Orlistat
Orlistat yaitu obat yang digunakan untuk menangani kelebihan berat badan atau obesitas. Orlistat bekerja dengan cara menghambat enzim yang mencerna lemak, sehingga lemak yang dimakan tidak dicerna dan tidak diserap ke dalam tubuh.
Orlistat hanyah digunakan sebagai obat resep yang dianjurkan oleh dokter. Program penurunan berat badan harus didukung oleh penerapan olah raga secara rutin dan konsumsi makanan sehat rendah lemak, dikarenakan obat inih hanyah menangkal penyerapan lemak sebanyak sepertiga dari porsi makanan yang dikonsumsi.
Merek dagang: Slimax, Obeslim, Xenical
Tentang Orlistat
Golongan | Obat antiobesitas |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengurangi penyerapan lemak |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanyah abnormalitas terhadap janin atau adanyah risiko terhadap janin. Obat dalam kategori inih dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.Belum diketahui apakah orlistat dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Namun, ibu menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini. |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan:
- Orlistat hanyah boleh dikonsumsi oleh penderita obesitas dewasa (usia 18 tahun ke atas).
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika menderita gangguan saluran empedu, gangguan penyerapan makanan, diabetes, dan gangguan fungsi ginjal.
- Hindari menggunakan obat inih jika belum mengonsumsi makanan tanpa lemak. Terlebih lagi jika belum mengonsumsi makanan apa pun. Obat inih hanyah bereaksi pada makanan yang mengandung lemak.
- Orlistat dapat mengganggu kinerja sejumlah obat-obatan (terutama obat kontrasepsi), dan menghalangi penyerapan vitamin A, D, E, dan K jika dikonsumsi secara bersamaan. Karena itu, jika akan mengonsumsi orlistat beserta obat atau suplemen lainnya, sebaiknyah konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi orlistat, segera temui dokter.
Dosis Orlistat
Perlu diingat, orlistat hanyah boleh dikonsumsi jika diresepkan oleh dokter umum / dokter spesialis dan bagi penderita obesitas berusia 18 tahun ke atas.
Sebelum menggunakan orlistat, disarankan untuk mengukur terlebih dahulu indeks massa tubuh (IMT). Orlistat hanyah direkomendasikan bagi penderita obesitas yang memiliki nilai IMT 27 kg/m² atau lebih.
Rumus yang dipakai dalam penghitungan IMT adalah berat tubuh dalam kilogram dibagi dengan tinggi tubuh dalam satuan meter kuadrat (m²). Sebagai contoh, jika berat badan seseorang adalah 66 kilogram dan tingginyah adalah 1,65 meter, maka penghitungannyah adalah 66/(1,65 x 1,65)= 24,24 kg/m². Jika masih belum mengerti tentang penghitungan IMT, tanyakan pada dokter.
Untuk penderita obesitas dengan IMT 27kg/m² atau lebih, dosis obat diberikan 60-120 mg 3 kali sehari tiap waktu makan per harinya. Dosis akan dihentikan jika penderita obesitas telah mengurangi 5 persen berat badan dalam waktu 12 minggu setelah pemakaian obat.
Mengonsumsi Orlistat dengan Benar
Dalam mengonsumsi orlistat, ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat.
Kapsul orlistat sebaiknyah dikonsumi dengan bantuan air saat makan atau paling lambat 1 jam setelah makan. Abaikan konsumsi obat jika belum mengonsumsi makanan sama sekali atau makanan yang mengandung lemak. Orlistat hanyah bekerja jika ada lemak dari makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Apabila lupa mengonsumsi obat, abaikan dan lanjutkan konsumsi obat seperti biasa pada jam makan berikutnya. Jangan menggandakan dosis orlistat pada jadwal makan berikutnyah untuk mengganti dosis yang terlewat.
Pengobatan utama obesitas adalah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kalori yang tidak berlebih, mengurangi konsumsi lemak, dan makanan yang kaya serat, serta berolahraga secara rutin.
Simpan orlistat di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan orlistat bersama dengan obat-obatan lain:
- Meningkatkan risiko hipoglikemia, jika diberikan bersama obat diabetes.
- Menurunkan penyerapan levothyroxine, vitamin A, D, E, K, garam beryodium, dan beta karoten.
- Mengurangi kadar amiodarone dan ciclosporin dalam darah.
- Mengurangi efektivitas obat-obatan antiepilepsi (lamotrigine atau asam valproate), antidepresan, antipsikotik, dan antivirus.
- Meningkatkan risiko perdarahan, jika digunakan dengan warfarin.
- Menurunkan efektivitas pil KB.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Orlistat
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi orlistat adalah:
- Sakit kepala
- Rasa cemas
- Siklus haid terganggu
- Nyeri perut
- Rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah
- Meningkatknyah frekuensi buang air besar dan kesulitan untuk menahannya.
- Tekstur tinja berminyak
- Infeksi tenggorokan
- Infeksi paru-paru
Hentikan pemakaian obat dan segera temui dokter umum / dokter spesialis jika orlistat menyebabkan reaksi alergi serius, pembengkakan di bawah lapisan kulit (angioedema), kekurangan vitamin A, D, E, K, dan gejala-gejala gangguan fungsi hati seperti nafsu makan menurun, penyakit kuning, gatal-gatal, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, atau nyeri pada perut bagian kanan atas.
Belum ada Komentar untuk "Orlistat"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.