Epinephrine




Epinephrine atau adrenalin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi yang dapat membahayakan nyawa, yaitu syok anafilaktik. Alergi yang dapat menyebabkan syok anafilaktik dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti gigitan serangga, kutu, lateks, obat-obatan, dan makanan. Epinephrine akan meredakan reaksi alergi tersebut dengan melemaskan otot-otot saluran pernapasan dan mempersempit pembuluh darah, sehingga napas menjadi lega dan aliran darah ke sel tetap terjaga.



Selain untuk mengatasi reaksi alergi, epinephrine juga diberikan saat tindakan resusitasi jantung paru, pada pasien yang mengalami henti jantung dan henti napas. Epinephrine dapat diberikan kepada orang dewasa maupun anak-anak.


Merek dagang: Phinev


Tentang Epinephrine





























KategoriAgonis alfa dan beta adrenergik
GolonganObat resep
Manfaat-       Mengatasi syok anafilaktik akibat reaksi alergi.-       Salah satu penanganan henti jantung.
Digunakan olehDewasa dan anak-anak
Golongan kehamilan dan menyusui
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Tidak diketahui apakah epinephrine dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Namun epinephrine merupakan obat yang digunakan dalam keadaan gawat darurat, sehingga akan tetap diberikan jika tujuannyah untuk menyelamatkan nyawa.
Bentuk obatCairan suntik

Peringatan:



  • Harap berhati-hati bagi pasien yang memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, hipertiroidisme, serta pasien yang berusia lanjut.

  • Pada keadaan yang mengancam nyawa, epinephrine akan diberikan dengan pemantauan yang ketat, tanpa memperhatikan riwayat penyakit atau obat yang sedang dikonsumsi.

  • Jika pasien mendapatkan epinephrine sebagai tindakan gawat darurat, pasien akan tetap dipantau oleh dokter, walaupun kondisi tubuhnyah telah membaik.

  • Konsultasikan kembali dengan dokter umum / dokter spesialis bila mengalami gejala infeksi di lokasi suntikan epinephrine, seperti merah dan bengkak.


Dosis Epinephrine


Rincian dosis penggunaan epinephrine untuk berbagai keperluan dapat dilihat pada tabel berikut:




























KeperluanUsiaDosis
Penanganan syok anafilaktik
Dewasa
Suntikan di otot (IM): 0,5 mg diberikan setiap 5 menit hingga ada tanda-tanda pemulihan kondisi pasien dari syok anafilaktik.Suntikan di pembuluh darah (IV): 0,5 mg suntik perlahan hingga perbaikan kondisi.
Anak-anak
Suntikan IM atau IV: 0,01 mg/kgBB.
Salah satu penanganan resusitasi jantung paruDewasa
Intravena: 1 mg, dapat diulangi setiap 2-3 menit sekali hingga kondisi pasien mulai pulih dan denyut jantung normal kembali.
Anak-anak
Intravena: 0,01 mg/kgBB, dapat diulangi setiap 2-3 menit sekali hingga kondisi pasien mulai pulih dan denyut jantung normal kembali.


Menggunakan Epinephrine dengan Benar


Dokter atau petugas kesehatan akan memberikan epinephrine dengan cara disuntikan kepada pasien. Epinephrine dapat diberikan beberapa kali kepada pasien hingga kondisi pasien membaik. Jika kondisi pasien sudah membaik setelah diberikan epinephrine, pasien akan mendapatkan penanganan lanjutan oleh dokter.


Interaksi Obat


Dapat terjadi gangguan irama jantung jika epinephrine digunakan bersama dengan  cisapride, indapamide, atau quinidine; serta meningkatkan tekanan darah bila digunakan bersama linezolide.


Kenali Efek Samping dan Bahaya Epinephrine


Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping epinephrine yang mungkin terjadi adalah:



  • Berkeringat.

  • Mual dan muntah.

  • Gelisah.

  • Pusing.

  • Gangguan irama jantung.

  • Gangguan pernapasan.

  • Lemas.

  • Kulit pucat.



Belum ada Komentar untuk "Epinephrine"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel