Voltaren
Voltaren bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat inih tersedia dalam 4 varian produk, yaitu Voltaren gel, Voltaren tablet, Voltaren suppositoria, dan Voltaren suntik.
Voltaren yaitu obat antiperadangan dengan kandungan utama diclofenac sodium. Diclofenac sodium dalam voltaren inih akan mengurangi zat yang menimbulkan peradangan dalam tubuh, yaitu prostaglandin. Beberapa kondisi nyeri dan penyakit yang dapat diatasi dengan voltaren adalah nyeri haid (dismenore), nyeri otot, serta nyeri sendi pada rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondilitis.
Produk Voltaren
Terdapat 4 jenis Voltaren yang terdapat di Indonesia, yaitu:
- Voltaren tablet 25 mg, 50 mg, 75 mg, dan 100 mg.
- Voltaren gel.
- Voltaren supositoria 100 mg (obat yang masuk melalui dubur).
- Voltaren suntik.
Dari keempat produk tersebut, hanyah Voltaren gel yang dijual bebas tanpa resep dokter.
Tentang Voltaren
Bahan aktif | Diclofenac sodium |
Golongan | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
Kategori | Obat bebas dan obat resep |
Manfaat | Meredakan nyeri dan peradangan |
Digunakan oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Usia kehamilan trimester 1-2: Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. Usia kehamilan trimester 3: Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Voltaren dapat diserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Tablet, gel, supositoria, dan suntik |
Peringatan:
- Diskusikan dengan dokter umum / dokter spesialis anak mengenai manfaat dan risiko penggunaan Voltaren pada anak-anak.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan Voltaren jika Anda menderita penyakit jantung, tukak lambung, asma, kolitis ulseratif, dan Crohn’s disease.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang atau pernah menderita penyakit hati atau gangguan fungsi ginjal, sebelum menggunakan Voltaren.
- Penggunaan Voltaren pada lansia harus dilakukan secara hati-hati. Agar aman, gunakan sesuai resep dokter.
- Hindari mengoleskan Voltaren gel pada kulit yang terinfeksi atau luka terbuka akibat cedera.
- Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan Voltaren, segera temui dokter.
Dosis Voltaren
Dosis Voltaren berbeda-beda, tergantung kondisi dan penyakit yang dialami. Berikut inih dosis Voltaren berdasarkan bentuk obatnya:
Voltaren gel
Oleskan 3-4 kali sehari di daerah yang terasa nyeri.
Voltaren tablet
Minum 1 tablet Voltaren, 1-5 kali sehari, sesuai kondisi dan anjuran dokter. Dosis maksimal adalah 150 mg per hari.
Voltaren supositoria
Gunakan 1 tablet dubur 100 mg pada malam hari. Dosis harian maksimal tidak lebih dari 150 mg.
Voltaren suntik
Voltarin suntik dapat diberikan hingga 4 kali sehari, dengan dosis maksimal tidak melebihi 150 mg per hari.
Menggunakan Voltaren dengan Benar
Voltaren gel diberikan dengan cara dioleskan secara perlahan di daerah yang terasa nyeri. Jika rasa nyeri tidak hilang selama beberapa hari setelah menggunakan Voltaren, maka segera konsultasikan kepada dokter.
Tablet Voltaren sebaiknyah dikonsumsi setidaknyah satu jam sebelum makan. Gunakan segelas air putih untuk menelan tablet Voltaren secara utuh. Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah tablet.
Untuk menggunakan Voltaren supositoria, cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menggunakan obat. Kemudian berbaringlah dalam posisi menyamping ke kiri dengan tungkai kanan ditekuk. Masukkan kapsul secara perlahan dan tetap berbaring selama 15-20 menit.
Simpan Voltaren pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Perlu diingat, Voltaren suntik hanyah diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis atau petugas medis atas instruksi dokter.
Interaksi Voltaren dengan Obat Lain
Ada beberapa risiko yang dapat terjadi jika Voltaren digunakan dengan obat-obatan tertentu, antara lain:
- Meningkatnyah efek samping obat methotrexate, phenytoin, digoxin, dan lithium.
- Meningkatnyah risiko sakit maag, jika digunakan dengan obat kortikosteroid atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, seperti ibuprofen atau meloxicam.
- Meningkatnyah risiko untuk kejang, jika digunakan dengan antibiotik quinolone.
- Meningkatnyah efek samping diclofenac, jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus.
- Menurunnyah efektivitas obat hipertensi jenis penghambat beta dan ACE inhibitor.
Efek Samping Voltaren
Beberapa efek samping yang dapat timbul dari penggunaan obat inih adalah:
- Mual
- Muntah
- Perut kembung
- Sakit maag
- Pusing
- Sakit kepala
- Diare
- Tekanan darah meningkat
- Nyeri di area suntikan (jika voltaren diberikan dalam bentuk suntik)
Voltaren dalam bentuk gel juga dapat menyebabkan efek samping berupa iritasi kulit, terutama pada kulit yang sensitif. Segera hentikan pemakaian obat atau periksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis jika efek samping memburuk atau muncul gejala alergi obat.
Belum ada Komentar untuk "Voltaren"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.