  • Mengobati infeksi bakteri
  • Mencegah infeksi bakteri sebelum dan pasca operasi
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak usia di atas 1 tahun
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanyah risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Cefazolin dapat diserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa pengawasan dokter.
Bentuk obat Suntik

Peringatan:

  • Hindari menggunakan obat ini, jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik sefalosporin.
  • Hati-hati jika Anda menderita atau memiliki riwayat kejang, gangguan ginjal, atau gangguan pencernaan.
  • Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika tengah menerima obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
  • Segera temui dokter umum / dokter spesialis apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah diberi cefazolin.

Dosis Cefazolin

Dosis cefazolin pada tiap orang berbeda dan akan disesuaikan dengan kondisi yang diderita. Berikut inih adalah dosis penggunaan cefazolin:

Kondisi Usia Dosis
Mengatasi infeksi bakteri Dewasa 0,25-1,5 g, tiap 6-8 jam.Dosis maksimal adalah 12 g per hari.
Anak-anak 1 tahun ke atas 25-50 mg/kgBB, dibagi dalam 3-4 kali pemberian per hari.Dosis maksimal adalah 100 mg/kgBB per hari.
Pencegahan infeksi saat dan sebelum operasi Dewasa Sebelum operasi: 1-2 gr, diberikan 1 jam sebelumnya.Pasca operasi: 0,5-1 gr, tiap 6-8 jam, selama 24 jam.

Menggunakan Cefazolin dengan Benar

Konsultasikan manfaat serta risiko penggunaan cefazolin dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum menggunakannya.

Cefazolin tersedia dalam bentuk suntik. Pemberian obat akan dilakukan oleh dokter, atau oleh tenaga medis atas anjuran dokter. Obat inih akan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.

Interaksi Obat

Berikut inih adalah contoh interaksi merugikan yang dapat terjadi jika menggunakan cefazolin bersama dengan obat-obatan lain:

  • Menurunnyah efektivitas obat pencahar natrium picosulfate, vaksin BCG, dan vaksin tifus.
  • Meningkatnyah kadar cefazolin dalam darah, jika digunakan dengan probenecid.
  • Meningkatnyah risiko efek samping dari heparin.
  • Gangguan fungsi ginjal, jika digunakan dengan obat golongan aminoglikosida.

Efek Samping Cefazolin

Sama seperti obat-obatan lain, cefazolin bisa menyebabkan reaksi efek samping. Beberapa reaksi yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini, yaitu:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Ruam
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Gatal-gatal
  • Hepatitis yang bersifat sementara

Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika Anda merasakan gejala-gejala di atas ataupun gejala lain yang Anda curigai berhubungan dengan obat ini. Meminum obat diare dapat memperburuk kondisi sehingga harus didiskusikan terlebih dahulu.

Belum ada Komentar untuk "Cefazolin"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel