Vasodilator




Vasodilator adalah golongan obat yang digunakan untuk melebarkan pembuluh darah agar aliran darah dapat mengalir dengan lebih lancar, sehingga tidak membebani jantung dalam memompa darah. Obat inih bekerja dengan cara memengaruhi otot-otot pada dinding pembuluh darah arteri maupun vena. Vasodilator akan mengurangi ketegangan dinding otot pembuluh darah, sehingga ruang dalam pembuluh darah tidak menyempit. Hal tersebut akan memudahkan tubuh untuk mengalirkan darah berisikan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke otot jantung, dan menekan potensi aliran darah kembali ke ruang jantung.



Vasodilator umumnyah diresepkan bagi penderita hipertensi, preeklamsia, hipertensi pulmonal, gagal jantung, angina, kardiomiopati, perdarahan subarachnoid, sindrom Raynaud, nefropati diabetik, hingga untuk pencegahan penyakit stroke dan serangan jantung.


Terdapat 4 jenis kategori dalam golongan obat vasodilator, yaitu:




  • Obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor). Jenis obat inih bekerja menghambat aktivitas enzim ACE, sehingga mengurangi produksi zat kimia angiotensin yang dapat menyempitkan pembuluh darah.


  • Angiotensin receptor blockers (ARB). Jenis obat inih berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dengan cara menghambat angiotensin agar tidak menempel pada otot pembuluh darah.


  • Obat penghambat kanal kalsium (calcium channel blockers) atau CCB. Secara umum, kalsium digunakan oleh sel otot pembuluh arteri dalam proses kontraksi otot. Obat inih berfungsi untuk menghambat zat kalsium masuk ke sel otot, sehingga otot pembuluh darah akan menjadi lemas.


  • Nitrat. Nitrat akan diubah oleh tubuh menjadi nitrogen monoksida (NO), yaitu zat kimia yang dapat mengaktivasi zat kimia lainnyah untuk melebarkan pembuluh darah arteri dan vena.


Peringatan:



  • Obat vasodilator digunakan untuk mengendalikan gejala, tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit.

  • Informasikan kepada dokter umum / dokter spesialis mengenai obat-obatan yang rutin dikonsumsi, termasuk suplemen dan herba, sebelum mengonsumsi obat vasodilator. Hal inih untuk mencegah timbulnyah interaksi antar obat.

  • Obat vasodilator dapat menurunkan tekanan darah, hati-hati mengonsumsi vasodilator bila memiliki tekanan darah relatif rendah.

  • Bila Anda mengalami keluhan pusing, mungkin merupakan salah satu tanda dari tekanan darah yang terlalu rendah. Segera konsultasikan kepada dokter.

  • Dokter dapat menyarankan kombinasi dari beberapa obat vasodilator, namun kombinasi antara ACE inhibitor dengan ARB tidak diperbolehkan karena akan meningkatkan risiko tekanan darah rendah, hiperkalemia, dan gangguan ginjal.

  • Obat vasodilator dapat menimbulkan efek samping seperti batuk dan pembengkakan di lapisan dalam kulit (angioedema) pada ACE inhibitor, dan pembengkakan tungkai pada CCB. Konsultasikan kepada dokter umum / dokter spesialis bila hal inih terjadi.

  • Konsumsi obat golongan nitrat dapat menimbulkan efek toleransi, yaitu menurun atau hilangnyah efek obat terhadap tubuh, karena penggunaan yang terus menerus.

  • Segera ke dokter umum / dokter spesialis bila timbul reaksi alergi dan overdosis.


Konsumsi Saat Kehamilan atau Menyusui



  • Seluruh obat ACE inhibitor dan ARB masuk ke dalam kategori C pada trimester pertama, yaitu studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.

    Pada trimester kedua dan ketiga, masuk ke dalam kategori D, dimana ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.


    Tidak ada penelitian mengenai keamanan mengonsumsi ACE inhibitor atau ARB saat menyusui. Captopril dan enalapril merupakan obat ACE inhibitor yang dianggap aman dikonsumsi saat menyusui.






