Penurunan Kesadaran




Sebelum membahas pengertian penurunan kesadaran, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu kesadaran. Kesadaran merupakan suatu keadaan ketika seseorang dapat memberikan respons yang sesuai terhadap lingkungan dan orang sekitar. Kesadaran juga ditandai dengan mengertinyah seseorang terhadap tempat dia berada, siapa dirinya, di mana dia tinggal, dan waktu saat itu.



Karakteristik kesadaran paling utama adalah kesadaran seseorang terhadap tempat, waktu, dan orang di sekitarnya. Ketika kesadaran mengalami penurunan, kemampuan orang tersebut untuk merespons lingkungan sekitar akan berkurang, sehingga dia sulit mengenali dirinyah sendiri, orang lain, tempat, dan waktu pada saat itu.


Berbeda dengan pingsan yang hanyah berlangsung sementara dan kembali sadar penuh setelahnya, penurunan kesaradan dapat menetap untuk waktu yang lebih lama.


Gejala Penurunan Kesadaran


Gejala-gejala yang muncul ketika seseorang mengalami penurunan kesadaran berbeda-beda, tergantung tingkat penurunan kesadaran yang dialami. Berikut inih merupakan gejala yang timbul sebelum atau sewaktu seseorang mengalami penurunan kesadaran:



  • Kehilangan keseimbangan.

  • Sulit berjalan.

  • Mudah terjatuh.

  • Tidak bisa mengontrol buang air kecil dan besar.


  • Jantung berdebar.

  • Berkeringat.

  • Demam.

  • Berkunang-kunang.

  • Merasa lemah di bagian kaki, tangan, dan wajah.


  • Kejang.


Tingkat Penurunan Kesadaran


Berdasarkan tingkatannya, penurunan kesadaran dapat dibagi menjadi:




  • Kebingungan (confusion). Kebingungan merupakan penurunan kesadaran yang ditandai dengan sulitnyah penderita untuk berpikir jernih dan membuat keputusan terhadap sesuatu. Kebingungan biasanyah ditandai dengan pembicaraan yang tidak jelas dan sering berhenti ketika berbicara.


  • Disorientasi. Disorientasi terjadi akibat penurunan kesadaran seseorang yang ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk merespons terhadap lingkungan sekitar. Seseorang yang mengalami disorientasi tidak bisa mengenali keadaan sekitar, seperti orang, benda, waktu, dan tempat orang tersebut berada. Orang yang mengalami disorientasi juga dapat mengalami kehilangan ingatan jangka pendek.


  • Delirium. Delirium atau meracau merupakan keadaan penurunan kesadaran seseorang, yang diikuti oleh gangguan keadaan kejiwaan orang tersebut. Kondisi inih dapat menyebabkan seseorang sulit berpikir, mengingat, tidur, dan memperhatikan keadaan sekitar. Delirium dapat dibagi menjadi dua, yaitu hiperaktif dan hipoaktif. Delirium hiperaktif ditandai dengan sulitnyah penderita untuk diajak berinteraksi, namun sangat aktif. Sedangkan delirium hipoaktif, ditandai dengan frekuensi tidur yang bertambah banyak dan bertambah lama, sulit melaksanakan aktivitas harian, dan sering terlambat makan.


  • Lethargy. Lethargy merupakan tingkatan penurunan kesadaran lebih lanjut yang ditandai dengan kelelahan, lesu, dan kesulitan untuk beraktivitas. Selain memengaruhi emosi seseorang, lethargy juga dapat menurunkan kemampuan berpikir.


  • Stupor. Stupor merupakan keadaan penurunan kesadaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat merespons, misalnyah terhadap percakapan. Seseorang yang mengalami stupor dapat dianggap sudah tidak sadar, namun masih dapat memberikan respons dengan rangsangan nyeri, misalnya


  • Koma. Koma merupakan keadaan ketika seseorang mengalami hilang kesadaran dan tidak dapat memberikan respon terhadap rangsangan apapun, termasuk nyeri. Orang yang koma, secara medis masih hidup. Namun tidak dapat bergerak sendiri, tidak dapat berpikir, dan tidak dapat merespons keadaan lingkungan. Koma merupakan keadaan darurat dan harus mendapatkan penanganan medis dengan segera.


