Infeksi Usus




Infeksi usus atau enterokolitis adalah peradangan yang dapat terjadi pada usus kecil maupun usus besar. Diare dan muntah-muntah merupakan gejala yang umum dirasakan oleh penderita keadaan ini. Seseorang yang tengah dirawat di rumah sakit, sering menggunakan kolam renang umum, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi tertular organisme penyebab infeksi usus.



Penyebab Infeksi Usus


Infeksi usus dapat disebabkan oleh organisme yang berbeda-beda, seperti:




  • Bakteri. Contohnyah adalah E. coli, Salmonella, dan Campylobacter. Bakteri inih dapat menyebar melalui makanan, seperti telur atau daging.


  • Parasit. Contohnyah adalah Entamoeba histolytica dan Balantidium. Penularan parasit umumnyah terjadi melalui air yang terkontaminasi, seperti ketika berenang.


  • Virus. Contohnyah adalah Cytomegalovirus. Virus inih menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien penerima transplantasi organ yang mengonsumsi obat imunosupresif.


Seseorang memiliki risiko tinggi tertular organisme penyebab infeksi usus apabila:



  • Tidak menjaga kebersihan.

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

  • Tengah dirawat di rumah sakit.

  • Sering menggunakan fasilitas umum, seperti kolam renang.



Gejala Infeksi Usus


Terdapat beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita infeksi usus, baik infeksi tersebut terjadi di usus besar maupun kecil. Di antaranyah adalah:



  • Nyeri atau kram perut.


  • Diare.

  • Mual dan muntah.

  • Berat badan menurun.

  • Demam.


Pada keadaan yang tergolong ringan, gejala-gejala yang muncul dapat mereda dengan sendirinyah dalam beberapa hari. Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika:



  • Gejala berlangsung lebih dari 3 atau 4 hari.

  • Mengalami muntah tanpa henti.

  • Tidak buang air kecil lebih dari 12 jam.

  • Terdapat darah pada feses.


Diagnosis Infeksi Usus


Proses diagnosis diawali dengan pemeriksaan gejala dan keadaan kesehatan pasien secara menyeluruh. Dokter juga akan mengajukan pertanyaan terkait faktor risiko yang dimiliki.


Setelah itu, proses diagnosis dilanjutkan dengan tes darah atau feses. Tes darah biasanyah digunakan untuk mendeteksi kadar meningkatnyah sel darah putih, yang merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi. Sedangkan pemeriksaan feses digunakan untuk mendeteksi jenis organisme penyebab infeksi.


Selain tes darah dan feses, dokter umum / dokter spesialis juga dapat menggunakan metode endoskopi untuk memastikan keadaan usus. Dokter akan memasukkan alat khusus (endoskop) yang dilengkapi kamera, cahaya, dan alat pemotong. Kamera dan cahaya yang terdapat di endoskop bertugas untuk menghasilkan gambar organ yang akan diamati. Pemotong berfungsi untuk mengambil sampel pada area infeksi, yang kemudian akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.


Pengobatan Infeksi Usus


Penanganan infeksi usus harus disesuaikan dengan penyebab yang menyertainya. Infeksi usus yang tergolong ringan biasanyah akan pulih dengan sendirinyah dalam beberapa hari. Namun, akan lebih baik jika pasien tetap melakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis guna memastikan kondisi. Infeksi yang tidak sepenuhnyah pulih berpotensi besar kambuh di kemudian hari.


Metode yang digunakan untuk menangani infeksi usus meliputi:




  • Memperbanyak Minum. Dengan memperbanyak minum, dehidrasi dapat dicegah dan diatasi. Dokter akan menentukan seberapa banyak air yang baik dikonsumsi dalam sehari, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien.


  • Mengatur pola dan menu makan. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, lemak, dan fiber, seperti susu kemasan. Dengan menghindari makanan atau minuman tersebut, gejala diare dapat mereda. Pengaturan pola dan menu makan akan lebih baik dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


  • Mengonsumsi cairan rehidrasi. Dokter juga dapat memberikan cairan rehidrasi atau oralit. Oralit adalah cairan khusus yang mengandung gula dan garam, yang berfungsi untuk menggantikan cairan di dalam tubuh yang hilang.


  • Pemberian antibiotik. Antibiotik biasanyah diberikan untuk menangani infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri.


  • Operasi. Pada keadaan yang tergolong parah, dokter umum / dokter spesialis dapat menyarankan operasi untuk mengangkat bagian usus yang bermasalah. Metode inih diterapkan ketika pengobatan lain tidak efektif dalam menangani infeksi usus.


Pencegahan Infeksi Usus


Infeksi usus merupakan keadaan yang dapat dicegah, dengan cara seperti:



  • Menjaga kebersihan.


  • Mencuci tangan tiap selesai beraktivitas dan sebelum makan.

  • Tidak mengonsumsi air minum yang diragukan kebersihannya.

  • Menggunakan perabot yang bersih untuk memasak.

  • Memasak makanan hingga matang sepenuhnya.

  • Menyimpan makanan di tempat yang bersih.

  • Menghindari konsumsi alkohol.


  • Tidak merokok.


Komplikasi Infeksi Usus


Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, infeksi usus dapat menyebabkan komplikasi berupa:




Belum ada Komentar untuk "Infeksi Usus"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel