Phenylephrine
Phenylephrine yaitu obat yang digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat secara sementara. Gejala inih umumnyah disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas atau alergi.
Obat inih tersedia dalam bentuk tablet dan sirop. Selain itu, phenylephrine juga tersedia dalam bentuk tetes mata yang digunakan untuk memperbesar pupil mata sebelum pemeriksaan mata dan membantu meredakan gejala mata merah dengan menyempitkan pembuluh darah.
Phenylephrine termasuk kelompok obat dekongestan. Obat inih bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan pembuluh darah, penyebab hidung tersumbat.
Merek dagang: Bodrex Flu, Cendo Statrol, Conal, Contrexyn Flu, Decolgen Pe, Donexan DX, Fludexin, Nipe, Samcodryl, Wicold
Tentang Phenylephrine
Golongan | Dekongestan |
kategori | Obat resep |
Manfaat | Meredakan gejala hidung tersumbat |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. Phenylephrine dalam bentuk tablet, serbuk, sirop, dan suspensi diketahui aman dikonsumsi bagi ibu menyusui. Namun, untuk tetes mata phenylephrine belum diketahui bisa diserap ke dalam ASI atau tidak. Sebaiknyah berkonsultasi kepada dokter umum / dokter spesialis terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. |
Bentuk | Tablet, sirop, tetes mata |
Peringatan:
- Harap berhati-hati dalam menggunakan obat inih jika pernah atau sedang mengalami gangguan jantung, gangguan pembuluh darah, diabetes, glaukoma, tekanan darah tinggi (hipertensi), susah tidur, sulit buang air kecil, kejang, hormon tiroid berlebih (hipertiroidisme), serta fenilketonuria.
- Sebaiknyah hindari mengendarai kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama memakai obat ini.
- Hentikan pemakaian obat dan segera kunjungi dokter umum / dokter spesialis jika kondisi tidak kunjung membaik setelah 7 hari penggunaan, terutama jika mengalami demam.
- Hindari menyentuh bagian ujung tetes mata atau jauhi dari terkena objek lainnya.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen dan produk herba.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Phenylephrine
Dosis phenylephrine berbeda-beda untuk setiap pasien. Berikut inih adalah dosis umum penggunaan phenylephrine untuk beberapa kondisi:
Kondisi: Hidung tersumbat
- Tablet dan sirop (oral)
Dewasa: 10 mg tiap 4 jam. Dosis maksimal harian sebanyak 60 mg atau 12 mg, paling banyak diberikan 4 kali dalam sehari.
Anak usia 2-6 tahun: 1,87-3,75 mg tiap 12 jam.
Anak usia 6-12 tahun: 3,75-7,5 mg tiap 12 jam.
Remaja usia di atas 12 tahun: 7,5-15 mg tiap 12 jam.
Kondisi: Melebarkan pupil mata
- Tetes mata
Dewasa: Tetes mata sediaan 10%, diberikan satu tetes. Jika dibutuhkan, bisa diulangi tiap 10-60 menit.
Anak <1 tahun: Tetes mata sediaan 2,5%, diberikan satu tetes tiap 15-30 menit sebelum prosedur operasi mata.
Anak >1 tahun: Tetes mata sediaan 2,5%, diberikan satu tetes. Jika dibutuhkan, bisa diulangi tiap 10-60 menit.
Kondisi: Menyempitkan pembuluh darah mata
- Tetes mata
Dewasa: Tetes mata sediaan 0,12%, diberikan 1-2 tetes pada mata yang ingin diobati. Diberikan maksimal 4 kali sehari. Jangan menggunakan obat inih lebih dari 3 hari.
Menggunakan Phenylephrine dengan Benar
Baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat dan ikutilah anjuran dokter umum / dokter spesialis dalam menggunakan phenylephrine. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Tablet phenylpherine sebaiknyah dikonsumsi saat makan, untuk mengurangi risiko sakit maag. Untuk sirop phenylpherine, gunakan sendok ukur yang terdapat di dalam kemasan agar dosis yang dikonsumsi tepat.
Untuk tetes mata phenylpherine, sebelum menggunakannya, cuci tangan sampai bersih dan keringkan. Kemudian, genggam kemasan phenylphrine dengan telapak tangan untuk menghangatkannya, baru buka tutup kemasan. Posisikan kepala mendongak ke atas, tarik kelopak mata dengan tangan yang tidak menggenggam obat. Teteskan obat ke mata dengan dosis yang dianjurkan dokter. Tutup mata secara pelan-pelan, jangan mengedip terlalu cepat. Berikan pijatan ringan dengan jari ke bagian mata kira-kira 2-3 menit agar obat terserap dengan baik. Cuci tangan kembali setelah memakai obat ini. Tutup rapat kemasan dan simpan di tempat yang sejuk.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya, sesuai aturan pemakaian.
Interaksi Obat
Hindari penggunaan phelylephrine bersama dengan antidepresan trisiklik, methyldopa, penghambat beta (misalnyah bisoprolol), dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Phenylephrine
Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan obat inih adalah:
- Kesulitan tidur
- Sakit kepala dan pusing
- Sakit perut
- Kejang
- Jantung berdebar
- Gelisah.
Belum ada Komentar untuk "Phenylephrine"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.