Paracetamol (Acetaminophen)
Acetaminophen atau paracetamol yaitu obat untuk penurun demam dan pereda nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi. Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan 600 mg, sirup, drop, suppositoria, dan infus.
Paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan, yaitu prostaglandin. Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang.
Belum ada laporan mengenai terjadinyah cacat janin ketika paracetamol digunakan oleh ibu hamil. Untuk ibu menyusui, paracetamol dapat terserap ke dalam ASI, tetapi dalam jumlah kecil. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter umum / dokter spesialis untuk mengetahui manfaat dan risiko konsumsi paracetamol pada saat hamil atau menyusui.
Merk dagang paracetamol: Panadol, Naprex, Paramol, Mixagrip Flu, Hufagesic, Paramex SK, Sanmol, Sumagesic, Tempra, Termorex, dan Poro.
Apa Itu Paracetamol?
Golongan | Oban penurun panas dan pereda nyeri (analgesik dan antipiretik) |
Kategori | Obat bebas |
Manfaat | Meredakan rasa sakit dan demam |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Paracetamol untuk ibu hami dan menyusui | Obat minum dan suppositoria Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanyah risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Infus dan suntik Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Paracetamol dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, lebih baik berkonsultasi dengan dokter umum / dokter spesialis terlebih dahulu. |
Bentuk obat | Tablet, kaplet, sirup, drop, infus, dan suppositoria. |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Paracetamol (Acetaminophen)
- Jangan mengonsumsi dan menggunakan paracetamol jika memiliki riwayat alergi dengan obat ini.
- Jangan memberikan paracetamol kepada anak berusia di bawah 2 tahun tanpa petunjuk dari dokter.
- Konsultasikan dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum menggunakan paracetamol jika Anda menderita gangguan hati atau ginjal.
- Jangan mengonsumsi alkohol bersama dengan parasetamol karena dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang mengonsumsi obat, seperti obat untuk epilepsi, tuberkulosis (TBC), obat pengencer darah, suplemen, atau obat herbal.
- Segera ke rumah sakit jika demam tidak mereda, serta ketika muncul kemerahan pada kulit.
- Segera ke dokter umum / dokter spesialis jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis.
Dosis dan Aturan Pakai Paracetamol (Acetaminophen)
Dosis paracetamol disesuaikan dengan usia dan kondisi penderita. Berikut adalah penjelasan paracetamol dalam bentuk obat minum dan suppositoria untuk meredakan demam dan nyeri:
Dewasa
325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam. Paracetamol biasanyah tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 500 mg. Paracetamol 500 mg dapat diminum tiap 4–6 jam sekali untuk meredakan demam.
Anak < 2 bulan
10–15 mg/kgBB, tiap 6–8 jam sekali atau sesuai dengan anjuran dokter.
Anak 2 bulan–12 tahun
10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam sekali atau sesuai anjuran dokter. Dosis maksimal 5 kali pemberian dalam 24 jam.
Anak > 12 tahun
325–650 mg per 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam.
Khusus untuk paracetamol infus, dosis dan pemberiannyah akan dilakukan langsung oleh dokter umum / dokter spesialis atau oleh petugas medis di bawah pengawasan dokter umum / dokter spesialis sesuai kondisi pasien.
Cara Menggunakan Paracetamol (Acetaminophen) dengan Benar
Pastikan Anda selalu menggunakan paracetamol sesuai aturan pakai yang tertera di kemasan obat atau anjuran dokter. Hentikan penggunaan paracetamol jika keluhan tidak reda setelah 3 hari mengonsumsi paracetamol.
Paracetamol tablet dan sirup
Gunakan segelas air putih untuk menelan tablet paracetamol. Untuk paracetamol sirup, gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan agar dosis yang dikonsumsi tepat. Sebelum itu, pastikan Anda mengocok sirup terlebih dahulu.
Simpanlah paracetamol dalam suhu ruangan, terhindar dari panas dan lembab, serta hindarkan dari jangkauan anak-anak.
Paracetamol suppositoria
Paracetamol bentuk suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam anus. Pastikan Anda membuka plastik pembungkusnyah terlebih dahulu kemudian masukkan obat bagian ujung yang lancip ke dalam dubur. Setelah obat masuk, duduk atau berbaring terlebih dahulu hingga obat terasa meleleh. Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah memasukkan obat suppositoria. Paracetamol suppositoria perlu disimpan di dalam kulkas.
Paracetamol infus
Paracetamol dalam bentuk infus hanyah diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.
Sebelum menggunakan paracetamol dengan bentuk sediaan apa pun, pastikan Anda membaca petunjuk yang tertera di kemasan obat atau ikuti petunjuk dokter.
Penggunaan paracetamol untuk infeksi virus Corona
Paracetamol merupakan obat penurun demam yang dianjurkan untuk meredakan demam akibat infeksi virus Corona (COVID-19). Dosis yang digunakan sama dengan dosis yang sudah dijelaskan di atas.
Anda dapat menggunakan paracetamol sebagai pengobatan awal jika mengalami demam ringan. Namun, jika demam yang dialami tidak kunjung reda atau justru memburuk dan disertai sesak napas, segeralah periksakan diri ke dokter.
Interaksi Paracetamol (Acetaminophen) dengan Obat Lain
Paracetamol dapat berinteraksi jika digunakan dengan obat lainnya. Berikut inih beberapa interaksi yang dapat terjadi:
- Meningkatkan risiko perdarahan, jika digunakan bersamaan dengan warfarin.
- Menurunkan efek paracetamol, jika digunakan dengan carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, cholestyramine, dan imatinib.
- Meningkatkan efek samping obat busulfan.
- Meningkatkan kemungkinan munculnyah efek samping paracetamol, jika digunakan dengan metoclopramide, domperidone, atau probenecid.
Efek Samping dan Bahaya Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol jarang menyebabkan efek samping. Namun, paracetamol bisa menimbulkan beberapa efek samping berikut jika digunakan secara berlebihan:
- Demam
- Muncul ruam kulit yang terasa gatal
- Sakit tenggorokan
- Muncul sariawan
- Nyeri punggung
- Tubuh terasa lemah
- Kulit atau mata berwarna kekuningan
- Timbul memar pada kulit
- Urine berwarna keruh atau berdarah
- Tinja berwarna hitam atau BAB berdarah
Jika dikonsumsi secara berlebihan, paracetamol bisa menyebabkan overdosis, dengan gejala berupa:
- Perut bagian atas terasa sakit
- Kehilangan nafsu makan
- Mual atau muntah
- Diare
- Keringat dingin
Belum ada Komentar untuk "Paracetamol (Acetaminophen)"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.