Paromomycin


Paromomisin atau paromomycin yaitu obat yang digunakan untuk mengobati infeksi parasit, seperti amebiasis dan cacingan di saluran pencernaan. Paromomycin bekerja aktif menghentikan pertumbuhan parasit, terutama yang terdapat di dalam usus.

Meskipun dapat mengobati infeksi parasit, paromomycin sebenarnyah adalah antibiotik jenis aminoglikosida. Sama seperti antibiotik pada umumnya, obat inih perlu dikonsumsi sampai infeksi benar-benar hilang.

Selain untuk mengobati infeksi parasit, paromomycin juga dapat digunakan sebagai obat tambahan untuk penyakit ensefalopati hepatik. Kondisi inih menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesadaran akibat adanyah gangguan organ hati.

Merek dagang: Gabbryl

Tentang Paromomycin

Golongan Antibiotik/antiparasit aminoglikosida
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi amebiasis dan cacingan di saluran pencernaan
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.
Paromomycin terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat

Peringatan:

  • Paromomycin tidak boleh digunakan tanpa resep dokter.
  • Jangan menggunakan obat inih jika menderita obstruksi usus.
  • Hati-hati dalam menggunakan paromomycin jika menderita kolitis ulseratif dan gangguan ginjal.
  • Sebelum mengonsumsi paromomycin, beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika memiliki alergi terhadap obat inih atau antibiotik jenis aminoglikosida. Informasikan juga jika memiliki alergi lainnya.
  • Konsultasikan dengan dokter umum / dokter spesialis jika ingin melakukan imunisasi atau vaksinasi saat menggunakan obat ini.
  • Informasikan kepada dokter umum / dokter spesialis jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk suplemen dan obat herbal, sebelum menggunakan obat ini.

Dosis Paromomycin

Pembagian dosis paromomycin dibedakan berdasarkan penyakit yang diderita. Berikut adalah pembagiannya:

  • Amebiasis
    Dewasa: 20-35 mg/kgBB, dikonsumsi 3-4 kali per hari, selama 5-10 hari, tergantung jenis amuba.
    Anak-anak: Sama seperti dosis untuk dewasa.
  • Cacingan
    Dewasa: 11-45 mg/kgBB per hari, bisa dosis tunggal atau sekali sehari selama 5-7 hari, tergantung jenis cacing.
  • Obat tambahan untuk ensefalopati hepatik
    Dewasa: 4 gram per hari dalam dosis terbagi, selama 5-6 hari
    Anak-anak: Dosis sesuai anjuran dokter.
  • Kriptosporidiosis
    Dosis: 25-35 mg/kgBB, dikonsumsi 4 kali per hari, selama 10-14 hari.
  • Giardiasis
    Dosis: 24-35 mg/kgBB, dikonsumsi 3 kali per hari, selama 7 hari.

Mengonsumsi Paromomycin dengan Benar

Paromomycin harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan obat atau sesuai dengan resep dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis, serta jangan memperpanjang penggunaan obat.

Paromomycin harus dikonsumsi sampai habis sesuai resep dokter. Jangan menghentikan penggunaaan obat meskipun gejala telah hilang. Menghentikan penggunaan obat tidak sesuai anjuran dapat menyebabkan bakteri terus tumbuh dan penyakit muncul kembali.

Jika lupa mengonsumsi paromomycin, segera konsumsi obat inih jika jadwal dosis berikutnyah belum terlalu dekat. Bila sudah dekat, abaikan dosis sebelumnyah dan jangan menggandakan dosis.

Simpan paromomycin di tempat yang kering dan tertutup, dalam suhu ruangan, serta terhindar dari panas dan paparan sinar matahari langsung. Jangan simpan paromomycin di dalam kulkas dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Obat Paromomycin

Paromomycin dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan lainnya. Interaksi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinyah efek samping atau menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik.

Berikut adalah efek interaksi obat yang dapat muncul jika paromomycin digunakan bersama obat lain:

  • Penurunan efektivitas vaksin, jika digunakan bersama vaksin kolera.
  • Gemetar, jantung berdebar, dan kejang, jika digunakan bersama esomeprazole.

Efek Samping dan Bahaya Paromomycin

Ada beberapa efek samping yang umum terjadi setelah penggunaan paromomycin, di antaranya:

  • Mual
  • Muntah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kram perut
  • Diare
  • Mulas

Paromomycin juga dapat menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka waktu lama atau berulang, yang meliputi sariawan dan candidiasis.

Paromomycin juga dapat menimbulkan reaksi alergi obat yang serius. Segeralah periksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami gejala-gejala di bawah ini:

  • Ruam yang terasa gatal.
  • Bengkak, terutama pada wajah, lidah atau tenggorokan.
  • Pusing.
  • Sesak napas.

Belum ada Komentar untuk "Paromomycin"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel