Penyakit Chagas




American trypanosomiasis atau penyakit Chagas yaitu penyakit yang menyebar melalui gigitan serangga bernama kissing bug atau Triatomine. Serangga inih terutama menggigit manusia di malam hari. Gigitan Triatomine akan menularkan parasit Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit Chagas.


Penyakit Chagas menyebar di negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan, dan lebih sering terkena pada anak-anak. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai penyakit Chagas di Indonesia.



Penyakit inih dapat mengakibatkan gangguan pada jantung. Oleh karena itu, harap berhati-hati terhadap penyakit ini, bagi Anda yang ingin berlibur ke negara-negara tersebut.


Gejala Penyakit Chagas


Setelah tergigit serangga hingga muncul gejala penyakit Chagas terdapat rentang waktu yang cukup panjang, yaitu 3 hari - 4 bulan. Gejala dari penyakit Chagas inih juga berlangsung lama, bisa selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Gejala yang muncul antara lain:



  • Bengkak pada daerah yang digigit

  • Gejala seperti flu, yaitu demam, lemas, tidak nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala.

  • Mual, muntah, dan diare.

  • Kelopak mata bengkak.

  • Ruam pada kulit.

  • Munculnyah benjolan akibat pembengkakan pada kelenjar-kelenjar tubuh.


Pada beberapa kasus, penyakit Chagas dapat mengakibatkan peradangan otot jantung (miokarditis) dan peradangan selaput jantung (perikarditis). Segera temui dokter umum / dokter spesialis bila Anda timbul gejala sesak napas dan nyeri dada.


Penyebab Penyakit Chagas


Penyakit Chagas disebabkan oleh infeksi parasit Trypanosoma cruzi, yang menular melalui gigitan serangga kissing bug (Triatomine). Selain melalui gigitan serangga, parasit inih dapat menular melalui:



  • Transfusi darah dari penderita

  • Kontak dengan makanan dan minuman yang tercemar dari tinja penderita

  • Hubungan intim dengan penderita

  • Donor organ dari penderita.


Ibu hamil dan menyusui juga dapat menularkan penyakit inih kepada bayi dalam kandungannyah atau bayi yang disusuinya.


Diagnosis Penyakit Chagas


Saat berkonsultasi dengan dokter, dokter umum / dokter spesialis akan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan gejala, seperti kapan gejala muncul, apakah sebelumnyah baru melakukan perjalanan dari suatu daerah, penyakit yang pernah diderita sebelumnya, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Setelah itu dokter umum / dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik.


Jika seseorang dicurigai menderita penyakit Chagas, dokter umum / dokter spesialis akan menyarankan pasien untuk melakukan tes darah guna melihat parasit T. cruzi  di dalam tubuh dan melihat respons tubuh terhadap infeksi. Selain itu, dokter umum / dokter spesialis juga akan melakukan tes pendukung lain seperti:




  • Tes rekam jantung. Tes yang biasa disebut EKG inih dilakukan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung.


  • Foto Rontgen dada. Dokter akan melakukan pemeriksaan inih untuk melihat keadaan jantung dan paru-paru, dengan bantuan sinar-x.


  • USG Jantung. Pemeriksaan yang disebut juga ekokardiografi inih dilakukan untuk melihat kerja jantung dalam memompa darah, menggunakan gelombang suara.


  • Endoskopi atau teropong. Untuk melihat dengan jelas apakah terdapat kelainan pada saluran pencernaan.


Pengobatan Penyakit Chagas


Fokus utama pengobatan penyakit Chagas adalah untuk membasmi parasit, serta meredakan gejala yang timbul akibat infeksi parasit tersebut. Dokter dapat memberikan obat antiparasit yang perlu diminum cukup lama, yaitu 60-90 hari. Obat tersebut adalah benznidazole atau nifurtimox.


Komplikasi Penyakit Chagas


Jika penyakit Chagas inih tidak ditangani dengan baik, infeksi dapat berkembang menjadi kronis. Komplikasi penyakit inih dapat muncul dalam waktu 10-20 tahun setelah terkena infeksi.


Komplikasi yang dapat muncul adalah:



Bila telah terjadi komplikasi, tentunyah pengobatan akan lebih sulit. Beberapa tindakan yang dilakukan dokter umum / dokter spesialis untuk menangani komplikasi penyakit Chagas adalah:



  • Pemberian obat-obatan untuk gagal jantung, misalnyah obat penghambat beta, obat ACE inhibitor, dan

  • Pemasangan alat pacu jantung.

  • Operasi transplantasi jantung.

  • Operasi saluran pencernaan.


Pencegahan Penyakit Chagas


Hingga saat inih belum ada vaksin khusus untuk mencegah penyakit Chagas. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terlular parasit T. cruzi, yaitu:



  • Memasang kelambu di tempat tidur

  • Menggunakan lotion anti nyamuk

  • Menjaga kebersihan makanan dan penyimpanannya

  • Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.



Belum ada Komentar untuk "Penyakit Chagas"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel