Codeine
Codeine yaitu obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Codein tersedia dalam bentuk tablet 10, 15, dan 20 mg, atau dalam bentuk kapsul dan sirop.
Codeine merupakan obat pereda nyeri golongan opioid yang dibuat dari ekstrak tumbuhan opium. Codeine meredakan nyeri dengan cara mengurangi respons nyeri yang diterima oleh otak. Selain untuk meredakan nyeri, codeine juga dapat diresepkan untuk menekan respon batuk pada orang dewasa.
Merek dagang codeine: Codikaf, Codipront, Coditam
Apa Itu Codeine?
Golongan | Analgesik opioid |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Meredakan rasa nyeri ringan hingga berat, meringankan gejala batuk. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun |
Codeine untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Codeine dapat terserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, bagi ibu menyusui yang ingin mengonsumsi codeine harus berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, dan sirop |
Peringatan Sebelum Menggunakan Codeine
- Hindari mengonsumsi codeine jika Anda menderita gangguan pada saluran pernapasan seperti asma, atau mengalami penyumbatan usus dan lambung.
- Harap waspada jika Anda memiliki penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), trauma kepala, memiliki tumor otak, kelainan mental, dan kelainan pada pankreas.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami pembengkakan pada prostat, kesulitan buang air kecil, kelainan kelenjar adrenal (misalnyah penyakit Addison).
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang atau pernah mengalami ketergantungan narkoba atau alkohol.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk depresi, penyakit Parkinson, dan migrain.
- Codeine dapat menyebabkan mengantuk dan pusing. Oleh karena itu, hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi obat ini.
- Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan codeine, segera temui dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Codeine
Dokter akan menyesuaikan dosis codeine dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan ini. Berikut adalah rincian dosis codeine oral:
Tujuan: meredakan nyeri ringan dan sedang
Dewasa: 15-60 mg tiap 4 jam. Dosis maksimal per hari 360 mg.
Anak-anak di atas 12 tahun: 0,5-1 mg/kgBB, diberikan tiap 6 jam. Dosis maksimal per hari 240 mg.
Tujuan: meredakan batuk
Dewasa: 15-30 mg 3-4 kali sehari.
Anak-anak: 3 mg untuk anak usia 2-5 tahun, dan 7,5-15 mg untuk anak usia 6-12 tahun, 3-4 kali sehari.
Tujuan: meredakan diare akut.
Dewasa: 15-30 mg 3-4 kali sehari.
Cara Menggunakan Codeine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dalam mengonsumsi codeine. Obat inih bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat secara langsung dengan menggunakan air putih. Jika Anda merasa mual, obat dapat dikonsumsi dengan bantuan susu atau pada saat makan.
Konsumsilah codeine sesuai dengan dosis yang diberikan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu karena berpotensi memicu efek samping berbahaya, seperti gejala putus obat hingga overdosis.
Jika Anda lupa mengonsumsi codeine, disarankan untuk segera melakukannyah jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan codeine di tempat sejuk dan kering serta terhindar dari sinar matahari. Jauhkan codeine dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Codeine dengan Obat Lainnya
Berikut inih adalah beberapa interaksi yang mungkin terjadi jika menggunakan codeine bersamaan dengan obat-obatan tertentu:
- Menimbulkan efek samping yang berpotensi fatal jika dikonsumsi bersama dengan obat penghambat enzim monoamine oxidase inhibitor (MAOI).
- Meningkatkan efek samping depresi sistem pernapasan jika digunakan dengan obat-obatan anestesi dan antihistamin.
- Meningkatkan kadar codein dalam darah jika dikonsumsi bersama cimetidine.
- Meningkatkan risiko terjadinyah konstipasi, jika dikonsumsi bersama obat golongan antikolinergik dan antidiare.
- Memiliki efek berlawanan jika codein dikonsumsi bersama domperidone, dan metoclopramide.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Codeine
Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat dirasakan setelah mengonsumsi codeine:
Pusing dan limbung.- Mulut kering.
- Mual dan muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mudah merasa lelah.
Sembelit.- Sakit perut.
- Ruam.
Segera ke IGD atau periksakan ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami efek samping sebagai berikut setelah menggunakan codein:
- Demam.
- Meriang atau gemetar.
- Sulit tidur.
- Denyut jantung tidak beraturan.
- Napas pendek dan tidak beraturan.
- Berkeringat secara berlebihan.
Kulit atau mata menguning.- Gangguan penglihatan.
- Perubahan pada perilaku.
- Kejang-kejang.
- Pingsan.
Belum ada Komentar untuk "Codeine"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.