Norethisterone
Norethisterone yaitu obat dengan kandungan hormon progesteron buatan untuk mengatasi beberapa kondisi, seperti endometriosis, gangguan siklus menstruasi, serta kanker payudara. Dalam dosis rendah, norethisterone juga bisa digunakan untuk sebagai alat kontrasepsi.
Merek dagang: Abmen, Norelut, Norestil, Nosthyra, Primolut N, Regumen, Retrogest
Tentang Norethisterone
Golongan | Progesteron sintetis |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengatasi endometriosis, amenorrhea, gangguan siklus menstruasi, kanker payudara, menunda haid, dan sebagai alat kontrasepsi. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanyah abnormalitas terhadap janin atau adanyah risiko terhadap janin. Obat dalam kategori inih dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.Norethisterone dapat diserap ke dalam ASI. Ibu menyusui tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat inih karena berisiko menganggu kesehatan bayi. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan:
- Harap berhati-hati dalam menggunakan obat inih jika menderita gangguan ginjal, gangguan hati, asma, migrain, diabetes, hipertensi, epilepsi, porfiria, anemia sel sabit, kejang otot, lupus, gangguan pada jantung dan pembuluh darah, juga obesitas.
- Harap berhati-hati juga jika pernah memiliki riwayat sakit kanker, sakit kuning, depresi, stroke, batu empedu, kehamilan ektopik, perdarahan dari vagina, keguguran, serta penyakit kulit pemphigoid gestationis atau terjangkit virus herpes saat hamil.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda baru menjalankan tindakan operasi atau mengalami kondisi yang memerlukan istirahat total untuk waktu yang lama. Dokter umumnyah akan menghentikan konsumsi obat inih 4 minggu sebelum tindakan operasi dilakukan.
- Konsultasikan juga kepada dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang mengonsumsi obat apa pun, khususnyah warfarin, juga herba dan suplemen untuk menghindari efek samping.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Norethisterone
Kondisi | Dosis |
Kontrasepsi | 0.35 mg per hari, atau 0.5-1 mg per hari jika digabungkan dengan estrogen. |
Sindrom premenstruasi | 5 mg, 3 kali sehari yang dikonsumsi pada hari ke 16-25 dalam siklus menstruasi. |
Endometriosis | 10-25 mg per hari selama 4-9 bulan. |
Menorrhagia | 10-15 mg saat siklus menstruasi terjadi. Dosis lanjutan adalah 5 mg, 3 kali sehari selama 10 hari sebagai pengobatan awal, dilanjutkan dengan 5 mg, 2 kali sehari pada hari ke 19-26 dalam siklus menstruasi untuk mencegah kambuh kembali. |
Menunda menstruasi | 5 mg, 3 kali sehari, dimulai 3 hari sebelum tanggal perkiraan siklus menstruasi. |
Kanker payudara | 40 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg per hari jika tidak terdapat perubahan. |
Mengonsumsi Norethisterone dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca informasi yang tertera pada kemasan norethisterone sebelum mulai mengonsumsinya.
Telanlah tablet norethisterone dengan bantuan air. Norethisterone dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi norethisterone pada jam yang sama setiap harinyah agar pengobatan maksimal.
Bila lupa menggunakan norethisterone, disarankan untuk segera melakukannyah begitu ingat apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Saat menjalani pengobatan dengan norethisterone, jangan lupa untuk tetap rutin memeriksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis untuk memonitor kondisi. Salah satu pemeriksaan yang biasa disarankan adalah kadar gula darah bagi penderita diabetes.
Gunakan kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual sewaktu masih dalam pengobatan norethisterone karena dapat menganggu pertumbuhan janin jika hamil.
Simpan obat di tempat bersuhu ruangan. Jauhkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak.
Interaksi Obat
Beberapa interaksi yang dapat terjadi jika mengonsumsi norethisterone bersama dengan obat lain adalah:
- Meningkatkan efek obat ciclosporin yang berakibat fatal.
- Meningkatkan risiko penumpukan cairan di salah satu bagian tubuh, jika dikonsumsi dengan obat antiinflamasi nonsteroid atau vasodilator.
- Mengurangi efek obat phenobarbital, phenytoin, carbamazepine, rifampicin, nevirapine, efavirenz, tetracyclines, ampicillin, kotrimoksazol, dan ritonavir.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Norethisterone
Sama seperti obat-obatan lainnya, penggunaan norethisterone juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat inih adalah:
- Edema atau penumpukan cairan dalam tubuh
- Kembung
- Sakit kepala
- Mual
- Menstruasi singkat atau tidak menstruasi sama sekali.
- Sulit tidur
- Lelah
- Pusing
- Perubahan berat badan
- Diare
- Demam
- Nyeri payudara
Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika efek samping di atas memburuk atau efek samping berikut inih timbul:
- Depresi
- Linglung
- Keinginan untuk melakukan hubungan seksual menurun
- Muncul reaksi pada kulit
- Sesak napas
- Gangguan penglihatan atau pendengaran
- Sakit kuning
Kejang.
Belum ada Komentar untuk "Norethisterone"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.