Trifluoperazine
Trifluoperazine yaitu obat untuk mengobati gangguan mental, seperti skizofrenia dan gangguan psikotik. Obat inih juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan mengurangi perilaku agresif, halusinasi, serta keinginan untuk menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Trifluoperazine merupakan obat antipsikotik golongan fenotiazin yang bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin di otak, sehingga jumlahnyah seimbang. Dopamin adalah senyawa kimia yang mengatur emosi, mood, dan tingkah laku. Obat inih tersedia dalam bentuk tablet dan suntik.
Merek dagang Trifluoperazine: Stelazine, Stelosi, dan Trifluoperazine Hydrochloride.
Apa itu Trifluoperazine?
Golongan | Antipsikotik |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati gangguan mental, seperti skizofrenia dan gangguan psikotik |
Digunakan oleh | Dewasa, anak-anak, dan lansia |
Trifluoperazine untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. Belum diketahui apakah Trifluoperazine dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Trifluoperazine:
- Jangan menggunakan trifluroperazin jika Anda memiliki riwayat alergi dengan obat inih dan obat golongan fenotiazin lain, seperti chlorpromazine, fluphenazine, perphenazine, prochlorperazine, promethazine, dan thioridazine.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika memiliki riwayat penyakit Parkinson, hipotensi, glaukoma, asma, pembesaran prostat, kanker payudara, feokromositoma, serta penyakit ginjal, jantung, dan hati.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan sebelum mengonsumsi trifluoperazine.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, dan produk herbal.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama menjalani pengobatan dengan trifluoperazine, karena obat inih menyebabkan kantuk.
- Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Trifluoperazine
Dosis trifluoperazine berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Berikut inih adalah pembagian dosis trifluoperazine berdasarkan kondisi yang dialami:
Trifluoperazine tablet
Kondisi: skizofrenia
- Dewasa
Dosis awal: 2–5 mg, 2 kali sehari
Dosis pemeliharaan: 15–20 mg per hari
Dosis maksimal: 40 mg per hari - Anak-anak usia 6–12 tahun
Dosis awal: 1 mg, 1–2 kali sehari
Dosis pemeliharaan: 1–15 mg per hari - Lansia:
Dosis awal: 2 mg, 2 kali sehari
Dosis pemeliharaan: 15–20 mg per hari
Dosis maksimal: 40 mg per hari
Kondisi: gangguan kecemasan
- Dewasa
Dosis awal: 1–2 mg, 2 kali sehari
Dosis maksimal: 6 mg per hari - Anak-anak usia 3–5 tahun
Dosis maksimal: 1 mg per hari - Anak-anak 6–12 tahun
Dosis maksimal: 4 mg per hari. - Lansia
Dosis awal: 1 mg, 2 kali sehari
Dosis maksimal: 6 mg per hari
Trifluoperazine suntik
Kondisi: Psikosis akut
- Dewasa
Dosis: 1–2 mg, 4–6 kali sehari
Dosis maksimal: 6 mg per hari - Anak-anak
Dosis: 1 mg, 1–2 kali sehari
Untuk pasien lansia, dosis trifluoperazine suntik selalu diawali dengan dosis terendah, lalu ditingkatkan secara bertahap.
Cara Menggunakan Trifluoperazine dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter umum / dokter spesialis atau keterangan yang tercantum pada kemasan obat saat menggunakan trifluoperazine. Konsumsi trifluoperazine tablet sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Selama penggunaan obat ini, jangan lupa minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Trifluoperazine bentuk suntik hanyah boleh diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi dan respon pasien terhadap pengobatan.
Jangan menghentikan penggunaan trifluoperazine secara mendadak, tanpa berkonsultasi dengan dokter umum / dokter spesialis terlebih dahulu.
Simpan obat inih dalam suhu ruangan. Hindarkan dari paparan sinar matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak.
Interaksi Trifluoperazine dengan Obat Lain
Efek interaksi antarobat yang dapat terjadi jika trifluoperazine digunakan bersama obat-obatan lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinyah efek samping, jika digunakan bersama obat antiparkinson
- Peningkatan risiko terjadinyah hipotensi, jika digunakan bersama obat antihipertensi
- Peningkatan jumlah dopamin (efek berlawanan dengan trifluoperazine), jika digunakan bersama levodopa
- Peningkatan risiko terjadinyah kerusakan otak dan efek ekstrapiramidal berat, yaitu gangguan pergerakan dan otot akibat penggunaan obat antipsikotik, jika digunakan bersama lithium
- Peningkatan risiko terjadinyah gangguan sistem saraf pusat, jika digunakan bersama obat golongan opioid, analgetik, dan obat bius total (general anaesthetics)
Efek Samping dan Bahaya Trifluoperazine
Trifluoperazine berpotensi menyebabkan sejumlah efek samping, antara lain:
Lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika keluhan di atas tidak membaik seiring berjalannyah waktu. Segera ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami reaksi alergi obat, seperti muncul ruam yang gatal, bengkak di mulut dan bibir, serta kesulitan bernapas, atau mengalami efek samping yang serius, seperti:
- Demam
- Otot kaku
- Kejang
- Kebingungan
- Detak jantung tidak teratur (aritmia)
- Berkeringat yang berlebihan
- Penyakit kuning
- Sakit tenggorokan
- Kesulitan bernapas dan menelan
- Lidah yang menjulur keluar dari mulut
- Ereksi yang berlangsung berjam-jam
Belum ada Komentar untuk "Trifluoperazine"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.