Ventrikel Fibrilasi


Ventricular fibrillation atau ventrikel fibrilasi adalah salah satu jenis gangguan irama jantung. Bilik jantung yang seharusnyah berdenyut, menjadi hanyah bergetar saat terjadi ventrikel fibrilasi. Hal inih disebabkan oleh adanyah gangguan aliran listrik pada jantung.

Akibatnya, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh akan terhenti. Kondisi inih merupakan keadaan darurat yang harus segera mendapatkan penanganan, karena dapat menimbulkan kematian hanyah dalam waktu beberapa menit.

Ventrikel fibrilasi paling banyak ditemui pada orang dewasa berusia 45-75 tahun dan merupakan gangguan irama jantung yang sering dijumpai saat serangan jantung. Di samping itu, ventrikel fibrilasi juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat henti jantung mendadak.

Gejala Ventrikel Fibrilasi

Gejala utama ventrikel fibrilasi adalah penurunan kesadaran. Selain itu, penderita juga akan terlihat megap-megap atau berhenti bernapas. Namun sebelum terjadi penurunan kesadaran dan megap-megap, ventrikel fibrilasi dapat menimbulkan gejala berupa:

Jika muncul gejala-gejala tersebut, segera minta bantuan orang sekitar dan hubungi petugas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Penyebab Ventrikel Fibrilasi

Ventrikel fibrilasi dapat terjadi jika terdapat gangguan pada aliran listrik jantung. Gangguan aliran listrik inih dapat disebabkan oleh:

  • Serangan jantung.
  • Penyakit otot jantung (kardiomiopati).
  • Penyakit jantung bawaan.
  • Penyalahgunaan NAPZA jenis kokain atau metamfetamin.
  • Gangguan keseimbangan elektrolit tubuh, misalnyah magnesium dan kalium.
  • Sengatan listrik.

Ventrikel fibrilasi inih akan lebih rentan terjadi pada orang berusia antara 45-75 tahun, dan pernah mengalami ventrikel fibrilasi sebelumya.

Diagnosis Ventrikel Fibrilasi

Ventrikel fibrilasi (VF) merupakan keadaan darurat yang harus dideteksi secara cepat melalui pemeriksaan denyut nadi dan pemeriksaan rekam jantung. Denyut nadi penderita ventrikel fibrilasi tidak akan teraba, dan pada hasil pemeriksaan rekam jantung akan tampak gelombang listrik yang tidak normal.

Pemeriksaan tambahan akan dilakukan setelah keadaan ventrikel fibrilasi teratasi, dengan tujuan untuk mengetahui penyebab terjadinyah VF. Pemeriksan tersebut antara lain:

  • Tes darah, untuk memeriksa jumlah enzim jantung yang berlebih di dalam darah akibat serangan jantung.
  • Rontgen dada, untuk mendapatkan gambaran ukuran jantung dan keadaan paru-paru.
  • Ekokardiografi, untuk mendapatkan gambaran jantung melalui gelombang suara.
  • Kateterisasi jantung, untuk mengetahui jika terdapat sumbatan pada pembuluh darah jantung (koroner), dengan cara menyuntikkan zat pewarna khusus melalui selang kateter yang dimasukkan dari pembuluh darah di tungkai menuju jantung. Gambaran pembuluh darah akan ditangkap melalui foto Rontgen.
  • CT scan atau MRI, untuk memeriksa jika terdapat gangguan lain pada jantung melalui gambaran jantung yang lebih jelas lagi.

Pengobatan Ventrikel Fibrilasi

Pada keadaan darurat, penanganan ventrikel fibrilasi (VF) berfokus untuk menjaga darah tetap mengalir ke seluruh tubuh. Terdapat 2 macam penanganan yang dilakukan secara bersamaan, yaitu:

  • Resusitasi jantung paru atau CPR. Prosedur CPR dilakukan untuk memompa jantung dari luar, yaitu dengan memberi tekanan dari dinding luar dada (kompresi).
  • Alat kejut jantung (defribrilasi). Di negara maju, terutama di area publik, tersedia alat kejut jantung otomatis (AED). Bila jantung seseorang berhenti, alat inih dapat langsung dipasang pada dinding dada untuk menganalisis listrik jantung, dan akan otomatis memberikan kejut listrik bila memang diperlukan, untuk mengembalikan irama normal jantung.

Kedua tindakan inih sangat perlu dipelajari, karena dapat menyelamatkan nyawa penderita sambil menunggu bantuan medis datang.

Di rumah sakit, penderita akan diberikan pertolongan darurat hingga kondisinyah stabil. Setelah itu, dokter umum / dokter spesialis akan memberikan pengobatan untuk ventrikel fibrilasi, yang meliputi:

  • Pemberian obat-obatan pengatur irama jantung. Dapat berupa obat jenis penghambat beta, contohnyah bisoprolol.
  • Pasang ring jantung. Prosedur inih dilakukan pada kasus VF yang disebabkan oleh serangan jantung, sekaligus untuk mengurangi risiko terjadinyah serangan lanjutan. Pasang ring bertujuan untuk membuka pembuluh darah jantung yang tersumbat dan menjaganyah tetap terbuka.
  • Operasi bypass jantung. Operasi inih juga dilakukan bila VF disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pada operasi bypass jantung, akan dibuat pembuluh darah baru sebagai jalur alternatif untuk pembuluh darah yang tersumbat.
  • Pemasangan implan alat kejut jantung (ICD). Implantable cardioverter-defibrillator (ICD) akan mendeteksi gangguan irama jantung, dan memberikan kejut listrik secara otomatis untuk mengembalikan irama normal jantung. Prosedur inih lebih efektif dalam mencegah keadaan fatal akibat gangguan irama jantung, dibanding pemberian obat-obatan.

Komplikasi Ventrikel Fibrilasi

Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita ventrikel fibrilasi, baik karena penyakitnyah sendiri maupun akibat tindakan penyelamatan, yaitu:

  • Kerusakan otak
  • Kulit terbakar akibat prosedur kejut jantung
  • Cedera tulang rusuk akibat tindakan CPR

Pencegahan Ventrikel Fibrilasi

Gaya hidup sehat dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung yang dapat berujung pada ventrikel fibrilasi, bahkan kematian. Mulailah melakukan beberapa perubahan pada gaya hidup Anda dengan langkah-langkah berikut:

Belum ada Komentar untuk "Ventrikel Fibrilasi"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel