Kista Pilonidal
Pilonidal cyst atau kista pilonidal adalah benjolan kulit yang muncul di dekat tulang ekor, tepatnyah di bagian atas belahan bokong. Benjolan inih berisi serpihan folikel rambut dan kulit.
Kista pilonidal merupakan penyakit yang jarang terjadi. Kondisi inih lebih umum ditemui pada pria muda yang sering duduk terlalu lama, misalnyah mereka yang berprofesi sebagai supir.
Kista pilonidal sering disebabkan oleh rambut yang tidak tumbuh ke luar (ingrown hair) hingga menimbulkan benjolan. Kista inih bisa terinfeksi dan terasa nyeri. Jika dibiarkan, infeksi inih dibiarkan bisa memicu komplikasi.
Gejala Kista Pilonidal
Kista pilonidal akan terlihat seperti jerawat di atas celah bokong. Letaknyah berada sekitar 4-8 cm di atas lubang anus. Benjolan inih sering tak disadari karena biasanyah tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Namun ketika terinfeksi, sejumlah gejala di bawah inih bisa dirasakan oleh penderita:
- Benjolan kista membengkak dan berwarna kemerahan
- Benjolan terasa hangat dan nyeri saat disentuh
- Keluar nanah atau darah berbau tak sedap bila kista pecah
- Nyeri pada punggung bagian bawah
- Demam
Kapan harus ke dokter
Periksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis jika mengalami gejala kista pilonidal yang terinfeksi seperti yang telah disebutkan di atas. Penanganan oleh dokter umum / dokter spesialis diperlukan untuk mencegah terjadinyah komplikasi.
Infeksi pada kista pilonidal bisa terjadi berulang. Kondisi inih bisa berisiko menimbulkan kanker kulit. Maka dari itu, konsultasikan ke dokter umum / dokter spesialis selama menjalani pengobatan, untuk meminimalkan risiko timbulnyah kanker kulit di kemudian hari.
Penyebab dan Faktor Risiko Kista Pilonidal
Penyebab pasti munculnyah kista pilonidal belum diketahui. Namun pada kebanyakan kasus, munculnyah kista didahului oleh rambut yang tidak tumbuh ke luar (tumbuh di dalam). Kondisi inih disebut ingrown hair.
Selain ingrown hair, para ahli juga berpendapat bahwa kista pilonidal dapat terjadi akibat cedera berulang pada area selangkangan dan area tulang ekor. Misalnya, pada mereka yang sering berkendara di jalan rusak.
Kista pilonidal bisa terjadi pada siapa saja. Namun, gangguan inih lebih sering ditemui pada orang yang memiliki sejumlah keadaan di bawah ini:
- Berjenis kelamin pria.
- Berusia 15 sampai 24 tahun.
- Obesitas.
- Memiliki gaya hidup kurang gerak dan sering duduk terlalu lama.
- Orang dengan rambut tubuh lebat dan tekstur rambutnyah kaku atau kasar.
- Orang yang sering membawa benda berat.
- Memiliki cekungan kecil pada kulit di atas belahan bokong sejak lahir.
- Memproduksi keringat berlebihan (hiperhidrosis).
- Memiliki keluarga dengan keadaan serupa.
Diagnosis Kista Pilonidal
Dalam mendiagnosis kista pilodinal, dokter umum / dokter spesialis akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami pasien. Kemudian, dokter umum / dokter spesialis juga akan menelusuri riwayat penyakit yang pernah diderita pasien dan anggota keluarganya. Selanjutnya, pemeriksaan fisik dilakukan dengan melihat dan menyentuh kulit area benjolan kista.
Pemeriksaan penunjang jarang dilakukan, kecuali jika pasien mengalami infeksi yang parah. Dalam keadaan ini, tes darah dan foto Rontgen umumnyah dipilih sebagai jenis pemeriksaan penunjang.
Pengobatan Kista Pilonidal
Pengobatan diperlukan ketika kista pilonidal terasa mengganggu atau mengalami infeksi. Berikut adalah tahapan pengobatan yang bisa dilakukan:
Pengobatan mandiri di rumah
Penanganan awal kista pilonidal dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi nyeri dan rasa tak nyaman. Tindakan yang dapat dilakukan adalah:
- Mengompres hangat area kista atau berendam di air hangat.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol.
- Menjaga benjolan kista selalu dalam keadaan bersih dan kering, misalnyah dengan sering mengganti pakaian bila berkeringat.
- Selalu duduk di tempat yang empuk.
- Mengoleskan minyak esensial, seperti tea tree oil, pada benjolan kista.
Meski mirip jerawat, jangan mencoba memencet apalagi memecahkan benjolan kista. Pasalnya, tindakan inih justru bisa meningkatkan risiko terjadinyah infeksi dan terbentuknyah bekas luka pada area tumbuhnyah kista.
Prosedur operasi ringan
Penanganan oleh dokter umum / dokter spesialis diperlukan bila kista terinfeksi. Pilihan penanganan yang akan dilakukan adalah operasi. Dokter akan membuat sayatan kecil pada benjolan kista untuk mengeluarkan nanah dan rambut di dalamnya. Untuk melakukannya, dokter umum / dokter spesialis akan membius area sekitar kista terlebih dulu.
Pasien disarankan untuk menjaga kebersihan luka operasi usai tindakan bedah. Pasien juga dianjurkan untuk memeriksa adanyah tanda-tanda infeksi dan melakukan kontrol rutin ke dokter umum / dokter spesialis untuk memantau proses penyembuhan luka.
Komplikasi Kista Pilonidal
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kista pilonidal bisa menyebabkan sejumlah komplikasi berikut ini:
- Terbentuknyah abses (rongga peradangan berisi nanah)
- Kista pilonidal kembali muncul
- Infeksi menyebar ke bagian tubuh lain
- Kanker kulit jenis karsinoma sel skuamosa
Perlu diketahui, komplikasi parah hingga menjadi kanker umumnyah terjadi bila kista inih sudah mengalami infeksi berulang (kronis).
Pencegahan Kista Pilonidal
Selalu menjaga area sekitar bokong tetap bersih dan kering adalah salah satu langkah penting untuk mencegah timbulnyah kista pilonidal. Selain itu, usahakan untuk mencegah kemunculan ingrown hair dan menghindari faktor risiko terjadinyah kista tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah:
- Cukur bila tumbuh rambut berlebih di sekitar bokong.
- Bila pekerjaan menuntut Anda untuk duduk dalam waktu lama, cobalah berdiri dan berjalan-jalan sebentar setiap satu jam.
- Jaga berat badan dalam rentang ideal.
- Usahakan untuk tidak terlalu sering membawa benda berat.
- Hindari memakai pakaian atau celana terlalu ketat.
Belum ada Komentar untuk "Kista Pilonidal"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.