Laktulosa
Laktulosa yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sulit buang air besar. Obat inih bekerja dengan mengalirkan cairan ke usus sehingga membuat tinja menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan. Selain itu, laktulosa juga digunakan untuk menangani dan mencegah ensefalopati hepatikum, atau kelainan pada otak (seperti perubahan kepribadian dan gangguan mental) yang disebabkan adanyah penyakit liver. Penggunaan obat inih harus dengan anjuran dokter.
Merek dagang: Lactofid, Lactulax, Pralax, Graphalac, Constuloz, Lactulose, Opilax, Lacons, Constipen, Duphalac, Dulcolactol
Tentang Laktulosa
Golongan | Obat pencahar (laksatif) |
Kategori | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanyah risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Laktulosa belum diketahui diserap ke dalam ASI atau tidak. Bagi ibu menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Sirop |
Peringatan:
- Hindari penggunaan laktulosa bila memiliki gangguan dalam mencerna gula (galaktosemia).
- Hati-hati dalam menggunakan laktulosa bila sedang atau pernah menderita diabetes dan gangguan elektrolit.
- Pasien yang menerima laktulosa selama lebih dari 6 bulan, harus melakukan pemeriksaan keseimbangan elektrolit secara rutin.
- Hindari mengombinasikan laktulosa dengan obat-obatan laksatif lain.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis mengenai semua obat-obatan lain yang tengah dikonsumsi, terutama obat-obatan antibiotik.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi laktulosa, segera temui dokter.
Dosis Laktulosa
Kondisi | Usia | Dosis |
Konstipasi | Dewasa | Dosis awal adalah 15-30 ml per hari, dalam dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 45 ml per hari jika dibutuhkan. |
Anak-anak | Usia 1 bulan-1 tahun: 2,5 ml, dua kali sehari.Usia 1-5 tahun: 5 ml, dua kali sehari.Usia 5-10 tahun: 10 ml, dua kali sehari.Usia 10-18 tahun: 15 ml, dua kali sehari. | |
Ensefalopati hepatikum | Dewasa | 90-150 ml per hari, dibagi ke dalam 3 jadwal konsumsi. Sesuaikan dosis hingga mudah buang air besar, setidaknyah sebanyak 2-3 kali sehari. |
Mengonsumsi Laktulosa dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan dalam mengonsumsi laktulosa.
Laktulosa dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Obat inih juga dapat dicampurkan dengan jus, susu, atau kudapan. Biasanya, efek akan mulai terasa setelah 1-2 hari obat dikonsumsi.
Obat inih tersedia dalam bentuk sirop. Gunakan takaran yang sudah tersedia pada kemasan obat atau yang diberikan dokter. Hindari mengonsumsi obat menggunakan takaran lain atau sendok rumah, karena dosis dapat berubah dan tidak sesuai dengan yang diresepkan.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah interaksi yang dapat terjadi jika mengonsumsi laktulosa bersama dengan obat lain:
- Mengurangi efektivitas laktulosa, jika digunakan dengan obat maag yang mengandung alumunium dan magnesium hidroksida, serta antibiotik neomycin.
- Mengubah kadar laktulosa, jika digunakan dengan obat-obatan pencahar lainnyah (misalnyah gliserol).
Kenali Efek Samping dan Bahaya Laktulosa
Efek samping yang mungkin dapat muncul setelah mengonsumsi laktulosa:
- Dehidrasi
- Hipokalemia
- Mual dan muntah
- Kram perut
- Kembung
- Aktivitas usus yang berlebih
- Diare
Belum ada Komentar untuk "Laktulosa"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.