Fluoxetine
Fluoxetine adalah obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang digunakan untuk mengatasi depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan disforik pramenstruasi, bulimia, dan serangan panik. Obat inih bekerja dengan meningkatkan aktivitas zat alami serotonin dalam otak. Serotonin sendiri merupakan zat yang dipercaya dapat menimbulkan perasaan nyaman dan senang. Dengan meningkatnyah aktivitas serotonin, maka gangguan pada keadaan emosional, tidur, nafsu makan, energi, dan ketertarikan dengan aktivitas sosial dapat teratasi.
Merek dagang: Nopres, Deprezac, Noxetine, Elizac 20, Prestin, Andep, Ansi 20, Courage, Antiprestin, Kalxetin, Zac, Foransi, Fluoxetine HCL, Oxipres, Prozac
Tentang Fluoxetine
Golongan | Antidepresan |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengatasi serangan panik, depresi, gangguan obsesif kompulsif, bulimia, dan sindrom pramenstruasi. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak 7 tahun ke atas |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Fluoxetine dapat diserap ke dalam ASI. Obat inih tidak boleh digunakan selama menyusui. |
Bentuk obat | Tablet, kapsul |
Peringatan:
- Konsumsi obat pada anak-anak, remaja, dan dewasa yang berumur di bawah 24 tahun berpotensi menimbulkan ide bunuh diri, sehingga orang yang mengonsumsi obat inih harus selalu dalam pantauan, terutama awal-awal penggunaan.
- Fluoxetine tidak boleh digunakan untuk mengobati gangguan bipolar.
- Anak di bawah 7 tahun tidak disarankan mengonsumsi obat ini.
- Konsultasikan kembali dengan dokter umum / dokter spesialis apabila gejala memburuk atau muncul kecenderungan untuk bunuh diri.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan fluoxetine bila memiliki alergi terhadap fluoxetine atau obat SSRI lainnya, sedang atau pernah mengalami kejang, gangguan pada tulang, gangguan pada jantung, hiponatremia, hipoglikemia, hipokalemia, dan hipomagnesemia.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis apabila tengah mengonsumsi obat lain, terutama sumatriptan, antidepresan trisiklik (misalnyah amitriptyline dan doxepin), fentanyl, lithium, tramadol, buspirone, aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (misalnyah ibuprofen dan indomethacin), allopurinol, serta amiodaron.
- Kurangi dosis secara bertahap dalam menghentikan pengobatan fluoxetine.
- Pengurangan atau penambahan dosis harus melalui anjuran dokter.
- Konsultasikan kepada dokter umum / dokter spesialis apabila terjadi gejala alergi atau overdosis.
Dosis Fluoxetine
Kondisi | Usia | Dosis |
Depresi | Dewasa | Dosis awal adalah 20 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 80 mg per hari. |
Anak-anak (8 tahun ke atas) | Dosis awal adalah 10 mg per hari, yang dapat ditingkatkan hingga 20 mg per hari setelah 1-2 minggu. | |
Lanjut usia | Maksimal 60 mg per hari. | |
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) | Dewasa | Dosis awal adalah 20 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 60 mg per hari. Dosis maksimal adalah 80 mg per hari. |
Anak-anak (7 tahun ke atas) | Dosis awal adalah 10 mg/hari, yang dapat ditingkatkan hingga 20 mg per hari setelah 2 minggu pengobatan. Dosis dapat ditingkatkan lagi hingga 60 mg per hari jika dibutuhkan. | |
Lanjut usia | Maksimal 60 mg per hari. | |
Gangguan disforik pramenstruasi | Dewasa | 20 mg per hari, dikonsumsi tiap hari atau 2 hari sekali, dimulai sejak 14 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan hingga hari pertama menstruasi. |
Bulimia | Dewasa | 60 mg per hari sekali sehari, atau dibagi ke dalam beberapa jadwal konsumsi. |
Serangan panik | Dewasa | Dosis awal adalah 10 mg per hari, yang dapat ditingkatkan hingga 20 mg per hari setelah 1 minggu pengobatan. Dosis dapat ditingkatkan lagi hingga 60 mg per hari jika dibutuhkan. |
Mengonsumsi Fluoxetine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca petunjuk yang ada pada kemasan obat, sebelum mengonsumsi fluoxetine.
Fluoxetine dapat dikonsumsi sebelum, setelah, maupun saat makan. Gunakan air mineral untuk mempermudah proses mencerna. Hasil akan mulai terasa setelah 1-2 minggu pengobatan berjalan. Namun, butuh 4-5 minggu untuk mendapatkan hasil maksimal.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis yang telah dokter umum / dokter spesialis resepkan. Pastikan juga untuk mengonsumsi obat secara rutin, agar mendapatkan hasil yang maksimal. Meski pun gejala telah membaik, tetap lanjutkan pengobatan sebagaimana dokter umum / dokter spesialis menganjurkan.
Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika gejala tak kunjung membaik.
Interaksi Fluoxetine
Berikut inih adalah interaksi yang dapat terjadi jika fluoxetine dikonsumsi dengan obat lain:
- Berisiko menyebabkan sindrom serotonin yang berakibat fatal, jika dikonsumsi dengan obat serotonin lainnya, seperti sumatriptan, fentanyl, tramadol, lithium, buspirone, serta antidepresan trisiklik (misalnyah amitriptyline dan doxapin).
- Dapat meningkatkan risiko perdarahan, jika dikonsumsi dengan aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (misalnyah diklofenak), atau warfarin.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Fluoxetine
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi fluoxetine meliputi:
- Sakit kepala
- Mual
- Diare
- Lemas
- Tidak nafsu makan
- Insomnia
- Kecemasan Gugup
- Tremor
- Penurunan kesadaran
Belum ada Komentar untuk "Fluoxetine"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.