Furosemide
Furosemide yaitu obat golongan diuretik yang bermanfaat untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh melalui urine. Obat inih sering digunakan untuk mengatasi edema (penumpukan cairan di dalam tubuh) atau hipertensi (tekanan darah tinggi).
Furosemide bekerja dengan cara menghalangi penyerapan natrium di dalam sel-sel tubulus ginjal dan meningkatkan jumlah urine yang dihasilkan oleh tubuh. Obat inih tersedia dalam bentuk tablet dan suntik.
Merek dagang: Diuvar, Edemin, Farsix 40, Furosemide, Lasix, Uresix, dan Yekasix.
Apa Itu Furosemide?
Jenis obat | Diuretik |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengatasi penumpukan cairan di dalam tubuh |
Digunakan oleh | Dewasa, lansia, dan anak-anak |
Furosemide untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Furosemide dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk | Tablet dan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Furosemide:
- Jangan menggunakan furosemide jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat inih dan obat golongan sulfa, seperti sulfametoxazole.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda memiliki riwayat pembesaran prostat, penyakit ginjal, gangguan hati, penyakit asam urat, diabetes, lupus, dan ketidakseimbangan elektrolit.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda baru menjalani pemeriksaan yang melibatkan penyuntikan zat radioaktif (kontras) ke dalam pembuluh darah vena, sebelum menggunakan obat ini.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan sebelum menggunakan furosemide.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, dan produk herbal.
- Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Furosemide
Dosis furosemide berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien.
Furosemide bisa diberikan dalam bentuk obat minum atau suntikan. Suntikan furosemide bisa diberikan secara IM (intramuskular/ke otot) atau IV (intravena/ke pembuluh darah). Berikut inih adalah pembagian dosis furosemide berdasarkan kondisi yang ingin diobati:
Kondisi: Edema paru akut
Dewasa: 40 mg suntikan IV. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 80 mg suntikan IV.
Kondisi: Edema akibat gagal jantung
Dewasa: 20–50 mg suntikan IM/IV atau tablet 40 mg per hari.
Dosis maksimal 1.500 mg suntikan IM/IV per hari atau tablet 80 mg per hari.
Anak: 0,5–1,5 mg/kgBB suntikan IM/IV per hari.
Dosis maksimal 20 mg suntikan IM/IV per hari.
Kondisi: Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Dewasa: Tablet 40–80 mg per hari. Bisa dikombinasikan dengan obat antihipertensi.
Lansia: Dosis furosemide tablet untuk lansia selalu diawali dengan dosis terendah, lalu ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi pasien.
Cara Menggunakan Furosemide dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan furosemide. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Furosemide tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Minumlah furosemide tablet dengan segelas air putih.
Bila Anda lupa mengonsumsi furosemide tablet, segera konsumsi obat inih begitu teringat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Furosemide suntik hanyah boleh diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dokter akan menyuntik furosemide sesuai kondisi pasien.
Dokter biasanyah akan menyarankan pasien untuk tetap melanjutkan penggunaan obat meskipun kondisi kesehatan sudah membaik. Hal inih bertujuan untuk menghindari kambuhnyah kondisi, khususnyah penderita hipertensi.
Simpan obat inih dalam suhu ruangan. Hindarkan dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Furosemide dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika furosemide digunakan bersama obat-obatan lain, di antaranya:
- Peningkatan risiko terjadinyah kerusakan ginjal, jika digunakan bersama antibiotik golongan sefalosporin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan telinga, jika digunakan bersama antibiotik golongan aminoglikosida
- Peningkatan risiko terjadinyah hiperkalemia, jika digunakan bersama dengan obat diuretik hemat kalium
- Peningkatan risiko terjadinyah kerusakan jantung, jika digunakan bersama dengan obat glikosida jantung, seperti digoxin atau antihistamin
- Peningkatan risiko terjadinyah hiponatremia, jika digunakan bersama carbamazepine
- Penurunan kadar furosemide di dalam darah, jika digunakan bersama obat aliskiren
- Penurunan risiko efek samping furosemide, jika digunakan bersama indometacin
Efek Samping dan Bahaya Furosemide
Penggunaan furosemide berpotensi menyebabkan sejumlah efek samping, antara lain:
Lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika keluhan di atas tidak kunjung membaik. Segera ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami reaksi alergi obat, seperti muncul ruam yang gatal, bengkak di mulut dan bibir, atau mengalami efek samping yang serius, seperti:
Belum ada Komentar untuk "Furosemide"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.