Lorazepam




Lorezepam yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan. Lorezepam mampu menghasilkan efek menenangkan di berbagai bagian otak dan sistem saraf pusat. Efek menenangkan inih sangat membantu dalam berbagai kondisi yang menyebabkan rasa gelisah atau cemas, seperti sebelum tindakan operasi atau sebelum kemoterapi. Selain itu, lorazepam juga digunakan untuk insomnia yang berhubungan dengan gangguan kecemasan, dan lorazepam suntik diberikan untuk kejang yang sulit berhenti (status epileptikus). Namun, lorazepam suntikan tidak tersedia di Indonesia.



Lorezepam termasuk dalam golongan obat antikonvulsan jenis benzoadiazepine yang bekerja dengan cara meningkatkan efek unsur kimia tertentu di dalam otak, yaitu asam gamma-aminobutirat (GABA). Dengan meningkatnyah aktivitas GABA, kerja otak akan melambat dan menghasilkan efek menenangkan.


Merek dagang: Ativan, Lorazepam, Loxipaz, Merlopam, Renaquil


Tentang Lorazepam





























Golongan
Antikonvulsan jenis benzodiazepine
KategoriObat resep
ManfaatMenangani gangguan kecemasan dan kondisi lain yang menyertainya
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak ≥ 5 tahun
Kategori kehamilan dan menyusui
Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Lorazepam dapat diserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obatTablet

Peringatan:



  • Hindari penggunaan lorazepam untuk anak-anak di bawah 5 tahun.

  • Hati-hati penggunaan pada orang berusia 65 tahun ke atas, karena berisiko menimbulkan efek samping yang lebih serius.

  • Hindari mengonsumsi lorazepam jika memiliki alergi terhadap obat inih atau obat sejenis lainnya, seperti alprazolam, chlordiazepoxide, clonazepam, diazepam, dan estazolam.

  • Beri tahu dokter umum / dokter spesialis apabila saat inih sedang konsumsi obat antihistamin, digoxin, levodopa, pil KB, rifampicin, teofilin, asam valproat, atau obat-obatan antidepresan, antikonvulsan lainnya, serta obat untuk penyakit Parkinson.

  • Berhati-hatilah jika sedang menderita atau memiliki riwayat glaukoma, kejang, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit liver, depresi, atau ketergantungan terhadap minuman beralkohol.

  • Lorazepam menyebabkan kantuk. Jangan mengemudikan kendaraan bermotor atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi obat ini.

  • Hindari merokok selama menjalani pengobatan dengan lorazepam, karena rokok dapat memengaruhi efektivitas obat ini.

  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein selama mengonsumsi obat ini. Alkohol dapat meningkatkan efek kantuk dari lorazepam, sedangkan kafein dapat mengurangi efek tersebut.

  • Konsumsi jangka panjang (lebih dari 4 minggu), berisiko menimbulkan ketergantungan. Diskusikan kembali dengan dokter umum / dokter spesialis Anda bila sudah mengonsumsi lorazepam lebih dari 4 minggu.

  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi lorazepam, segera temui dokter.


Dosis Lorazepam

















































KondisiUsiaDosis
Persiapan operasi untuk mengurangi kecemasanDewasa2-3 mg, diberikan pada malam hari sebelum operasi, dilanjutkan dengan 2-4 mg, diberikan 1-2 jam sebelum operasi.
LansiaDosis dikurangi atau setengah dari dosis dewasa.
Anak-anak usia 5-13 tahun0,5-2,5 mg/kgBB, 1 jam sebelum operasi.
Gangguan kecemasanDewasa1-4 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi, selama 2-4 minggu.
LansiaDosis dikurangi atau setengah dari dosis dewasa.
Anak-anakTidak dianjurkan.

Insomnia terkait gangguan kecemasan
Dewasa1-2 mg, sebelum tidur.
LansiaDosis dikurangi atau setengah dari dosis dewasa.
Anak-anakTidak dianjurkan.


Mengonsumsi Lorazepam dengan Benar


Ikutilah anjuran dokter umum / dokter spesialis dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan lorezepam sebelum mulai menggunakannya.


Lorazepam dapat memicu gejala putus obat serta ketergantungan. Karena itu, obat inih umumnyah diberikan dengan dosis terendah dan durasi konsumsi sesingkat mungkin. Ini dilakukan untuk meminimalkan risiko ketergantungan. Dosis kemudian akan disesuaikan dengan respons tubuh terhadap obat. Jangan menambah dosis atau menggunakan lorazepam tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.


Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi lorazepam pada jam yang sama tiap harinyah untuk memaksimalkan efeknya.


Minum tablet lorezepam secara utuh dengan air putih. Lorezepam dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.


Bagi pasien yang lupa mengonsumsi lorazepam, disarankan untuk segera melakukannyah begitu ingat, apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.


Pastikan Anda memeriksakan diri secara rutin ke dokter umum / dokter spesialis selama menjalani pengobatan dengan lorazepam. Langkah inih akan membantu dokter umum / dokter spesialis untuk memantau perkembangan kondisi Anda serta keefektifan obat.


Simpanlah lorazepam pada suhu ruangan dan letakkan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.



Interaksi Obat


Berikut inih adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan lorazepam bersama dengan obat-obatan lainnya:



  • Meningkatkan efek lorazepam pada sistem saraf, jika digunakan dengan phenobarbital dan antidepresan.

  • Meningkatkan efek kantuk, halusinasi, dan perilaku irasional, jika lorazepam digunakan dengan hyoscine butylbromide.

  • Efek obat akan menurun, jika digunakan bersama dengan kafein, teofilin, atau aminofilin.

  • Meningkatkan kadar obat lorazepam, jika digunakan dengan natrium divalproex.


Efek Samping Lorazepam


Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan lorazepam adalah:



  • Kantuk

  • Pusing

  • Vertigo

  • Tekanan darah rendah

  • Keseimbangan terganggu

  • Terasa lelah dan lemah

  • Disorientasi

  • Tremor

  • Kejang

  • Disartria

  • Mual

  • Konstipasi

  • Perubahan nafsu makan

  • Sleep apnea

  • Impotensi

  • Depresi

  • Reaksi paradoks (gelisah, marah, agresif, muncul rasa permusuhan)

  • Muncul gagasan untuk bunuh diri

  • Gangguan pernapasan

  • Gangguan penglihatan

  • Mata dan kulit menguning

  • Reaksi hipersensitivitas



Belum ada Komentar untuk "Lorazepam"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel