Methimazole
Methimazole atau thiamazole yaitu obat golongan antitiroid yang digunakan untuk mengurangi produksi hormon tiroid pada penderita hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid dalam darah. Hormon tiroid sendiri memiliki banyak peran terhadap proses metabolisme tubuh. Kadar hormon tiroid yang tinggi akan menimbulkan gejala berupa:
- Penurunan berat badan
- Hiperaktif
- Mudah marah
- Insomnia
- Penurunan konsentrasi
- Produksi keringat berlebih
Dosis dan cara penggunaannyah perlu mengikuti anjuran dari dokter, karena bila tidak, berpotensi menimbulkan efek samping berupa ruam, vertigo, hingga agranulositosis atau menurunnyah jumlah sel darah dalam tubuh.
Merek dagang: Thyrozol
Tentang Methimazole
Golongan | Antitiroid |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengatasi hipertiroidisme |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori D: ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Methimazole diserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan:
- Hati-hati dalam menggunakan obat inih apabila pernah atau sedang mengalami gangguan pada darah (angranulositosis atau trombositopenia), gangguan hati, atau bila akan menjalani operasi.
- Jangan menerima vaksin berisi kuman yang dilemahkan selama menggunakan obat ini, karena dapat mengurangi efektivitas vaksin. Beberapa contoh vaksin berisi kuman yang dilemahkan adalah vaksin rubella, cacar, dan campak.
- Hindari menggunakan methimazole bersamaan dengan obat lain yang juga dapat menimbulkan agranulositosis, seperti sulfasalazine, clozapine, dan metamizole.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika tengah mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
- Segera temui dokter umum / dokter spesialis apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis.
Dosis Methimazole
Methimazole digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Rincian dosis methimazole untuk mengobati seberapa parah hipertiroidisme adalah sebagai berikut:
- Dewasa:
Dosis ringan: 15 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis sedang: 30-40 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis parah: 60 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 5-30 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
- Anak-anak:
Dosis awal: 0,5-0,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 0,2 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis maksimal: 30 mg/hari.
Menggunakan Methimazole dengan Benar
Sebelum mengonsumsi obat, baca keterangan yang ada pada kemasan. Bila perlu, diskusikan manfaat serta risiko penggunaan obat dengan dokter.
Methimazole tersedia dalam bentuk tablet. Gunakan air putih untuk membantu menelan obat.
Konsumsi methimazole secara rutin. Hindari menambah, mengurangi, atau menghentikan konsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter. Jika kondisi tidak kunjung membaik, muncul reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah risiko yang dapat terjadi jika menggunakan methimazole dengan obat lain:
- Meningkatnyah efek warfarin dalam tubuh, sehingga berisiko menimbulkan perdarahan.
- Meningkatnyah risiko agranulositosis, jika digunakan dengan carbamazepine, clozapine, dan propylthiouracil.
Efek Samping Methimazole
Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi methimazole adalah:
- Ruam
- Pruritus atau gatal
- Vertigo
- Kerontokan rambut
- Pembengkakan kelenjar air liur
- Trombositopenia
- Agranulositosis
- Anemia aplastik
Belum ada Komentar untuk "Methimazole"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.