Lenalidomide
Lenalidomide yaitu obat yang digunakan untuk mengobati sindrom mielodisplasia, yaitu gangguan yang terjadi akibat sel darah di sumsum tulang tidak terbentuk dengan baik. Lenalidomide juga digunakan untuk menangani multiple myeloma atau salah satu jenis kanker darah.
Obat inih bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Lenalidomide juga mengurangi pembentukan pembuluh darah baru, yang memberi pasokan darah ke sel kanker, sehingga sel kanker berhenti bertumbuh.
Tentang Lenalidomide
Golongan | Antikanker |
Kategori | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan lansia |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanyah abnormalitas terhadap janin atau adanyah risiko terhadap janin. Obat dalam kategori inih dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.Belum diketahui lenalidomide terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan:
- Bagi wanita, 2 kali tes kehamilan harus dilakukan sebelum menggunakan obat ini. Tes pertama dilakukan 14 hari sebelum konsumsi obat pertama, sedangkan tes kedua dilakukan 24 jam sebelum konsumsi dosis pertama. Tes kehamilan juga harus dilakukan tiap 2-4 minggu sekali selama konsumsi lenalidomide. Disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual, atau menggunakan 2 jenis kontrasepsi hingga 1 bulan setelah berhenti konsumsi lenalidomide.
- Lenalidomide juga dapat terserap ke dalam sperma. Oleh karena itu, pria harus menggunakan kondom saat berhubungan seksual selama menggunakan obat ini, sampai 1 bulan setelah berhenti menggunakan obat. Pemakaian kondom tetap diwajibkan pada pasien yang telah menjalani vasektomi.
- Sebelum konsumsi lenalidomide, terlebih dahulu akan dilakukan tes darah, guna memastikan pasien tidak sedang menderita hepatitis B.
- Sebelum mengonsumsi lenalidomide, beri tahu dokter umum / dokter spesialis bila memiliki riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit ginjal, penyakit liver (misalnyah hepatitis B), cacar air, herpes zoster, dan gangguan hormon tiroid.
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum menggunakan obat ini, khususnyah bila memiliki alergi pada makanan atau bahan yang terkandung dalam lenalidomide.
- Lenalidomide dapat menyebabkan pusing. Hindari berkendara dan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini.
- Jangan melakukan imunisasi atau vaksinasi tanpa terlebih dulu konsultasi dengan dokter. Hindari pula orang yang baru saja divaksin, terutama vaksin flu.
- Jangan melakukan donor darah selama menggunakan lenalidomide hingga 1 bulan setelah berhenti menggunakan obat ini.
Dosis Lenalidomide
Kondisi | Bentuk Obat | Usia | Dosis |
Sindrom mielodisplasia | Tablet | Dewasa dan lansia | Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari, selama 21 hari berturut-turut, dalam siklus 28 hari. |
Multiple myeloma | Tablet | Dewasa dan lansia | Dosis awal 25 mg, 1 kali sehari, selama 21 hari berturut-turut, dalam siklus 28 hari. Dikombinasikan dengan dexamethasone. |
Mengonsumsi Lenalidomide dengan Benar
Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan membaca petunjuk pada kemasan obat, dalam mengonsumsi lenalidomide.
Dosis lenalidomide diberikan berdasarkan kondisi, hasil pemeriksaan laboratorium, dan respons pasien terhadap obat. Jangan menggunakan obat inih melebihi dosis atau lama pengobatan yang disarankan, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
Konsumsilah obat inih bersama dengan makanan, atau sebagaimana yang disarankan oleh dokter. Gunakan di waktu yang sama setiap harinyah agar pengobatan efektif.
Lenalidomide dapat terserap ke dalam kulit dan terhisap ke paru-paru, sehingga membahayakan janin. Oleh sebab itu, wanita hamil tidak disarankan untuk menyentuh obat ini.
Jangan membuka kapsul bila tidak untuk digunakan. Disarankan untuk mencuci tangan dengan bersih setelah menyentuh obat ini. Jika bubuk obat mengenai kulit, basuh kulit yang terkena tadi dengan air dan sabun.
Simpan kemasan obat pada suhu ruangan.
Interaksi Obat
- Kombinasi lenalidomide dengan obat golongan erythropoietin, dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah (trombosis).
- Lenalidomide dapat meningkatkan kadar sejumlah obat dalam darah bila dikonsumsi bersamaan. Obat-obatan tersebut adalah ciclosporin, clarithromycin, itraconazole, ketoconazole, quinidine, dan verapamil.
Efek Samping Lenalidomide
Reaksi orang terhadap suatu obat dapat berbeda-beda. Efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi lenalidomide adalah:
- Batuk
- Demam
- Pusing
- Sakit kepala
- Kram otot
- Ruam
- Nyeri punggung
- Nyeri sendi
- Sesak napas
- Edema paru
- Gatal-gatal
- Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
- Infeksi saluran kemih (ISK)
- Paru-paru basah
- Diare
- Mual
- Sembelit
- Anemia
- Neutropenia (kekurangan neutorofil)
- Trombositopenia (kekurangan sel keping darah).
Belum ada Komentar untuk "Lenalidomide"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.