Selain keadaan di atas, masih ada keadaan lain yang tergolong dalam penurunan kesadaran, misalnyah keadaan vegetatif, mati otak atau mati batang otak, keadaan sadar minimal, dan locked-in syndrome.


Penyebab Penurunan Kesadaran


Penyebab penurunan kesadaran sangat beragam, dan dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti:




  • Stroke.

  • Epilepsi.

  • Radang otak atau infeksi organ lainnya.

  • Demensia.

  • Penyakit Alzheimer

  • Gagal ginjal.


  • Gagal hati.

  • Penyakit jantung, misalnyah gangguan irama jantung dan gagal jantung.

  • Penyakit paru-paru.

  • Gangguan hormon tiroid.


  • Gangguan elektrolit.


Selain itu, penurunan kesadaran juga dapat disebabkan oleh keadaan di bawah ini:



  • Konsumsi alkohol.

  • Menggunakan NAPZA.

  • Paparan racun, seperti logam berat atau gas beracun, misalnyah keracunan karbon monoksida.

  • Kekurangan oksigen ke otak, misalnyah akibat anemia atau syok.

  • Kelelahan berat atau kurang tidur.

  • Gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

  • Tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

  • Suhu tubuh yang terlalu rendah.

  • Suhu lingkungan yang terlalu panas.

  • Cedera atau kecelakaan.


Diagnosis Penurunan Kesadaran


Diagnosis penurunan kesadaran dilakukan untuk menentukan penyebab terjadinyah keadaan tersebut. Dokter akan menelusuri timbulnyah gejala, serta riwayat kesehatan pasien, seperti diabetes, penyakit Alzheimer, atau depresi. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien merupakan seorang pecandu alkohol atau pengguna NAPZA. Selain itu, dokter umum / dokter spesialis juga akan menanyakan mengenai obat-obatan yang sedang digunakan oleh pasien, seperti insulin atau antikonvulsan.


Setelah itu, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik yang melibatkan pemeriksaan sistem saraf. Untuk membantu menegakkan diagnosis, pasien akan menjalani sejumlah pemeriksaan pendukung, seperti:




  • Hitung darah lengkap, untuk mengukur jumlah sel darah putih atau hemoglobin sehingga dapat mendeteksi adanyah anemia atau infeksi.

  • Pengukuran kadar elektrolit, untuk melihat adanyah gangguan elektrolit dalam darah yang dapat menjadi penyebab turunnyah kesadaran.


  • Uji fungsi hati, untuk menentukan keadaan kesehatan hati pasien melalui pengukuran protein, enzim hati, dan bilirubin.

  • Tes toksikologi, untuk mengetahui apakah pasien terpapar racun atau obat-obatan, baik legal maupun terlarang.

  • Elektroensefalogram (EEG), untuk memeriksa aktivitas listrik


  • Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa aktivitas listrik

  • MRI atau CT scan kepala, untuk memeriksa adanyah ketidaknormalan pada struktur kepala dan otak

  • Rontgen dada, untuk memeriksa keadaan jantung dan paru-paru yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran.


Pengobatan Penurunan Kesadaran


Pengobatan penurunan kesadaran berfokus pada penyebabnya. Beberapa penyakit yang menyebabkan penurunan kesadaran merupakan keadaan gawat darurat, dan harus ditangani segera, contohnyah cedera kepala, syok hipovolemik, atau hipoglikemia.


Pasien yang mengalami penurunan kesadaran akibat epilepsi harus menghindari keadaan yang dapat memicu timbulnyah kejang. Jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit tertentu, kemudian mengalami penurunan kesadaran, pasien akan dianjurkan untuk mengganti obat yang dikonsumsi.


Segera periksakan diri Anda ke dokter umum / dokter spesialis jika pernah mengalami penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran bisa jadi merupakan tanda dari suatu keadaan medis yang sangat serius. Semakin cepat penyebab penurunan kesadaran terdeteksi, semakin besar juga peluang untuk tertangani. Jika penurunan kesadaran tidak diperiksakan ke dokter, dikhawatirkan keadaan yang menyebabkannyah menjadi bertambah buruk dan berakibat fatal.



Belum ada Komentar untuk "Penurunan Kesadaran"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel