Nicotinamide
Nicotinamide atau niacinamide adalah turunan dari vitamin B3. Tidak hanyah dihasilkan secara alami oleh tubuh, nicotinamide juga bisa diperoleh dari jenis-jenis makanan, seperti daging ayam, sapi, ikan, telur, susu, ragi, dan gandum utuh.
Di Indonesia, nicotinamide tersedia dalam bentuk suplemen yang dikombinasikan bersama dengan zat atau vitamin lain. Suplemen inih tersedia dalam bentuk tablet, sirop, gel, dan cairan suntik.
Nicotinamide tablet dapat digunakan untuk menangani kolesterol tinggi (hiperlipidemia) dan pellagra, yaitu suatu penyakit akibat kekurangan vitamin B3, dengan gejala-gejala berupa diare, dermatitis, atau demensia.
Sedangkan nicotinamide gel digunakan untuk mengobati jerawat. Hanyah saja kegunaan nicotinamide untuk jerawat masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Di dalam tubuh, nicotinamide akan diubah menjadi enzim yang dapat mengurai lemak menjadi energi. Selain itu, zat inih juga memiliki sifat antiinflamasi, sehingga dipakai untuk mencegah peradangan pada jerawat.
Merek dagang: Cernevit, Corovit, Ferobion, Fervital, Iberet Folic 500, Niacef, Obimin AF, Soluvit N, Tivilac, Vitamin B Complex (Ika)
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin B3
Perlu diketahui, angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin B3 bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan masing-masing. Berikut adalah AKG harian untuk vitamin B3:
- Usia 0-6 bulan: 2 mg
- Usia 7-12 bulan: 4 mg
- Usia 1-3 tahun: 6 mg
- Usia 4-8 tahun: 8 mg
- Usia 9-13 tahun: 12 mg
- Laki-laki usia 14 tahun atau lebih: 16 mg
- Wanita usia 14 tahun atau lebih: 14 mg
- Ibu hamil: 18 mg
- Ibu menyusui: 17 mg
Tentang Nicotinamide
Golongan | Suplemen |
Kategori | Obat bebas |
Manfaat | |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori A: studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanyah risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannyah untuk membahayakan janin.Kategori C (jika dosis melebihi AKG): studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Nicotinamide diketahui bisa diserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter umum / dokter spesialis terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. |
Digunakan oleh | Anak-anak dan dewasa |
Bentuk | Tablet, sirop, cairan suntik, gel (obat oles) |
Peringatan:
- Harap berhati-hati sebelum menggunakan nicotinamide jika sedang menderita tukak lambung, penyakit jantung, penyakit liver, gangguan ginjal, penyakit asam urat, diabetes, penyakit kantung empedu, tekanan darah rendah, atau perdarahan.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen dan produk herba, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan interaksi obat.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Nicotinamide
Bentuk | Kondisi | Dosis |
Tablet | Defisiensi vitamin B3 (pellagra) | Remaja usia 12 tahun hingga dewasa: 100-300 mg per hari, yang dibagi ke dalam beberapa dosis. |
Kolesterol tinggi | Dewasa: dosis tablet biasa/tablet lepas cepat (immediate-release tablet) adalah 250 mg, sekali sehari. Dosis akan diubah tiap 4-7 hari, tergantung dari respons pasien terhadap obat.Sedangkan untuk tablet lepas lambat (extended-release tablet), dosis adalah 500 mg, sekali sehari. Dosis akan diubah tiap empat minggu, tergantung dari respons pasien terhadap obat. | |
Obat oles | Jerawat | Anak-anak dan dewasa: dosis yang mengandung 4% nicotinamide adalah oleskan dua kali sehari. Turunkan dosis menjadi satu kali per hari atau per dua hari jika mengalami kulit kering, iritasi, atau mengelupas |
Menggunakan Nicotinamide dengan Benar
Ikutilah anjuran yang diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis dan bacalah petunjuk yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan nicotinamide. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa sepengetahuan dokter.
Nicotinamide tablet sebaiknyah dikonsumsi saat sedang makan. Hindari mengonsumsi nicotinamide bersama makanan pedas, minuman hangat, dan minuman keras.
Untuk obat oles nicotinamide, sebelum digunakan, cuci tangan sampai bersih terlebih dulu. Bersihkan daerah kulit yang berjerawat dengan sabun cuci muka dan air bersih, lalu keringkan. Jangan sampai gel nicotinamide mengenai atau masuk ke area tubuh seperti mata atau mulut.
Usahakan untuk mengonsumsi nicotinamide pada waktu yang sama setiap harinya, agar hasil pengobatan maksimal. Apabila lupa mengonsumsi suplemen nicotinamide, disarankan untuk segera melakukannyah jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Nicotinamide
Berikut inih adalah beberapa contoh obat yang dapat menimbulkan interaksi merugikan jika digunakan bersama dengan nicotinamide:
- Obat penghambat enzim HMG-CoA reduktase, misalnyah simvastatin: meningkatkan kadar nicotinamide di dalam darah.
- Carbamazepine: menurunkan kemampuan tubuh untuk menghancurkan obat di dalam tubuh.
- Obat pengencer darah seperti aspirin, clopidogrel, heparin, atau warfarin: meningkatkan risiko perdarahan.
- Paracetamol, isoniazid, methotrexate, methyldopa, atau phenytoin: mengganggu fungsi hati.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Nicotinamide
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Meskipun jarang, beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan produk obat yang mengandung nicotinamide adalah:
- Kepala berkunang-kunang, hingga pingsan.
- Sesak napas (dyspnea).
- Nyeri dada.
- Keringat berlebihan.
- Gangguan fungsi hati dengan gejala berupa lemas, muntah, merasa kenyang, sakit perut, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, atau penyakit kuning.
- Kadar gula tinggi dengan gejala berupa sering mengantuk, tampak bingung, sering merasa haus atau lapar, sering buang air kecil, napas terengah-engah, atau bau mulut seperti buah-buahan.
- Iritasi, kemerahan, gatal-gatal, dan kering pada kulit.
Belum ada Komentar untuk "Nicotinamide"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.