Jenis-jenis, Merek Dagang, serta Dosis Vasolidator


Berikut adalah jenis-jenis obat yang temasuk dalam golongan vasolidator. Untuk mendapatkan penjelasan secara lebih detail mengenai efek samping, peringatan atau interaksi dari masing-masing obat vasolidator, silahkan lihat pada Obat A-Z.


Kelompok obat ACE Inhibitor


Captopril


Merek dagang Captopril: Farmoten, Tensobon, Tensicap



  • Kondisi: Nefropati diabetik
    Dewasa (diabetes tipe 1): 75-100 mg per hari. Dosis akan dibagi sesuai anjuran dokter.



  • Kondisi: Setelah serangan jantung
    Dewasa: Dimulai 3-16 hari setelah serangan, dengan dosis 6,25 – 100 mg per hari.



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 12.5 – 50 mg, 2-3 kali sehari.
    Anak-anak: 0,15 mg/kgBB (bayi) dan 0,3 mg/kgBB (anak dan remaja), dibagi menjadi 2 atau 3 dosis, sesuai respon pasien. Dosis maksimal adalah 6 mg/kgBB.



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 6.25 – 50 mg, 2-3 kali sehari.
    Anak-anak: 0.25 – 3.5 mg/kgBB per hari, ­­3 kali sehari.


Enalapril


Merek dagang: Tenaten



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 2,5 mg – 40 mg per hari, 1 atau 2 kali sehari. 



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 2,5 mg – 40 mg per hari, 1 atau 2 kali sehari.
    Anak-anak: 2,5 mg sehari sekali bagi penderita yang memiliki berat badan di antara 20-50 kg. Dosis maksimal adalah 20 mg. Bagi penderita anak-anak yang memiliki berat badan sama dengan atau di  atas 50 kg, dosis awal yang biasa disarankan adalah 5 mg per hari. Dosis maksimal adalah 40 mg.


Lisinopril


Merek dagang Lisinopril: Odace, Tensinop



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 2,5 - 80 mg per hari.
    Anak-anak (usia 6 tahun ke atas): 0,07 mg/kgBB pada awal konsumsi, dan dapat ditingkatkan hingga 5 mg sekali sehari.



  • Kondisi: Nefropati diabetik (diabetes tipe 2 dengan mikroalbuminuria)
    Dewasa: 10-20 mg sekali sehari.



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 2,5 – 40 mg per hari.



  • Kondisi: Setelah serangan jantung
    Dewasa: 5-10 mg per hari, dimulai 24 jam setelah serangan.


Ramipril


Merek dagang Ramipril: Decapril, Triatec



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 2,5 – 10 mg, sekali sehari.



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 1,25 – 10 mg per hari, 1 atau 2 kali sehari.



  • Kondisi: Setelah serangan jantung
    Dewasa: 2,5 – 5 mg, 2 kali sehari, dimulai 3-10 hari pasca serangan.



  • Kondisi: Pencegahan aterosklerosis pada pasien berisiko tinggi
    Dewasa: 2,5 – 10 mg sekali sehari.


Trandolapril


Merek dagang: Tarka



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 0,5 – 4 mg per hari, 1 atau 2 kali sehari.



  • Kondisi: Setelah serangan jantung
    Dewasa: 0,5 – 4 mg sehari sekali, dimulai 3 hari setelah serangan.



Kelompok obat Angiotensin receptor blockers (ARB)


Candesartan


Merek dagang Candesartan: Blopress, Candotens, Canderin



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 4-32 mg per hari, sekali sehari.



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 4-32 mg per hari, 1 atau 2 kali sehari.
    Anak-anak: 50-400 mcg/kgBB per hari bagi penderita berusia 1-5 tahun. Bagi penderita anak berusia 6 tahun ke atas, dosis akan disesuaikan dengan berat badan. Dosis penderita dengan berat badan di bawah 50 kg adalah 2-16 mg per hari. Dosis anak dengan berat badan di atas 50 kg adalah 4-32 mg per hari, dosis dapat dikonsumsi 1 atau 2 kali sehari.


Eprosartan


Merek dagang: Teveten



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 400-800 mg per hari, 1 atau 2 kali sehari.


Irbesartan


Merek dagang Irbesartan: Aprovel, Iberten, Irtan, Irvell, Tensira, Elzar, Iretensa, Irvask, Nortens



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 75-300 mg sekali sehari.



  • Kondisi: Nefropati diabetik (tipe 2 diabetes mellitus)
    Dewasa: 150-300 mg sekali sehari.


Telmisartan


Merek dagang: Micardis



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 40-80 mg, sekali sehari.



  • Kondisi: Risiko penyakit jantung
    Dewasa: 80 mg sekali sehari.


Valsartan


Merek dagang Valsartan: Diovan, Varten



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 80-320 mg sekali sehari.
    Anak-anak (6 tahun ke atas): 40-80 mg per hari (berat badan di atas 35 kg); 80-160 mg per hari (berat badan 35-80 kg); 80-320 mg per hari (berat badan di atas 80 kg).



  • Kondisi: Setelah serangan jantung
    Dewasa: 20-160 mg, dimulai 12 jam setelah serangan.



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 40-160 mg, 2 kali sehari.


Losartan


Merek dagang Losartan: Acetensa, Insaar, Santesar, Cozaar, Lifezar



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 25-100, 1 atau 2 kali sehari.
    Anak-anak (6 tahun ke  atas): 0,7 mg/kgBB, dengan maksimal dosis 50 mg per hari (untuk penderita dengan berat badan 20-50 kg); 1,4 mg/kgBB, dengan maksimal dosis 100 mg per hari (penderita dengan berat badan diatas 50 kg).



  • Kondisi: Nefropati diabetik (diabetes mellitus tipe 2)
    Dewasa: 25-100 mg sekali sehari.



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 12,5 – 150 mg sekali sehari.


Olmesartan


Merek dagang: Olmetec



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 10-40 mg sekali sehari.
    Anak-anak (6 – 16 tahun): 10 mg sekali sehari bagi penderita dengan berat badan di bawah 35 kg, dan 20 mg per hari bagi penderita dengan berat badan di atas 35 kg. Dosis dapat ditingkatkan hingga 2 kali lipat setelah 2 minggu, jika diperlukan.



Kelompok obat Calcium channel blockers atau CCB


Amlodipine


Merek dagang Amlodipine: A-B Vask, Amlogal, Cardicap, Divask, Finevask, Gensia, Gravask 5 / Gravask 10, Lupin, Opivask, Stamotens, Theravask, Amcor, Calsivas, Cardisan, Dovask, Fulopin, Gracivask, Lodipas, Norvask, Provask, Tensivask, Zevask



  • Kondisi: Angina Pektoris
    Dewasa: 5-10 mg sekali sehari.
    Lansia: Dimulai 2,5 mg sekali sehari.



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 5-10 mg sekali sehari.
    Lansia: dimulai 2,5 mg sekali sehari.
    Anak-anak (6 – 17 tahun): 2,5 – 5 mg sekali sehari.


Diltiazem


Merek dagang Diltiazem: Cordila SR, Dilmen, Dilbres, Farmabes



  • Kondisi: Angina pektoris
    Dewasa: 60 mg, 3 kali sehari pada konsumsi awal, dan dapat ditingkatkan menjadi 360 hingga 480 mg jika diperlukan.
    Lansia: 120 mg, sekali atau 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi denyut jantung.



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 90-120 mg, 2 kali sehari pada konsumsi awal. Dosis maksimal adalah 360 mg.
    Lansia: 120 mg, sekali atau 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi denyut jantung.


Nifediipine


Merek dagang Nifediipine: Adalat OROS, Calcianta, Farmalat, Nifedin



  • Kondisi: Sindrom Raynaud
    Dewasa: 5-20 mg per hari (bentuk immediate release).



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 5-20 mg, 3 kali sehari (bentuk immediate release); 10-90 mg, 1 atau 2 kali sehari (extended release).



  • Kondisi: Angina pektoris
    Dewasa: 5-20 mg, 3 kali sehari (immediate release); 10-90 mg, 1 atau 2 kali sehari.


Nicardipine


Merek dagang Nicardipine: Blistra, Nidaven, Tensilo, Nicardex, Perdipine



  • Tersedia dalam bentuk suntikan untuk terapi hipertensi jangka pendek, dosis akan disesuaikan oleh dokter.    


Nimodipine


Merek dagang: Ceremax, Nimotop



  • Kondisi: Pencegahan kecacatan pasca perdarahan subarachnoid
    Dewasa: 60 mg setiap 4 jam, dimulai 4 hari pasca perdarahan, dan dilanjutkan untuk 21 hari berikutnyah secara rutin.


Verapamil


Merek dagang Verapamil: Isotopin



  • Kondisi: Angina pektoris
    Dewasa: 120 mg, 3 kali sehari. Dosis untuk penderita angina setelah berolahraga (angina of effort) adalah 80 mg, 3 kali sehari.
    Bagi pengguna tablet modified release, dosis yang disarankan adalah hingga 480 mg per hari.



  • Kondisi: Supraventicular arrhytmias
    Dewasa: 120-480 mg, 3 atau 4 kali sehari. Dosis disesuaikan dengan kondisi dan respons tubuh pasien.
    Anak-anak: 20 mg, 2 atau 3 kali sehari (penderita berusia 2 tahun ke bawah); 40-120 mg, 2 atau 3 kali sehari (penderita berusia di atas 2 tahun). Dosis akan disesuaikan dengan usia dan respon tubuh pasien.



  • Kondisi: Hipertensi
    Dewasa: 240 mg per hari, 2 atau 3 kali sehari. Dosis maksimal adalah 480 mg per hari.
    Anak-anak: 20 mg, 2 atau 3 kali sehari (penderita berusia 2 tahun ke bawah); 40-120 mg, 2 atau 3 kali sehari (penderita berusia di atas 2 tahun). Dosis akan disesuaikan dengan usia dan respon tubuh pasien.



  • Kondisi: Perawatan setelah serangan jantung
    Dewasa: 360 mg per hari dengan jenis tablet modified release, dikonsumsi seminggu setelah serangan akut.


Kelompok obat Nitrat


Glyceryl trinitrate


Merek dagang: Nitrokaf retard, Nitral



  • Kondisi: Angina stabil (sediaan oral modified release)
    Dewasa: 2,5 – 6.5 mg, 3 atau 4 kali sehari, sesuai respon tubuh. Dosis maksimal adalah 26 mg, 4 kali sehari.



  • Kondisi: Angina akut (sediaan tablet sublingual)
    Dewasa: 300-600 mcg per konsumsi. Dosis dapat diulang hingga 3 kali selama 15 menit.


Isosorbide mononitrate


Merek dagang: Casdimo, Monecto-20



  • Kondisi: Perawatan angina dan gagal jantung
    Dewasa: 20 mg, 2 atau 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 120 mg sehari. Bagi penderita lansia, disarankan untuk memulai pengobatan dengan dosis kecil.


Isosorbide dinitrate


Merek dagang Isosorbide dinitrate: Cedocard, Isorbid, Farsorbid



  • Kondisi: Gagal jantung
    Dewasa: 30-160 mg per hari. Dosis maksimal adalah 240 mg.



  • Kondisi: Perawatan angina
    Dewasa: 20-120 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respon tubuh pasien. Dosis maksimal per hari adalah 240 mg.



  • Kondisi: Angina akut (sediaan tablet sublingual)
    Dewasa: 2,5 – 10 mg, diletakan di bawah lidah.



  • Kondisi: Gagal jantung (sediaan tablet sublingual)
    Dewasa: 5-10 mg, setiap 2 jam.


Bagi yang membutuhkan penanganan dengan menggunakan obat-obatan vasolidator suntik, dosis akan ditentukan oleh dokter umum / dokter spesialis di klinik atau rumah sakit sesuai dengan kondisi pasien.



Belum ada Komentar untuk "Vasodilator"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel