Miconazole
Miconazole yaitu obat antijamur yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, seperti kurap (tinea), kutu air, panu, dan candidiasis. Selain infeksi jamur kulit, miconazole juga digunakan untuk mengobati infeksi jamur di mulut, kuku, atau vagina.
Miconazole bekerja dengan cara merusak struktur membran sel jamur, sehingga membran sel tidak dapat berfungsi dengan baik dan menyebabkan sel jamur kehilangan kalium dan senyawa penting lainnya. Dengan begitu, pertumbuhan jamur dapat dihentikan.
Miconazole efektif untuk menghentikan pertumbuhan beberapa jenis jamur, seperti Candida spp., Microsporum spp., Epidermophyton spp., Trichophyton spp., dan Pityrosporon orbiculare (Malassezia furfur).
Merek dagang miconazole: Altadis, Benoson M, Daktarin, Daktazol, Delapan-Delapan, Fungares, Funtas, Harconazole, Kalpanax, Kanesol, Krim Pi Kang Shuang, Locoriz, Miconazole Nitrate, Micoskin, Micreme, Mikazol, Mikoz, Moladerm, Mycorine, Mycozol, Neo Kanesol, Vaslone, Zolacort, Zolagel
Apa Itu Miconazole
Golongan | Antijamur |
Kategori | Obat resep dan obat bebas |
Manfaat | Mengobati infeksi jamur pada kulit, mulut, kuku, dan vagina |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas |
Miconazole untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Belum diketahui apakah miconazole dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Salep, bedak, krim, gel, tablet, dan pessary |
Peringatan Sebelum Menggunakan Miconazole
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan miconazole, yaitu:
- Jangan menggunakan miconazole bila Anda memiliki alergi terhadap obat inih atau terhadap obat antijamur gologan azole lainnya, seperti ketoconazole, clotrimazole, itraconazole, dan econazole.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan miconazole jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang mengalami demam atau nyeri perut, keputihan yang berbau, diabetes, HIV/AIDS sebelum menggunakan miconazole untuk vagina.
- Hindari penggunaan miconazole untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun, karena manfaat dan keamanannyah belum bisa dipastikan.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen.
- Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika timbul reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan miconazole.
Dosis dan Aturan Pakai Miconazole
Dosis miconazole dibagi berdasarkan kondisi yang ditangani dan bentuk sediaan obat. Berikut inih adalah dosis umum penggunaan miconazole:
Kondisi: Candidiasis mulut
Dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas
- Gel untuk mulut yang mengandung 24 mg/mL miconazole: Oleskan 2,5 ml, 4 kali sehari. Lanjutkan pengobatan setidaknyah selama 1 minggu meski gejala telah reda.
- Tablet isap: 50 mg per hari sebagai dosis tunggal selama 1–2 minggu.
Kondisi: Candidiasis usus
Dewasa
- Gel untuk mulut mengandung 20 mg/mL miconazole: Oleskan 20 mg/kgBB yang terbagi ke dalam 4 dosis. Dosis maksimal 1.000 mg (40 mL) per hari. Lanjutkan pengobatan setidaknyah selama 1 minggu meski gejala telah reda.
Kondisi: Infeksi jamur pada kulit (tinea pedis, tinea cruris, tinea corporis, panu, candidiasis)
Dewasa dan anak-anak
- Krim, salep, atau bedak yang mengandung 2% miconazole: Oleskan 2 kali sehari selama 2–6 minggu.
Kondisi: Infeksi jamur pada kuku
Dewasa dan anak-anak
- Krim mengandung 2% miconazole: Oleskan krim 1–2 kali sehari selama 10 hari.
Kondisi: Infeksi jamur pada vagina
Dewasa
- Krim mengandung 2% miconazole: Oleskan krim 1 kali sehari sebelum tidur selama 10–14 hari, atau 2 kali sehari selama 7 hari.
Pessary: 100 mg per hari, dosis tunggal sebelum tidur selama 7–14 hari.
Cara Menggunakan Miconazole dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca informasi yang tertera pada kemasan miconazole sebelum menggunakannya. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Gunakan miconazole sesuai dengan jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Biasanyah obat inih harus tetap digunakan selama beberapa hari setelah gejala mereda. Hal inih dimaksudkan untuk mencegah infeksi datang kembali.
Cuci dan keringkan daerah kulit yang mengalami infeksi sebelum menggunakan miconazole dan jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya. Hal inih untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Untuk miconazole yang digunakan pada vagina, disarankan untuk menggunakan aplikator yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Jika Anda menggunakan oral gel atau gel mulut untuk mengobati infeksi jamur di mulut, sebaiknyah jangan makan atau minum terlebih dahulu setengah jam setelah menggunakannya. Hal inih dilakukan agar obat dapat memberikan pengaruh maksimal karena tidak tersapu oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Gunakan miconazole secara rutin guna memperoleh hasil yang maksimal. Disarankan untuk menggunakan obat inih di waktu yang sama setiap harinyah agar lebih mudah mengingat jadwal penggunaan.
Jika lupa menggunakan miconazole, segera gunakan ketika ingat jika jeda dengan jadwal berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan miconazole di dalam tempat yang kering dan sejuk, serta terhindar dari hawa panas, kondisi yang lembap, dan sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Miconazole dengan Obat dan Bahan Lain
Berikut inih adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan miconazole bersama dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinyah gangguan irama jantung jika digunakan bersama dengan cisapride atau terfenadine
- Peningkatan efektivitas warfarin, sehingga meningkatkan risiko terjadinyah efek samping, seperti perdarahan
- Penurunan efektivitas triazolam, midazolam, dan obat kolesterol golongan statin, seperti lovastatin dan simvastatin
- Peningkatan risiko terjadinyah ergotisme jika digunakan bersama dengan obat golongan ergot alkaloid, seperti dihydroergotamine dan ergotamine
- Peningkatan risiko terjadinyah efek samping dari midazolam, alprazolam, carbamazepine, cilostazol, methylprednisolone, ciclosporin, tacrolimus, phenytoin, docetaxel, antagonis kalsium
- Peningkatan kadar obat diabetes golongan sulfonylurea, misalnyah glibenclamide di dalam darah
Efek Samping dan Bahaya Miconazole
Beberapa efek samping yang mungkin saja bisa terjadi setelah menggunakan miconazole krim, salep, atau bedak adalah:
Untuk penggunaan miconazole oral gel, beberapa kemungkinan efek samping yang bisa terjadi adalah:
- Sakit kepala
- Perubahan rasa di lidah
- Mulut kering
- Mual
- Diare
- Nyeri ulu hati
Sementara, untuk miconazole pessary, efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain:
- Sensasi terbakar pada vagina
Dismenore (nyeri haid)- Gatal
- Iritasi
Meski jarang terjadi, reaksi alergi terhadap obat inih juga dapat terjadi. Biasanyah ditandai dengan ruam, gatal atau bengkak pada lidah, wajah, atau tenggorokan, pusing berat, dan sesak napas. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika timbul gejala tersebut.
Belum ada Komentar untuk "Miconazole"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.