Ketoasidosis Alkoholik


Ketoasidosis alkoholik adalah penumpukan salah satu zat asam atau keton dalam darah yang disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Keton merupakan sejenis zat asam yang terbentuk dari sisa pembakaran lemak dalam tubuh sebagai upaya untuk menghasilkan energi. Tingginyah kadar keton dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan.

Ketoasidosis alkoholik merupakan bentuk dari asidosis metabolik akibat konsumsi alkohol. Kondisi inih lebih sering ditemui pada seseorang yang mengalami malnutrisi dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak setiap hari.

Gejala Ketoasidosis Alkoholik

Gejala yang muncul tergantung seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi dan seberapa besar peningkatan keton dalam aliran darah. Gejala bisa berupa:

  • Hilang nafsu makan.
  • Gerakan menjadi lamban.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Badan terasa lelah.
  • Pusing.
  • Sering merasa haus.
  • Terlihat resah dan gelisah.
  • Terlihat bingung.
  • Napas menjadi cepat, dalam, dan tidak teratur (pernapasan Kussmaul).
  • Penurunan kesadaran yang dapat mengarah pada koma.

Penyebab Ketoasidosis Alkoholik

Konsumsi minuman beralkohol berlebihan dalam jangka panjang akan memicu malnutrisi. Hal inih merupakan penyebab ketoasidosis alkoholik. Malnutrisi membuat fungsi tubuh tidak bekerja dengan baik. Dalam keadaan tersebut, produksi insulin dalam pankreas berkurang sehingga tubuh tidak bisa mengolah gula menjadi energi. Akibatnya, tubuh yang sedang membutuhkan energi akan membakar lemak.

Saat lemak dibakar menjadi energi, tubuh akan menghasilkan zat asam keton. Jika pembakaran lemak terus terjadi, kadar keton akan semakin menumpuk dalam darah, dan menyebabkan seseorang mengalami ketoasidosis.

Selain insulin, konsumsi alkohol dapat meningkatkan produksi hormon glukagon, katekolamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Kondisi inih akan mempengaruhi hati sehingga meningkatkan penguraian lemak yang memicu pelepasan asam lemak  bebas. Peningkatan asam lemak bebas akan meningkatkan keton dalam tubuh yang bersifat asam.

Peristiwa selanjutnyah yang terjadi adalah dehidrasi pada penderita ketoasidosis alkoholik. Dehidrasi inih terjadi akibat muntah-muntah, penurunan asupan cairan, dan penurunan salah satu hormon yang dinamakan antidiuretik. Dehidrasi inih akan menurunkan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan keton melalui urine dan meningkatkan kadar asam dalam tubuh.

Selain itu, terdapat beberapa keadaan yang dapat meningkatkan ketoasidosis alkoholik, di antaranya:

  • Menderita penyakit lain, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau serangan jantung. Penyakit tersebut menyebabkan peningkatan hormon-hormon tertentu, seperti adrenalin atau kortisol.
  • Kurangnyah dosis atau kepatuhan menggunakan suntik insulin pada penderita diabetes.
  • Penyalahgunaan NAPZA, terutama kokain.
  • Mengalami trauma fisik atau emosi.
  • Konsumsi obat tertentu, seperti kortikosteroid atau diuretik.

Diagnosis Ketoasidosis Alkoholik

Seseorang bisa dicurigai menderita ketoasidosis alkoholik jika gejala yang dirasakan dan tingkat kecanduan minuman kerasnyah mengarah kepada keadaan tersebut. Namun untuk lebih memastikannya, dokter umum / dokter spesialis akan menyarankan pemeriksaan penunjang yang meliputi:

  • Pemeriksaan analisa gas darah, untuk mengetahui kadar oksigen dan tingkat keseimbangan asam-basa dalam darah.
  • Pemeriksaan keton dalam darah dan urine.
  • Pemeriksaan hitung darah lengkap, untuk menghitung jumlah sel darah merah, darah putih, serta trombosit.
  • Pemeriksaan uji fungsi hati.
  • Pemeriksaan kadar kreatinin dan ureum dalam darah untuk mengetahui fungsi ginjal.
  • Pemeriksaan kadar amilase dan lipase, untuk mengamati fungsi pankreas dan melihat kemungkinan penyakit pankreatitis.
  • Pemerksaan kadar gula dalam darah dan haemoglobin A1C (HbA1C) untuk mengetahui apakah terdapat penyakit diabetes, serta terkontrol atau tidaknya.
  • Tes toksikologi, untuk mendeteksi racun.

Pengobatan Ketoasidosis Alkoholik

Pada prinsipnya, terapi penanganan ketoasidosis alkoholik bertujuan untuk mengatasi gangguan keseimbangan asam basa . Selain itu, pengobatan juga bertujuan memberi terapi agar pasien berhenti mengonsumsi alkohol dan meredakan gejala putus alkohol.

Seseorang yang menderita ketoasidosis alkoholik harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Selama perawatan, keadaan vital pasien, seperti tekanan darah, detak jantung, pernapasan, akan terus diamati.

Guna memenuhi tujuan pengobatan, pasien diberikan cairan infus berupa larutan garam dan cairan gula (dextrose). Selain itu, pasien juga akan diberi asupan nutrisi dan vitamin berupa vitamin B1, kalium, fosfor, dan magnesium, untuk mengatasi malnutrisi. Di samping pemberian carian dan nutrisi, obat tambahan juga diberikan guna mencegah efek dari pemberhentian konsumsi alkohol.

Jika dianggap perlu, dokter umum / dokter spesialis dapat menempatkan pasien di ruang perawatan intensif guna penanganan lebih lanjut. Lama perawatan tergantung dari tingkat keparahan ketoasidosis alkoholik dan seberapa cepat pasien pulih dari keadaan membahayakan.  Jika mengalami komplikasi selama perawatan, maka pasien dapat dirawat lebih lama.

Komplikasi Ketoasidosis Alkoholik

Komplikasi yang dapat muncul dari ketoasidosis alkoholik, antara lain:

  • Pendarahan pada sistem saluran pencernaan
  • Pneumonia
  • Radang pankreas
  • Ensefalopati.
  • Kejang
  • Koma

Belum ada Komentar untuk "Ketoasidosis Alkoholik"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel