Lidocaine
Lidocaine yaitu obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau memberi efek mati rasa pada bagian tubuh tertentu untuk sementara. Obat inih bekerja dengan cara menghambat sinyal penyebab nyeri sehingga mencegah timbulnyah rasa sakit. Lidocaine bukan obat bius total, sehingga efek mati rasa yang ditimbulkan tidak disertai dengan hilangnyah kesadaran.
Di Indonesia, lidocaine tersedia dalam berbagai bentuk dan masing-masing digunakan untuk menangani area yang berbeda. Berikut merupakan fungsi lidocaine berdasarkan bentuknya:
Lidocaine obat topikal (krim, gel, salep), digunakan untuk membuat mati rasa bagian tubuh sebelum prosedur medis, atau dapat digunakan untuk meredakan sakit akibat gigitan serangga, terkena getah tanaman beracun, luka gores ringan, atau luka bakar ringan.
Lidocaine semprot, digunakan untuk membuat lapisan mulut dan tenggorokan mati rasa sebelum menjalani prosedur medis, misalnyah pemasangan selang alat bantu napas atau gastroskopi.
Lidocaine injeksi/suntik, digunakan untuk membuat mati rasa sebagian area tubuh, misalnyah sebelum proses penjahitan luka robek atau operasi Caesar. Selain itu, lidocaine injeksi juga digunakan untuk mengatasi aritmia atau gangguan irama jantung.
Lidocaine suppositoria, digunakan dengan cara dimasukkan lewat anus atau dubur untuk mengatasi rasa nyeri, gatal, dan pembengkakan yang disebabkan oleh wasir atau gangguan lain pada area anus.
Lidocaine tablet hisap, dapat digunakan untuk mengurangi sakit tenggorokan, tetapi masih diperlukan penelitian untuk mengetahui tingkat keamanannya.
Lidocaine obat tetes telinga, digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan yang disebabkan oleh peradangan telinga tengah (otitis media). Sama halnyah dengan tablet hisap, penggunaan lidocaine tetes telinga masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Merek dagang: Ultraproct N, Otopain, Xylocaine, Lignovel, Topsy, Liposin, Nelicort, Lemocin, Colme, Pehacain, Extracaine, Emla, Otilon
Tentang Lidocaine
Golongan | Anestesi lokal, antiaritmia |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Menghilangkan rasa sakit pada tubuh untuk sementara dan mengatasi gangguan irama jantung |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan Menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanyah risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Lidocaine diserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Tablet, topikal (krim, salep, gel), suppositoria, semprot, suntik, tetes telinga |
Peringatan:
- Harap hati-hati dalam menggunakan obat ini, bila pernah atau sedang menderita penyakit jantung seperti gangguan irama jantung, syok kardiogenik, gagal jantung, Sindrom Wolff-Parkinson-White, sindrom Stoke-Adams, serta gangguan hati, hipoksia, gangguan pernapasan, syok hipovolemik, dan defisiensi pseudokolinesterase.
- Pasien yang menerima lidocaine suntik (pembuluh darah) harus melakukan pemeriksaan ektrokardiografi (EKG) terlebih dahulu.
- Penggunaan lidocaine pada pasien lanjut usia harus dengan anjuran dan pengawasan dokter.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Lidocaine
Kondisi: Aritmia
- Suntik (darurat)
Dewasa: 300 mg diberikan melalui otot bahu. Dapat diulang setelah 60-90 menit, jika dibutuhkan.
- Suntik (stabil)
Dewasa: 1-1,5 mg/kgBB, dapat diulang jika dibutuhkan. Dosis maksimal: 3 mg/kgBB. Dapat diulang satu atau dua kali. Dosis perlu dikurangi jika penggunaan obat lebih lama dari 24 jam.
Kondisi: Anestesi epidural
- Suntik daerah saraf tulang belakang dan pemasangan kateter
Dewasa: Dosis yang direkomendasikan: 250-300 mg sebagai analgesik epidural lumbar/pinggang (larutan 1%).
Kondisi: Anestesi spinal
- Suntik daerah saraf tulang belakang (spinal)
Dewasa: 50-100 mg sebagai larutan 5% tergantung jenis operasi.
Kondisi: Anestesi area tubuh tertentu
- Suntik (pembuluh darah)
Dewasa: Sebagai larutan 0,5%: 50-300 mg. Dosis maksimal: 4 mg/kgBB.
Kondisi: Anestesi lapisan luar
- Semprot
Dewasa: Larutan 4% semprotkan 40-200 mg obat ke area yang ingin dibius.
- Topikal (krim 5%)
Dewasa: Maksimal 20 gr (lihat kemasan, biasanyah 1 tube berisi 5 g krim) per 24 jam untuk kulit atau lapisan mukosa, seperti rongga mulut.
- Topikal (gel 2%)
Dewasa: Gel 2% biasa digunakan sebelum pemasangan kateter urine. Untuk wanita, 60-100 mg. Untuk pria, 100-200 mg.
Kondisi: Wasir dan gatal pada dubur
- Suppositoria
Dewasa: 2-3 kali sehari.
Kondisi: Sakit tenggorokan
- Tablet hisap
Dosis: Diskusikan dengan dokter umum / dokter spesialis mengenai efektivitas dan keamanannya.
Kondisi: Otitis media
- Tetes telinga
Dosis: Diskusikan dengan dokter umum / dokter spesialis mengenai efektivitas dan keamanannya
Menggunakan dengan Benar Lidocaine
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat.
Lidocaine tersedia dalam bentuk obat oles, suppositoria, semprot, suntik, obat tetes telinga, dan tablet hisap. Pemberian lidocaine semprot biasanyah diberikan dokter umum / dokter spesialis sesaat sebelum prosedur medis dimulai. Jangan makan atau mengunyah permen karet selama satu jam ke depan atau hingga efek mati rasa menghilang.
Pemberian lidocaine suntik hanyah dilakukan oleh dokter. Memberitahukan kondisi atau riwayat penyakit akan sangat membantu dokter umum / dokter spesialis dalam melakukan pengobatan.
Untuk lidocaine dalam bentuk suppositoria, pemberian obat dilakukan melalui anus (dubur). Basahkan obat dengan air agar mempermudah memasukkan obat. Pemberian obat dapat dilakukan dengan cara berdiri dan mengangkat satu kaki lalu menempatkannyah di tempat yang lebih tinggi seperti kursi, atau merebahkan diri dan menekuk salah satu tungkai ke arah perut yang mana kaki lainnyah diposisikan lurus. Hal itu dilakukan agar posisi bokong lebih terbuka sehingga memudahkan proses memasukkan obat ke dubur. Utamakan selalu kebersihan tangan dan tubuh sewaktu dan setelah menggunakan obat. Setelah obat dimasukkan, tetap duduk atau berbaring dan tunggu sekitar 15 menit sampai obat mencair.
Konsumsi lidocaine tablet hisap hanyah dilakukan saat dibutuhkan. Periksa kemasan sebelum mengonsumsi obat. Jika kemasan rusak atau terbuka, sebaiknyah obat jangan dikonsumsi. Hisap obat secara perlahan hingga habis.
Penggunaan lidocaine tetes telinga dilakukan dengan berbaring menyamping atau memiringkan kepala, agar lubang telinga yang akan diteteskan obat menghadap atas. Setelah diteteskan, tahan posisi dan tunggu selama 2 menit agar obat sepenuhnyah masuk.
Utamakan untuk menggunakan obat secara rutin, agar mendapatkan hasil yang baik. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang telah diresepkan. Hindari juga menghentikan obat secara tiba-tiba, karena dapat memperburuk kondisi.
Jika gejala tak kunjung membaik, segera temui dokter.
Interaksi Lidocaine
Di bawah inih merupakan interaksi yang mungkin terjadi jika lidocaine dikonsumsi dengan obat lain:
- Dapat meningkatkan kadar lidocaine dalam darah jika dikonsumsi dengan cimetidine dan propranolol.
- Meningkatkan risiko gangguan jantung jika dikonsumsi dengan obat golongan beta blocker, misalnyah bisoprolol.
- Meningkatkan efek samping terhadap penyakit jantung jika lidocaine dikombinasikan dengan phenytoin suntikan.
- Mengurangi efektivitas lidocaine bila digunakan bersama diuretik, seperti acetazolamide, furosemide, atau hydrochlorothiazide.
- Dosis harus disesuaikan pada pasien yang rutin mengonsumsi phenytoin.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Lidocaine
Sama seperti obat lainnya, lidocaine juga memiliki efek samping, yaitu:
- Hipotensi
- Pembengkakan akibat penumpukan cairan
- Mual dan muntah
- Demam
- Pusing
- Tremor
- Sakit kepala
- Kesemutan
- Rasa terbakar
- Iritasi kulit
Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika mengalami efek samping serius, seperti:
Belum ada Komentar untuk "Lidocaine"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.