Ribavirin
Ribavirin yaitu obat antivirus yang digunakan untuk menangani hepatitis C. Penggunaan ribavirin akan dikombinasikan dengan obat antivirus lain, seperti interferon atau sofosbuvir. Obat inih bekerja dengan mengurangi jumlah dan menghentikan penyebaran virus hepatitis C di dalam tubuh.
Walaupun bisa mengurangi jumlah virus hepatitis C, sampai saat inih ribavirin belum bisa mencegah kerusakan hati, menyembuhkan hepatitis C, atau mencegah penularan hepatitis C. Untuk mencegah penularan hepatitis C, pasien tetap disarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan tidak bergantian menggunakan jarum suntik yang sama dengan orang lain.
Selain digunakan untuk mengatasi hepatitis C, ribavirin juga terkadang digunakan untuk mengatasi demam berdarah dan severe acute respiratory syndrome (SARS).
Merek dagang ribavirin: Copegus dan Rebetol
Apa Itu Ribavirin?
Golongan | Antivirus |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Menangani hepatitis C |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Parnaparin untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanyah abnormalitas terhadap janin atau adanyah risiko terhadap janin. Obat dalam kategori inih dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil. Belum diketahui apakah ribavirin dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet dan kapsul |
Peringatan Sebelum Menggunakan Ribavirin:
- Jangan mengonsumsi ribavirin jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda pernah menderita penyakit ginjal, penyakit hati, hipertensi, gangguan pada saluran pencernaan, pankreatitis, diabetes, HIV/AIDS, gangguan tiroid, sarkoidosis, atau gangguan darah, seperti sickle cell anemia, anemia, thalasemia, dan hemoglobinopati
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda memiliki riwayat kecanduan alkohol atau sering menggunakan obat-obatan tertentu tanpa resep dokter.
- Jangan mengendarai kendaraan bermotor, mengendalikan alat berat, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, selama menggunakan ribavirin. Obat inih dapat menyebabkan pusing, kelelahan ekstrem, atau pandangan kabur.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen.
- Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi ribavirin.
Dosis dan Aturan Pakai Ribavirin
Ribavirin harus digunakan bersama dengan obat antivirus lainnya, seperti interferon alfa-2a, peginteron alfa-2a, atau sofosbuvir. Dosis ribavirin yang diberikan ditentukan berdasarkan usia dan berat badan (BB) pasien serta kondisi yang ditangani. Berikut adalah pembagian dosisnya:
Kondisi: Hepatitis C kronis
Dosis: 400 mg 2 kali sehari setiap pagi dan sore hari selama 24 minggu.
Kondisi: Hepatitis C yang disertai dengan HIV
Dosis: 800 mg perhari selama 48 minggu.
Selain berdasarkan kondisi, dosis juga dapat diberikan berdasarkan usia dan berat badan pasien, serta merek dagang ribavirin. Pembagiannyah adalah sebagai berikut:
Dewasa:
Berat badan <65 kg: 400 mg 2 kali sehari setiap pagi dan sore
Berat badan 65–80 kg: 400 mg di pagi hari dan 600 mg di sore hari
Berat badan 81–105 kg: 600 mg 2 kali/hari setiap pagi dan sore
Berat badan >105 kg: 600 mg di pagi hari dan 800 mg di sore hari
Berat badan <75 kg: 400 mg di pagi hari dan 600 mg di sore hari
Berat badan ≥75 kg: 600 mg 2 kali sehari di pagi dan sore hari
Anak-anak:
Berat badan <47 kg: 15 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi
Berat badan 47–49 kg: 200 mg di pagi hari dan 400 mg di sore hari
Berat badan 50–65 kg: 400 mg 2 kali sehari setiap pagi dan sore
Cara Menggunakan Ribavirin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dalam mengonsumsi ribavirin dan selalu baca petunjuk penggunaan obat sebelum mengonsumsinya. Jangan mengubah dosis atau jangka waktu penggunaan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Untuk ribavirin tablet, minum obat bersama makanan. Sedangkan ribavirin kapsul dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, dengan catatan obat harus selalu dikonsumsi dengan cara yang sama.
Gunakan ribavirin yang diberikan sampai habis meski gejala telah reda. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan kekambuhan infeksi.
Perbanyak minum air putih selama menggunakan ribavirin untuk menurunkan risiko terjadinyah efek samping. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, gunakan ribavirin secara rutin dan teratur. Disarankan untuk menggunakan ribavirin pada waktu yang sama setiap harinyah untuk mencegah terjadinyah lupa.
Jika Anda lupa mengonsumsi ribavirin, segera melakukannyah jika jeda dengan jadwal berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan ribavirin di tempat tertutup dalam suhu ruangan dan terhindar dari hawa panas dan lembab. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Ribavirin dengan Obat dan Bahan Lain
Ribavirin dapat menimbulkan sejumlah interaksi jika digunakan bersama dengan obat-obatan lain. Efek interaksi yang dapat terjadi antara lain:
- Peningkatan efek imunosupresan jika digunakan bersama azathioprine
- Peningkatan risiko terjadinyah keracunan bagian dalam sel (mitokondria) dan asidosis laktat pada penderita HIV yang menggunakan obat nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI), seperti stavudine
- Peningkatan risiko terjadinyah anemia, jika digunakan bersama zidovudine
- Penurunan efektivitas ribavirin jika digunakan bersama produk antasida yang mengandung magnesium (Mg), aluminium (Al), dan simethicone
Efek Samping dan Bahaya Ribavirin
Berikut inih adalah efek samping yang paling sering dirasakan setelah menggunakan ribavirin:
- Mual
- Diare
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Pusing
- Pandangan kabur
- Sulit tidur
- Kulit kering
- Batuk
- Penurunan atau kenaikan berat badan
- Perubahan pada indra perasa atau pendengaran
Lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika efek samping tersebut tidak hilang dalam jangka waktu yang lama atau bertambah parah. Meskipun jarang, sejumlah efek samping lainnyah yang lebih serius juga dapat terjadi, seperti:
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami efek samping seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan juga perlu segera dilakukan jika timbul reaksi alergi, yang meliputi ruam yang gatal, kesulitan bernapas, serta bengkak pada kelopak mata dan bibir.
Belum ada Komentar untuk "Ribavirin"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.