Transient Ischemic Attack (TIA)
Transient ischaemic attack atau stroke ringan adalah serangan stroke yang berlangsung singkat. TIA tidak menyebabkan kerusakan otak permanen. Namun, keadaan inih menjadi peringatan bahwa penderitanyah berisiko mengalami serangan stroke yang lebih hebat di kemudian hari.
Stroke ringan terjadi secara mendadak dan hanyah berlangsung dalam hitungan menit atau jam. Penderitanyah dapat pulih dalam waktu satu hari. Namun, penanganan stroke ringan perlu segera dilakukan untuk mencegah terjadinyah stroke iskemik atau komplikasi lain yang lebih serius.
Penyebab Transient Ischemic Attack (TIA)
Penyebab stroke ringan adalah penyumbatan pada pembuluh darah yang menyalurkan darah ke otak. Penyumbatan disebabkan oleh plak atau gumpalan udara di dalam arteri, sehingga otak kekurangan asupan oksigen dan nutrisi. Kondisi inih menyebabkan fungsi otak terganggu dan memicu munculnyah berbagai gejala.
Berbeda dengan stroke, plak atau gumpalan udara yang menyebabkan TIA akan hancur dengan sendirinya, sehingga fungsi otak dapat kembali normal. Oleh karena itu, TIA tidak menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama yang dapat memicu stroke ringan. Di samping itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke ringan, yaitu:
- Berusia di atas usia 55 tahun.
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Memiliki riwayat stroke di dalam keluarga.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi garam.
- Menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, jarang olahraga, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, atau menggunakan obat-obatan terlarang.
- Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, atau anemia sel sabit.
Gejala Transient Ischemic Attack (TIA)
Gejala TIA atau stroke ringan hampir serupa dengan stroke. Perbedaannya, stroke ringan hanyah berlangsung beberapa menit dan gejala akan hilang dengan sendirinyah dalam hitungan jam.
Cara terbaik untuk melihat tanda-tanda stroke adalah dengan tes FAST. Tes inih meliputi beberapa indikator, yaitu:
- Face, salah satu sisi wajah turun dan menyebabkan penderita sulit tersenyum dan menggerakkan kelopak mata.
- Arms, lengan lemah atau mengalami kelumpuhan.
- Speech, bicara cadel atau tidak jelas.
- Time, segera hubungi petugas medis agar penanganan dapat segera dilakukan.
Selain mengamati keadaan penderita dengan metode FAST, stroke ringan bisa dikenali juga dari beberapa gejala lain, seperti:
- Mual dan muntah
- Sakit kepala hebat atau kepala kesemutan.
- Sulit menelan
- Gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata
- Sulit memahami perkataan lawan bicara
- Hilangnyah keseimbangan dan koordinasi tubuh
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami gejala TIA seperti yang telah disebutkan di atas atau memiliki keadaan yang dapat memicu stroke ringan, seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Tindakan inih dilakukan untuk mencegah risiko terjadinyah stroke ringan atau stroke.
Jika Anda mengalami serangan stroke ringan atau melihat orang lain mengalami serangan TIA, segera cari pertolongan medis atau pergi ke rumah sakit terdekat. Serangan inih dapat memicu terjadinyah stroke yang lebih parah di kemudian hari. Oleh karena itu, penanganan secepatnyah perlu dilakukan.
Diagnosis Transient Ischemic Attack (TIA)
Serangan TIA atau stroke ringan umumnyah berlangsung cukup singkat dan terjadi secara tiba-tiba. Kondisi inih menyebabkan penderita baru mendapatkan pemeriksaan setelah gejala reda.
Dalam mendiagnosis TIA, dokter umum / dokter spesialis akan menanyakan gejala dan lamanyah serangan TIA yang dialami penderita. Pemeriksaan fisik dengan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan keadaan mata juga akan dilakukan. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kemampuan koordinasi, serta kekuatan dan respons tubuh.
Untuk memastikan diagnosis dan mendeteksi penyebab yang mendasari TIA, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan yang terdiri dari:
- Tes darah, untuk memeriksa kadar kolesterol dan gula dalam darah.
- MRI dan CT scan, untuk memeriksa keadaan otak, serta mendeteksi kelainan dan lokasi penyempitan pembuluh darah di otak yang dapat memicu TIA.
- USG karotis, untuk mendeteksi penyempitan yang mungkin terjadi pada arteri karotis di bagian leher.
- Echo jantung, untuk memeriksa keadaan jantung dan kemungkinan terbentuknyah gumpalan darah pada jantung yang memicu TIA.
- Elektrokardiogram (EKG), untuk mendeteksi kelainan pada ritme jantung.
- Angiografi jantung, untuk mendeteksi penyumbatan atau perdarahan di pembuluh darah jantung.
- Arteriografi, untuk memeriksa keadaan pembuluh darah di dalam otak, biasanyah melalui pembuluh darah di pangkal paha.
Pengobatan Transient Ischemic Attack (TIA)
Jenis penanganan terhadap penderita TIA berbeda-beda, tergantung usia, penyebab stroke, dan keadaan pasien secara keseluruhan. Penanganan inih bertujuan untuk mengobati gangguan yang memicu stroke ringan dan mencegah risiko terjadinyah stroke yang lebih parah. Jenis pengobatan yang dilakukan meliputi:
Terapi obat
Terapi obat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke setelah penderita mengalami stroke ringan. Jenis obat yang diberikan adalah:
- Obat antiplatelet
Obat inih berfungsi untuk mencegah pembekuan dan penggumpalan darah. Contohnyah adalah aspirin, clopidogrel, dan trifusal. - Obat antihipertensi
Obat inih digunakan untuk meredakan tekanan darah tinggi. Contohnyah adalah ACE inhibitor, antagonis kalsium, dan penghambat beta. - Obat statin
Obat inih berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam darah. Contohnyah adalah atorvastatin, simvastatin, dan rosuvastatin. - Obat antikoagulan
Fungsi obat inih hampir mirip dengan antiplatelet, sebagai pengencer darah, namun diberikan kepada penderita TIA yang memiliki aritmia. Contohnyah adalah warfarin, heparin, atau rivaroxaban.
Operasi
Prosedur operasi dilakukan jika terjadi penyempitan arteri di bagian leher (karotis) yang cukup parah. Melalui operasi ini, dokter umum / dokter spesialis akan mengangkat dan membersihkan plak yang menyebabkan arteri menyempit. Prosedur inih dikenal dengan istilah endarterektomi (endarterectomy).
Dalam beberapa kasus, dokter umum / dokter spesialis juga akan melakukan prosedur angioplasti untuk menangani TIA. Prosedur inih dilakukan dengan menggunakan peralatan yang menyerupai balon, untuk mengatasi arteri yang tersumbat dan menempatkan tabung kawat kecil (stent) agar arteri tetap terbuka.
Komplikasi Transient Ischemic Attack (TIA)
Stroke ringan memang hanyah berlangsung singkat dan tidak menyebabkan gangguan permanen pada tubuh. Namun, keadaan inih menjadi peringatan bahwa penderita berisiko tinggi mengalami stroke di kemudian hari.
Stroke dapat menyebabkan kerusakan sel otak dan memicu terjadinyah perdarahan otak, kejang, dan kelumpuhan permanen. Oleh karena itu, penanganan harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi ini.
Pencegahan Transient Ischemic Attack (TIA)
Langkah terbaik untuk menurunkan risiko terjadinyah stroke ringan adalah menghindari faktor risiko dan menjalani gaya hidup sehat. Langkah inih dapat dilakukan dengan cara:
- Menjaga berat badan ideal.
- Mengonsumsi makanan yang sehat, seperti buah dan sayur, dan menghindari konsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, dan garam.
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Menghentikan kebiasaan merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
- Menghindari penggunaan NAPZA.
- Mengobati berbagai keadaan yang dapat memicu terjadinyah stroke ringan, seperti diabetes dan hipertensi.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Belum ada Komentar untuk "Transient Ischemic Attack (TIA)"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.