Naproxen




Naproxen yaitu obat yang mengurangi gejala nyeri, bengkak, dan kemerahan akibat peradangan yang dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi seperti:




Seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya, naproxen bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa prostaglandin dalam tubuh, yakni senyawa yang dilepaskan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan seperti nyeri. Dengan begitu, rasa nyeri pun bisa ditekan atau dikurangi.


Merek dagang: Alif 500, Xenifar.



Tentang Naproxen





























Golongan
Antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
KategoriObat resep
ManfaatMengurangi gejala nyeri, bengkak, dan kemerahan akibat peradangan
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak di atas 5 tahun
Kategori kehamilan dan menyusui
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.

Naproxen dapat diserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum / dokter spesialis terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini.


BentukTablet

Peringatan:



  • Waspadai pemakaian obat untuk lansia yang berusia di atas 65 tahun.

  • Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika menderita asma, tukak lambung, ulkus duodenum, peradangan usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif, gangguan fungsi ginjal, penyakit liver, penyakit jantung, gangguan pembekuan darah, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), atau lupus.

  • Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang menggunakan obat-obatan, termasuk suplemen dan produk herba.

  • Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika memiliki alergi terhadap naproxen atau OAINS lainnya, seperti diclofenac, indomethacin, atau ibuprofen.


  • Dianjurkan untuk tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin karena obat inih dapat menyebabkan rasa kantuk, pusing, pandangan kabur, atau lemas pada sebagian orang.

  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi naproxen, segera temui dokter.


Dosis Naproxen





































KondisiDosis

Juvenile rheumatoid arthritis (rheumatoid
arthritis
 pada anak-anak
dan remaja usia di
atas 5 tahun)
10 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi.
Rheumatoid arthritis500 mg-1 gram per hari, dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi.
Osteoarthritis
Ankylosing spondylitis
Penyakit asam uratDosis awal adalah 750 mg. Lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 8 jam, hingga nyeri reda.
Nyeri otot, sendi,
dan nyeri haid
Dosis awal adalah 500 mg.
Lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6-8 jam selama dibutuhkan.
Dosis maksimal adalah 1250 mg per hari.


Mengonsumsi Naproxen dengan Benar


Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat, dalam mengonsumsi naproxen.


Obat ini disarankan untuk dikonsumsi saat makan atau segera setelah makan.


Bagi lansia, disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis selama mengonsumsi naproxen, agar kondisi kesehatan dapat terus terpantau.


Usahakan untuk mengonsumsi naproxen pada jam yang sama setiap harinyah agar hasil pengobatan maksimal. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.


Simpan naproxen di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.



Interaksi Obat


Berikut inih adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan naproxen dengan obat-obatan lainnya::



  • Meningkatkan risiko terjadinyah tukak lambung, jika digunakan dengan aspirin.

  • Meningkatkan efek racun dari obat methotrexate.

  • Meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan, jika digunakan dengan warfarin.

  • Meningkatkan risiko hipotensi, jika digunakan dengan obat-obatan darah tinggi golongan ACE inhibitor atau angiotensin II receptor blocker (ARB).

  • Menurunkan efek obat diuretik, seperti furosemide atau thiazide.

  • Meningkatkan konsentrasi lithium dalam darah.

  • Mengganggu penyerapan naproxen bila digunakan bersama dengan obat maag antasida, cholestyramine, dan sukralfat.

  • Menganggu efek obat antihipertensi golongan beta-blocker, seperti propranolol.



Kenali Efek Samping dan Bahaya Naproxen


Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi naproxen adalah:



  • Mengantuk

  • Pusing


  • Mual dan muntah

  • Sakit perut

  • Pandangan kabur

  • Diare atau konstipasi


Efek samping di atas biasanyah dapat mereda dalam beberapa hari atau minggu. Jika efek samping tidak kunjung membaik, segera temui dokter.


Hentikan pemakaian obat dan kunjungi dokter umum / dokter spesialis jika mengalami efek samping serius berupa:



  • Napas pendek atau kesulitan bernapas.

  • Salah satu sisi badan melemah.

  • Bicara pelo.

  • Nyeri dada.

  • Perdarahan saluran cerna, seperti nyeri ulu hati, muntah darah, tinja berdarah, serta tinja berwarna gelap dan lengket.

  • Serangan asma pada penderita asma.


  • Sakit kuning.

  • Bengkak pada kedua tungkai

  • Bengkak pada wajah.



Belum ada Komentar untuk "Naproxen"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel