Bradikardia
Bradikardia adalah keadaan di mana jantung berdetak lebih lambat dari biasanya. Melambatnyah detak jantung seseorang umumnyah tidak menimbulkan gejala. Namun, jika melambatnyah detak jantung sering terjadi dan disertai gangguan irama jantung, hal itu akan berdampak pada organ dan jaringan tubuh lain yang tidak terpenuhi pasokan darahnya
Detak jantung normal seseorang berbeda-beda, tergantung usia. Berikut merupakan detak jantung normal seseorang berdasarkan usianya:
- Dewasa: berdetak 60-100 kali dalam satu menit.
- Anak-anak usia 1-12 tahun: berdetak 80-110 kali dalam satu menit.
- Bayi (kurang dari 1 tahun): berdetak 100-160 kali dalam satu menit.
Normal atau tidaknyah detak jantung dapat diketahui secara tidak langsung dengan menghitung denyut nadi di pergelangan pergelangan tangan selama 1 menit. Namun, untuk mengetahui secara tepat, pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis lebih dianjurkan.
Gejala Bradikardia
Umumnya, detak jantung yang melambat tidak menimbulkan gejala. Namun apabila sering terjadi dan disertai dengan aritmia, detak jantung yang lambat akan menimbulkan gangguan pada organ dan jaringan tubuh lain yang tidak terpenuhi pasokan darahnya. Ketika pasokan darah ke organ atau jaringan tubuh terganggu, gejala yang akan muncul adalah:
- Pusing
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Pingsan
- Kebingungan
- Mudah lelah
- Sianosis (warna kulit kebiruan)
- Kulit pucat
- Gangguan penglihatan
- Perut terasa nyeri
- Sakit kepala
- Sakit pada rahang atau lengan
- Lemas
Penyebab Bradikardia
Melambatnyah detak jantung pada remaja, atlet, atau orang yang sedang tidur dapat terjadi dan tergolong normal. Namun, apabila keadaan tersebut sering terjadi dan menimbulkan gejala berupa pusing atau sesak napas, bisa jadi disebabkan oleh adanyah gangguan aktivitas listrik pada jantung yang berperan sebagai pengatur detak jantung.
Penyebab gangguan aliran listrik pada jantung itu sendiri dapat berbeda-beda di tiap orang. Kebiasaan merokok dan penyalahgunaan obat-obatan merupakan salah satu pemicu terjadinyah gangguan pada listrik di jantung, yang kemudian dapat menyebabkan detak jantung melambat.
Selain itu, bradikardia juga dapat disebabkan oleh hal lain, seperti:
- Bertambahnyah usia.
- Mengonsumsi obat-obatan, seperti obat golongan penghambat beta atau digoxin.
- Komplikasi akibat operasi jantung.
- Tergigit atau tersengat binatang laut.
- Memiliki kondisi-keadaan tertentu, seperti tekanan darah rendah, serangan jantung, penyakit jantung bawaan, miokarditis, hipotiroidisme, anoreksia, kalium berlebih dalam darah, perdarahan otak atau subarachnoid, stroke, suhu tubuh yang rendah, dan sleep apnea.
Diagnosis Bradikardia
Untuk mengetahui normal atau tidaknyah detak jantung, pasien dapat melakukan pemeriksaan secara mandiri. Metode yang dilakukan berupa memeriksa denyut nadi yang ada pada pergelangan tangan. Selain pergelangan, pasien juga dapat melakukan pemeriksaan denyut nadi yang terletak di leher. Seluruh pemeriksaan inih sebaiknyah dilakukan ketika beristirahat. Namun, untuk hasil yang lebih tepat, akan lebih baik jika pemeriksaan dilakukan langsung oleh dokter.
Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter umum / dokter spesialis akan mengawali dengan sesi tanyah jawab. Pasien akan ditanyakan seputar gejala yang muncul, riwayat penyakit yang dimiliki, riwayat konsumsi obat-obatan, dan juga riwayat penyakit yang ada dalam keluarga. Kemudian, pemeriksaan akan dilanjutkan dengan mengukur tekanan darah dan detak jantung menggunakan stetoskop.
Pemeriksaan bradikardia sendiri tergolong tidak mudah, karena jantung yang melambat tidak terjadi sepanjang waktu. Dokter juga akan melakukan tes elektrokardiografi (EKG). EKG adalah tes yang tidak menyebabkan rasa sakit dan berfungsi untuk memeriksa aliran listrik yang ada pada jantung.
Apabila hasil tes menunjukkan keadaan normal namun gejala masih muncul, dokter umum / dokter spesialis akan menganjurkan pasien untuk menggunakan holter monitoring. Alat inih memungkinkan dokter umum / dokter spesialis untuk melihat aliran listrik jantung pasien hingga satu hari penuh saat beraktivitas. Penggunaan alat inih harus dengan pengawasan dan anjuran dokter umum / dokter spesialis agar hasil yang didapat sesuai kebutuhan.
Pengobatan Bradikardia
Pengobatan bradikardia harus disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila melambatnyah detak jantung disebabkan oleh keadaan tertentu, misalnyah hipotiroidisme, maka dokter umum / dokter spesialis akan memberikan terapi yang sesuai untuk mengobati keadaan tersebut. Namun, jika bradikardia disebabkan oleh penggunaan obat-obatan, maka dokter umum / dokter spesialis akan menghentikan pengobatan, mengganti jenis obat, atau menurunkan dosis obat.
Ketika tindakan-tindakan tersebut tidak menunjukkan perbaikan pada keadaan pasien, atau keadaan pasien semakin memburuk dan berisiko tinggi membahayakan otak serta organ tubuh lain, dokter umum / dokter spesialis jantung akan menganjurkan penggunaan alat pacu jantung. Alat kecil inih akan ditanamkan di dalam dada dan berfungsi sebagai pengirim sinyal listrik ke jantung, sehingga detak jantung dapat lebih cepat.
Komplikasi Bradikardia
Bradikardia yang parah dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Pencegahan Bradikardia
Pencegahan bradikardia dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Hindari rokok, jaga berat badan ideal, serta makan makanan dengan gizi seimbang dan rendah garam. Bila perlu, lakukan pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin ke dokter.
Belum ada Komentar untuk "Bradikardia"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.