Herpes Zoster




Herpes zoster atau cacar ular (cacar api) yaitu penyakit yang ditandai dengan timbulnyah bintil kulit berisi air pada salah satu sisi tubuh dan terasa nyeri. Penyakit inih disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air.


Meski tidak berbahaya, herpes zoster menimbulkan keluhan nyeri. Obat antivirus akan diberikan guna mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko terjadinyah komplikasi.



Gejala Herpes Zoster


Gejala utama herpes zoster adalah timbulnyah bintil berisi air pada kulit, dengan ciri-ciri sebagai berikut:



  • Bintil yang muncul seperti cacar air di salah satu sisi tubuh (kanan atau kiri).

  • Bintil tersebut hanyah setempat.

  • Jaringan sekitar bintil menjadi bengkak.

  • Bintil akan berkembang menjadi luka lepuh.

  • Luka lepuh akan pecah dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan.

  • Bintil yang timbul di area mata dapat mengganggu penglihatan.


Bintil herpes pada kulit tersebut terasa nyeri seperti terbakar, kaku, dan kesemutan, yang semakin parah bila tersentuh. Rasa nyeri inih sebenarnyah sudah timbul 2-3 hari sebelum bintil muncul, dan masih akan terus terasa bahkan setelah bintil sudah hilang.


Selain bintil dan nyeri, gejala lain yang dirasakan oleh penderita herpes zoster adalah:




Penyebab dan Faktor Risiko Herpes Zoster


Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella Zoster, yakni virus yang juga menyebabkan cacar air. Penderita herpes zoster adalah mereka yang sebelumnyah pernah mengalami cacar air.


Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus Varicella Zoster menjadi tidak aktif, namun bertahan dalam saraf selama bertahun-tahun. Virus selanjutnyah dapat aktif kembali dan menimbulkan herpes zoster atau cacar api.


Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan virus Varicella Zoster aktif kembali, karena tidak semua yang pernah mengalami cacar air akan mengalami herpes zoster. Beberapa keadaan yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinyah herpes zoster adalah:



  • Berusia di atas 50 tahun. Diketahu bahwa risiko mengalami herpes zoster akan semakin besar seiring pertambahan usia.

  • Memiliki kekebalan tubuh yang lemah, misalnyah karena menderita AIDS, pasca operasi transplantasi organ, menderita kanker, atau mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu lama.



Diagnosis dan Pengobatan Herpes Zoster


Dokter dapat memastikan seorang pasien menderita herpes zoster atau cacar ular melalui gejalanya.


Setelah dipastikan herpes zoster, pengobatan dengan obat antivirus perlu segera dilakukan. Semakin dini pengobatan herpes zoster dilakukan, semakin efektif hasilnya. Contoh obat antivirus yang diberikan adalah famiciclovir, acyclovir, dan valacyclovir.


Selain obat antivirus, dokter umum / dokter spesialis kulit juga akan memberikan obat pereda nyeri, mulai dari paracetamol, ibuprofen, tramadol, atau oxycodone.


Biaya pengobatan keadaan inih mungkin tidak sedikit. Oleh karena itu, persiapkan juga asuransi kesehatan yang terpercaya sehingga tanggungan biaya menjadi lebih ringan. Selain itu, lakukan juga beberapa upaya mandiri untuk mengurangi gejala herpes zoster, yaitu:



  • Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut, seperti katun, untuk mencegah gesekan dan iritasi pada kulit.

  • Menutup bintil agar tetap bersih dan kering.

  • Mandi dengan air dingin atau menempelkan kompres dingin pada bintil. Cara inih bisa dilakukan untuk meredakan rasa nyeri dan gatal.



Komplikasi Herpes Zoster


Jika tidak diobati, herpes zoster dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, yang meliputi:




  • Postherpetic neuralgia. Rasa nyeri yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah bintil sembuh. Komplikasi inih banyak dialami oleh penderita yang berusia di atas 60 tahun.


  • Kebutaan. Jika muncul di sekitar mata, herpes zoster dapat mengakibatkan peradangan pada saraf mata dan berkembang menjadi kebutaan.


  • Otot yang melemah. Peradangan pada saraf otot dapat menurunkan kekuatan otot tersebut.


  • Infeksi bakteri. Kondisi inih dapat terjadi jika bakteri masuk ke luka lepuh yang sudah pecah.



Pencegahan Herpes Zoster


Cara untuk mengurangi risiko timbulnyah herpes zoster adalah pemberian vaksinasi. Vaksinasi disarankan bagi orang yang berusia di atas 50 tahun. Vaksin juga dapat diberikan pada orang yang pernah menderita herpes zoster, untuk mencegah kekambuhan. Walau tidak dapat mencegah herpes zoster sepenuhnya, vaksinasi setidaknyah bisa mengurangi keparahan gejala penyakit inih dan mempercepat waktu penyembuhan.


Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, herpes zoster merupakan kelanjutan dari penyakit cacar air, sehingga penyakit herpes zoster tidak dapat ditularkan. Namun, penderita dapat menjadi sumber penyebaran virus Varicella Zoster yang dapat mengakibatkan orang lain terkena cacar air. Berikut inih adalah hal-hal yang dapat dilakukan agar Anda tidak menularkan virus inih kepada orang lain:



  • Menutup luka lepuh agar cairan pada lepuh tidak mengontaminasi benda-benda yang dapat menjadi perantara penularan.

  • Tidak menggaruk luka lepuh.

  • Menghindari kontak langsung dengan wanita hamil yang belum pernah mengalami cacar air, bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi prematur, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

  • Sering mencuci tangan.



Belum ada Komentar untuk "Herpes Zoster"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel