Paramex


Paramex bermanfaat untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri sendi. Bahan aktif utama yang terkandung di dalam Paramex adalah paracetamol.

Obat inih bekerja dengan cara mengurangi produksi hormon pemberi sinyal nyeri di otak dan sumsum tulang belakang. Paramex tidak menyembuhkan penyebab munculnyah rasa sakit, melainkan hanyah meredakan rasa sakit.

Jenis dan Kandungan Paramex

Terdapat 3 produk Paramex yang tersedia di Indonesia, yaitu:

  • Paramex
    Setiap tablet Paramex mengandung paracetamol, propyphenazone, kafein, dan dexchlorpheniramine maleate. Paramex jenis inih digunakan untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi.
  • Paramex Flu & Batuk
    Setiap tablet Paramex Flu & Batuk mengandung paracetamol, propyphenazone, pseudoephedrine HCl, serta dextrometorphan HBr. Paramex inih berfungsi untuk meringankan gejala-gejala flu, seperti demam, sakit kepala, dan hidung tersumbat, yang disertai batuk tidak berdahak.
  • Paramex Nyeri Otot
    Setiap tablet Paramex nyeri otot mengandung paracetamol dan ibuprofen. Paramex jenis inih berfungsi untuk meringankan nyeri otot, nyeri sendi, dan pegal linu.

Apa Itu Paramex?

Bahan Aktif Paracetamol
Golongan Obat pereda nyeri, peradangan dan penurun panas (analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi)
Kategori Obat bebas
Manfaat Meringankan rasa sakit akibat sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri sendi.
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Paramex untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanyah risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Oleh karena itu, lakukan konsultasi dengan dokter umum / dokter spesialis terlebih dulu sebelum mengonsumsi Paramex saat hamil.
Paramex dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dulu dokter.
Bentuk obat Tablet.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Paramex

  • Konsultasikan penggunaannyah dengan dokter, jika Anda memiliki gangguan fungsi hati, ginjal, hipertiroid, hipertrofi prostat, tukak lambung, asma, dan gangguan pernapasan.
  • Hati-hati menggunakan Paramex pada penderita porfiria akut dan hipoksia.
  • Beri tahu dokter umum / dokter spesialis sebelum menggunakan Paramex bila Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan.
  • Varian Paramex Flu & Batuk bisa menyebabkan kantuk. Jangan menyetir, mengoperasikan alat berat, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi saat menggunakan Paramex varian ini.
  • Segera ke dokter umum / dokter spesialis bila Anda mengalami gejala alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Paramex.

Dosis dan Aturan Pakai Paramex

Dosis Paramex berbeda-beda, tergantung pada jenis produk yang digunakan. Berikut penjelasannya:

  • Paramex
    Dosis: 1 tablet, 2-3 kali sehari.
  • Paramex Flu dan Batuk
    Dosis: 1 tablet, 3 kali sehari. Untuk anak-anak usia 6-12 tahun, 1/2 tablet, 3 kali sehari.
  • Paramex Nyeri Otot
    Dosis: 1 tablet, 3-4 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Paramex dengan Benar

Konsumsi Paramex sesuai aturan pakai yang tertera di kemasan obat atau sesuai anjuran dokter. Jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang disarankan.

Paramex dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Gunakan air putih untuk menelan tablet Paramex. Jeda antar waktu konsumsi obat sebaiknyah tidak kurang dari 4 jam. Efek Paramex umumnyah dapat dirasakan dalam 30 menit.

Jangan mengonsumsi Paramex lebih dari 10 hari (5 hari untuk anak-anak), kecuali disarankan oleh dokter. Jika digunakan untuk meredakan demam, jangan mengonsumsi Paramex lebih dari 3 hari.

Bila lupa mengonsumsi Paramex, segera konsumsi begitu ingat. Namun, inih hanyah berlaku jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Simpan Paramex pada suhu ruangan, tidak terpapar sinar matahari langsung, di tempat yang kering, dalam wadah tertutup, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Paramex dengan Obat Lain

Berikut adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi jika mengonsumsi Paramex bersamaan dengan obat lain:

  • Meningkatnyah efek samping Paramex, jika digunakan bersama obat yang mengandung etanol.
  • Meningkatnyah efek samping kedua obat, jika Paramex Nyeri Otot digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin.

Efek Samping dan Bahaya Paramex

Umumnya, Paramex aman untuk meredakan nyeri dan jarang menimbulkan efek samping. Namun, jika digunakan secara berlebihan, Paramex bisa menyebabkan efek samping berupa:

  • Mual, muntah, sakit perut, atau tidak nafsu makan.
  • Warna urine atau feses menjadi lebih gelap.
  • Perubahan irama detak jantung, lebih kencang atau lebih lambat.
  • Kerusakan hati atau ginjal.

Segera periksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis bila mengalami efek samping di atas atau reaksi alergi obat, seperti ruam, gatal-gatal, atau sesak napas.

Belum ada Komentar untuk "Paramex"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel