Chlorpromazine
Chlorpromazine yaitu obat untuk menangani gejala psikosis pada skizofrenia. Selain untuk mengatasi gejala psikosis, chlorpromazine juga digunakan untuk menangani mual, muntah, dan cegukan yang tidak kunjung berhenti. Obat inih bekerja dengan menghambat zat kimia di otak yang dinamakan dopamin, sehingga dapat mengurangi gejala psikosis berupa perilaku agresif yang membahayakan diri sendiri atau orang lain (disorganized behaviour), serta halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Chlorpromazin juga menghambat dopamine di pusat muntah di otak, sehingga dapat meringankan gejala mual dan muntah.
Merek dagang: Cepezet 100, Chlorpromazine, Chlorpromazine HCL, Klorpromazina, Meprosetil, Promactil, Largactil
Tentang Chlorpromazine
Golongan | Antipsikotik |
Kategori | Obat resep |
Manfaat |
|
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak ≥ 6 bulan |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Chlorpromazine dapat diserap ke dalam ASI, tidak boleh digunakan selama menyusui. |
Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan:
- Chlorpromazine tidak boleh digunakan pada pasien psikosis akibat demensia, karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan infeksi paru hingga mengakibatkan kematian.
- Gunakan dengan hati-hati pada penderita glaukoma, penyakit Parkinson, gangguan ginjal dan hati, pembesaran prostat, serta orang dengan kalsium rendah dalam darah.
- Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat kejang, asma, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit jantung.
- Hindari penggunaan pada pasien anak-anak dengan sindrom Reye dan anak-anak di bawah usia 6 bulan.
- Chlorpromazine berisiko menyebabkan penyakit jantung, hipotensi, koma, kejang, hingga gangguan sistem saraf pusat dan kerusakan otak.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan chlorpromazine, segera temui dokter.
Dosis Chlorpromazine
Kondisi | Bentuk Obat | Usia | Dosis |
Psikosis | Suntikan | Dewasa | 25-50 mg, tiap 6-8 jam. Ganti ke bentuk tablet setelah memungkinkan. |
Anak usia 1-12 tahun | 500 mcg/kgBB, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal adalah 75 mg per hari. | ||
Anak usia 1-5 tahun | 40 mg per hari. | ||
Lansia | Dosis awal 1/3 - ½ dosis normal dewasa. | ||
Tablet | Dewasa | 25 mg, 3 kali sehari, atau 75 mg, sekali sehari pada malam hari.Dosis perawatan adalah 25-100 mg, 3 kali sehari, bisa ditingkatkan hingga 1 g per hari. | |
Anak usia 1-12 tahun | 500 mcg/kgBB, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal adalah 75 mg per hari. | ||
Anak usia 1-5 tahun | 40 mg per hari. | ||
Lansia | Dosis awal 1/3 - ½ dosis normal dewasa. | ||
Mual dan muntah | Suntikan | Dewasa | Dosis awal 25 mg melalui intramuscular (IM), dilanjutkan 25-50 mg, tiap 3-4 jam hingga muntah berhenti. |
Anak usia 1-12 tahun | 500 mcg/kgBB, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal bagi anak usia hingga 5 tahun adalah 75 mg per hari. | ||
Anak usia 1-5 tahun | 40 mg per hari. | ||
Lansia | Dosis awal 1/3 - ½ dosis normal dewasa. | ||
Cegukan yang tidak kunjung berhenti. | Tablet | Dewasa | Dosis awal 25-50 mg, 3-4 kali sehari, selama 2-3 hari. Jika tidak ada respons, bisa ditambahkan 25-50 mg melalui injeksi. Bila diperlukan, berikan 25-50 mg dalam 500-1000 ml cairan melalui infus. |
Anak usia 1-12 tahun | 500 mcg/kgBB, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal adalah 75 mg per hari. | ||
Anak usia 1-5 tahun | 40 mg per hari. | ||
Lansia | Dosis awal 1/3 - ½ dosis normal dewasa. |
Menggunakan Chlorpromazine dengan Benar
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dalam mengonsumsi chlorpromazine.
Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter umum / dokter spesialis akan menyarankan pasien memulai pengobatan dalam dosis rendah, lalu ditingkatkan secara bertahap.
Gunakan chlorpromazine di waktu yang sama setiap harinyah untuk mendapatkan efek maksimal. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi obat ini, dianjurkan untuk segera melakukannyah begitu ingat, apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa seizin dokter, karena beberapa gejala mungkin memburuk saat berhenti mengonsumsi obat inih secara mendadak. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan chlorpromazine bersama dengan obat lain:
- Semakin menekan sistem saraf pusat, sehingga meningkatkan efek mengantuk, jika chlorpromazine dikombinasikan dengan obat penenang, antihistamin, obat bius, dan alkohol.
- Chlorpromazine meningkatkan efek antikolinergik (seperti mulut kering), pada obat antiparkinson.
- Chlorpromazine dapat membuat obat clonidine dan methyldopa tidak efektif dalam menurunkan tekanan darah.
Efek Samping Chlorpromazine
Penggunaan chlorpromazine menimbulkan efek samping yang bervariasi pada tiap pasien. Efek samping yang mungkin muncul adalah:
- Gejala extrapiramidal, seperti tremor dan bicara pelo.
- Efek antikolinergik, seperti mulut kering dan penglihatan kabur.
- Hilang nafsu makan.
- Cemas.
Depresi.- Gangguan menstruasi.
- Disfungsi ereksi.
- Kejang.
- Tubuh mudah lelah.
- Berat badan naik.
- Sulit tidur.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Pembengkakan otak.
Hipotensi ortostatik.- Jantung berdebar.
- Dispepsia.
Belum ada Komentar untuk "Chlorpromazine"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.