Clobazam
Clobazam yaitu obat golongan antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi epilepsi dan kejang. Penggunaan obat inih biasanyah dikombinasi dengan obat lain untuk penderita epilepsi. Clobazam dapat mengontrol kejang dengan menyeimbangkan aliran listrik yang ada di dalam otak. Obat inih juga dapat digunakan untuk melemaskan otot.
Merek dagang: Anxibloc, Clobazam, Asabium, Clofritis, Proclozam, Frisium
Tentang Clobazam
Golongan | Antikonvulsan |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengatasi epilepsi dan kejang |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak > 6 tahun |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. Clobazam dapat diserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan:
- Penggunaan clobazam dengan obat anti nyeri golongan opioid, seperti morfin, dapat mengganggu sistem pernapasan sehingga mengakibatkan koma, henti napas, hingga kematian.
- Konsumsi clobazam dapat memicu dorongan atau ide untuk bunuh diri, pastikan dosis yang digunakan sesuai dengan anjuran dokter.
- Hindari mengonsumsi alkohol selama masa pengobatan karena dapat meningkatkan kadar clobazam dalam darah dan meningkatkan risiko timbulnyah efek samping.
- Harap berhati-hati karena clobazam dilaporkan dapat menimbulkan reaksi alergi obat berat, seperti sindrom Steven-Johnson atau toxic epidermal necrolysis (TEN), pada beberapa orang.
- Clobazam dapat menimbulkan efek mengantuk, oleh karena itu hindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, misalnyah menyetir kendaraan.
- Jangan berhenti mengonsumsi clobazam secara mendadak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena dapat menimbulkan gejala putus obat, seperti tremor, halusinasi, psikosis, dan gelisah.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi clobazam, segera temui dokter.
Dosis Clobazam
Dosis clobazam berbeda-beda tiap pasien, tergantung dari keparahan penyakit dan respons tubuh pasien terhadap obat. Berikut inih adalah dosis umum penggunaan clobazam:
Kondisi: Epilepsi
Anak-anak >6 tahun
Dosis: 5 mg, satu kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 0.3-1 mg per hari. Dosis maksimal 60 mg per hari
Dewasa
Dosis: 20-30 mg per hari, satu kali sehari, sebagai dosis awal. Kenaikan dosis disesuaikan dengan kondisi pasien. Dosis maksimal 60 mg per hari.
Lansia
Dosis: Dimulai dari dosis rendah, yaitu 5 mg, satu kali sehari. Peningkatan dosis dilakukan bertahap disertai pengawasan.
Kondisi: Gangguan kecemasan parah
Dewasa
Dosis: 20-30 mg per hari yang dapat dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi, atau satu kali sehari pada malam hari, selama 2-4 minggu. Dosis maksimal adalah 60 mg per hari
Lansia
Dosis: Dimulai dengan dosis rendah, dan dapat ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai dosis 10-20 mg per hari.
Menggunakan Clobazam dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis atau baca petunjuk yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi clobazam.
Tablet clobazam dapat diminum sebelum, sesudah, atau saat makan.
Konsumsi clobazam pada waktu yang sama setiap harinya, untuk memperoleh manfaat yang maksimal. Jika terlupa, segera konsumsi obat inih apabila jeda waktu dengan dosis berikutnyah tidak terlalu dekat. Apabila sudah mendekati, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah interaksi yang mungkin terjadi jika mengonsumsi clobazam bersamaan dengan obat lain:
- Meningkatkan kadar obat dalam darah jika dikonsumsi bersama dengan cimetidine, erythromycin, fluconazole, atau omeprazole.
- Meningkatkan efek kantuk bila dikonsumsi bersama obat antipsikotik, antidepresan, nitrat, anti nyeri, pelemas otot, atau antikonvulsan lain.
Efek samping Clobazam
Tiap obat memiliki efek samping, begitu pun clobazam. Berikut inih adalah beberapa efek samping yang mungkin dapat muncul setelah mengonsumsi clobazam:
- Mengantuk.
Demam.- Infeksi saluran pernapasan bagian atas.
- Drooling
- Gelisah.
- Muntah
Insomnia.- Gangguan keseimbangan.
Konstipasi.- Kelelahan
- Batuk
Efek samping yang berkelanjutan dapat terjadi dan berpotensi membahayakan kondisi pasien. Segera temui dokter umum / dokter spesialis bila efek samping terus memburuk.
Belum ada Komentar untuk "Clobazam"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.