Metamfetamin
Metamfetamin yaitu obat stimulan sistem saraf pusat yang bisa digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif (ADHD) pada anak-anak, yang ditandai dengan gejala perilaku hiperaktif dan impulsif, mudah terganggu, serta sulit berkonsentrasi.
Metamfetamin juga dapat digunakan untuk mengobati narkolepsi, yaitu suatu jenis gangguan tidur di mana penderitanyah akan merasakan kantuk yang berlebihan, serta tertidur pada siang hari. Rasa kantuk akibat narkolepsi inih terjadi dan menyerang penderita secara tiba-tiba, terlepas dari apa pun aktivitas yang sedang dilakukan.
Metamfetamin bekerja dengan cara meningkatkan jumlah zat kimia otak (neurotransmiter) dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Peningkatan kadar ketiga neurotansmiter tersebut akan menyebabkan aktivitas otak dan sistem peredaran darah mengalami peningkatan. Oleh karena itu, obat inih dapat meningkatkan kesadaran penggunanya, serta peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Efek lain dari metamfetamin adalah peningkatan energi dan penurunan nafsu makan akibat dari peningkatan neurotransmiter tersebut. Dalam dosis tinggi, metamfetamin dapat berbahaya bagi penggunanyah dan menyebabkan kematian, sehingga penggunaan obat inih harus dalam pengawasan dokter.
Tentang Metamfetamin
Golongan | Stimulan sistem saraf pusat |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | - Meredakan ADHD- Meredakan narkolepsi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Metamfetamin diduga dapat diserap ke air susu ibu dan terkonsumsi oleh bayi. Oleh karena itu, ibu menyusui sebaiknyah tidak mengonsumsi obat ini. Selain itu, kesadaran dan kemampuan berpikir ibu menyusui dapat terganggu akibat konsumsi metamfetamin selama menyusui, sehingga dikhawatirkan berdampak buruk bagi bayi. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan:
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan metamfetamin, segera temui dokter.
- Bagi wanita hamil atau sedang menyusui, konsultasikan pengunaan obat inih dengan dokter.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan obat inih jika Anda menderita aritmia, gagal jantung, penyakit jantung koroner, angina, penyakit katup jantung, riwayat serangan jantung, hipertensi, stroke, atau gangguan lainnyah pada pembuluh darah dan jantung.
- Harap berhati-hati juga jika Anda menderita diabetes, sindrom Tourette, hipertiroidisme, glaukoma, riwayat penyalahgunaan NAPZA, serta riwayat kejang.
- Harap berhati-hati jika Anda memiliki gangguan cemas, depresi, gangguan bipolar, atau gejala psikosis.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin-mesin berat yang berbahaya selama menjalani pengobatan dengan metamfetamin, karena obat inih bisa menimbulkan efek samping berupa pusing dan berkurangnyah kewaspadaan. Hindari mengonsumsi zat alkohol karena dapat memperparah efek samping yang muncul.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan metamfetamin, segera temui dokter.
Dosis Metamfetamin
Rincian dosis penggunaan metamfetamin untuk berbagai keperluan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Keperluan | Usia | Dosis |
Meredakan ADHD (attention-deficit hyperactive disorder) | Anak-anak usia 3-5 tahun | 2,5 mg sebagai dosis awal, sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 20 mg per hari. |
Anak-anak usia di atas 6 tahun | 5 mg, 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 40 mg per hari. | |
Meredakan narkolepsi | Dewasa | 5-10 mg per hari sebagai dosis awal. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 60 mg per hari. |
Anak-anak usia 6-12 tahun | 5 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 60 mg per hari. | |
Lansia | 5 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 60 mg per hari. |
Menggunakan Metamfetamin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakannya. Metamfetamin harus dikonsumsi berdasarkan aturan dan resep dokter.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk menggunakan metamfetamin pada jam yang sama setiap harinyah untuk memaksimalkan efek obat.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi metamfetamin, disarankan untuk segera melakukannyah begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Obat
Metamfetamin dapat menimbulkan interaksi tertentu jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain, seperti:
- Meningkatnyah tekanan darah, jika dikonsumsi bersama dengan obat penghambat beta atau antidepresan golongan penghambat enzim monoamin oksidase (MAOIs).
- Meningkatkan risiko gangguan jantung dan pembuluh darah, seperti aritmia, jika dikonsumsi bersama dengan obat antidepresan trisiklik.
- Memperlambat penyerapat obat-obatan tertentu oleh tubuh, seperti phenobarbital dan
- Menghambat efek stimulan dari metamfetamin, jika dikonsumsi bersama dengan chlorpromazine, lithium, dan haloperidol.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Metamfetamin
Sama seperti obat-obat yang lain, metamfetamin juga berisiko menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi setelah mengonsumsi obat inih adalah:
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Sembelit.
- Sakit perut.
- Mual.
- Diare.
- Penurunan berat badan.
Mulut kering.- Sulit tidur.
Selain itu, pengguna metamfetamin juga harus waspada jika mengalami overdosis. Gejala-gejala yang menandai overdosis obat inih adalah:
- Tremor.
- Sesak napas.
- Hipertensi atau hipotensi.
- Aritmia
- Sulit beristirahat.
Rhabdomyolysis.
Belum ada Komentar untuk "Metamfetamin"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.