Sindrom Raynaud




Sindrom Raynaud adalah keadaan yang disebabkan oleh berkurangnyah aliran darah ke bagian tubuh tertentu, terutama jari tangan atau jari kaki, akibat penyempitan pembuluh darah arteri. Kondisi inih akan mengakibatkan jari tangan atau kaki terlalu sensitif dalam merespons suhu dingin, sehingga kulit berubah warna menjadi pucat dan membiru. Terkadang, sindrom Raynaud juga terjadi di telinga, hidung, bibir, dan lidah.



Ada dua tipe sindrom Raynaud, yaitu:




  • Sindrom Raynaud primer (penyakit Raynaud). Jenis sindrom Raynaud yang paling sering terjadi dan tanpa didasari oleh keadaan medis sebelumnya. Kondisi inih dapat bersifat ringan dan tidak perlu diobati.


  • Sindrom Raynaud sekunder (fenomena Raynaud). Sindrom Raynaud sekunder disebabkan oleh keadaan medis lain, seperti penyakit autoimun atau gangguan pembuluh arteri. Tipe sekunder inih bersifat lebih serius, serta membutuhkan penanganan dan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.


Kondisi inih tidak menyebabkan kelumpuhan, tetapi dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Selama sindrom Raynaud berlangsung, penderitanyah akan sulit melakukan hal-hal sederhana, misalnyah mengancingkan baju.


Penyebab Sindrom Raynaud


Sindrom Raynaud disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri, sehingga sirkulasi darah di jari tangan atau jari kaki berkurang. Kondisi inih dipicu oleh beberapa faktor risiko yang dibedakan berdasarkan tipe sindrom, yaitu:




  • Sindrom Raynaud primer. Penyebab penyempitan pembuluh darah arteri pada sindrom Raynaud primer belum diketahui secara pasti, karena keadaan inih terjadi tanpa ada penyakit yang mendasarinya. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga dapat memicu terjadinyah sindrom Raynaud primer. Di antaranyah adalah:


    • Usia. Sindrom Raynaud primer paling sering dialami oleh orang berusia 15-30 tahun.


    • Jenis kelamin. Sindrom Raynaud primer lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.


    • Faktor keturunan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga penderita sindrom Raynaud primer, maka peluang orang tersebut terkena Raynaud primer menjadi lebih tinggi.


    • Iklim. Sindrom Raynaud lebih banyak dialami oleh orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin.


    • Stres. Tekanan mental memicu beberapa keadaan yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.




  • Sindrom Raynaud sekunder (fenomena Raynaud). Sindrom Raynaud sekunder disebabkan oleh beberapa faktor berikut:


    • Penyakit autoimun, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan sindrom Sjogren.


    • Gangguan pembuluh arteri, meliputi atrosklerosis, penyakit Buerger, dan hipertensi pulmonal.


    • CTS (carpal tunnel syndrome). Kondisi yang terjadi akibat tekanan pada saraf di tangan.


    • Merokok. Merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah.


    • Aktivitas tertentu, yaitu melakukan gerakan yang sama dalam jangka waktu lama, seperti mengetik atau bermain alat musik, serta mengoperasikan mesin dengan getaran yang cukup keras.


    • Obat-obatan tertentu, meliputi obat penghambat beta, obat migrain yang mengandung ergotamine atau sumatriptan, obat kanker (cisplatin dan vinblastine), pil KB, dan pseudoephedrine.


    • Cedera tangan atau kaki, misalnyah patah di pergelangan tangan, pasca tindakan operasi di tangan atau kaki, dan frostbite.


    • Paparan bahan kimia tertentu, seperti nikotin dan vinil klorida.




Gejala Sindrom Raynaud


Gejala sindrom Raynaud awalnyah terjadi pada satu jari tangan atau kaki, kemudian menyebar ke jari-jari lainnya. Terkadang, hanyah satu atau dua jari saja yang mengalami sindrom Raynaud. Gejala sindrom Raynaud terjadi dalam tiga tahap, yaitu:




  • Tahap 1: Jari tangan atau jari kaki yang terpapar suhu dingin berubah menjadi pucat akibat berkurangnyah aliran darah.


  • Tahap 2: Jari tangan atau jari kaki berubah menjadi biru karena kurangnyah pasokan oksigen. Pada tahap ini, jari-jari akan terasa dingin dan mati rasa.


  • Tahap 3: Jari tangan atau kaki kembali berubah menjadi merah karena aliran darah mengalir lebih cepat dari normal. Selama tahap ini, jari tangan atau kaki akan terasa kesemutan, berdenyut, dan mungkin mengalami pembengkakan.


Terkadang, sindrom Raynaud disertai dengan gejala lain, seperti rasa nyeri dan terbakar ketika aliran darah kembali secara cepat. Gejala inih akan hilang secara perlahan ketika aliran darah kembali normal.


Segera hubungi dokter umum / dokter spesialis jika:



  • Gejala yang dirasakan semakin memburuk.

  • Gejala telah memengaruhi atau mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Satu sisi tubuh mengalami mati rasa.

  • Gejala disertai nyeri sendi, ruam kulit, dan otot melemah.

  • Telah berusia di atas 30 tahun dan memiliki gejala sindrom Raynaud untuk pertama kalinya.

  • Gejala sindrom Raynaud dirasakan oleh anak berusia di bawah 12 tahun.


Diagnosis Sindrom Raynaud


Proses diagnosis diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan untuk melihat gejala dan faktor risiko yang dimiliki penderita. Selanjutnya, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa jari tangan atau kaki untuk melihat keadaan kulit, kuku, dan aliran darah, serta tanda-tanda sindrom Raynaud sekunder. Selain itu, dokter umum / dokter spesialis juga akan melakukan beberapa tes diagnosis, antara lain:




  • Tes stimulasi dingin, yaitu tes diagnosis yang dilakukan untuk memicu gejala sindrom Raynaud. Dalam tes ini, sebuah alat pengukur suhu ditempelkan di jari tangan, kemudian tangan dimasukkan ke dalam air es selama beberapa menit. Setelah tangan dikeluarkan, alat tersebut akan mengukur seberapa cepat jari tangan kembali ke suhu normal. Penderita sindrom Raynaud biasanyah membutuhkan waktu lebih dari 20 menit hingga jari kembali ke suhu normal.


  • Naifold capillaroscopy. Tes inih dilakukan dengan memasukkan setetes cairan atau minyak ke bagian bawah kuku untuk melihat keadaan pembuluh arteri di bawah kuku melalui mikroskop.


  • Tes darah. Tes darah dilakukan untuk mendeteksi gangguan atau keadaan medis terkait sindrom Raynaud sekunder. Jenis tes darah yang dilakukan meliputi:


    • Tes hitung darah lengkap, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi atau keberadaan sel kanker dalam darah.


    • Tes antibodi antinuklir (ANA), untuk memeriksa keberadaan antibodi yang menyebabkan keadaan autoimun pada sindrom Raynaud sekunder.


    • Tes laju endap darah, untuk menentukan kecepatan sel darah merah jatuh atau mengendap ke dasar tabung reaksi kaca. Tes inih dilakukan untuk mendeteksi adanyah peradangan atau infeksi.




Pengobatan Sindrom Raynaud


Sindrom Raynaud primer dan sekunder belum ditemukan obatnyah hingga kini. Namun, penanganan tetap dilakukan dengan tujuan:



  • Meredakan gejala dan mengurangi tingkat keparahan Raynaud.

  • Mencegah kerusakan jaringan.

  • Mengobati penyebab yang mendasari sindrom Raynaud.


Sindrom Raynaud primer tidak memerlukan tindakan medis tertentu. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika serangan sindrom Raynaud primer terjadi, yaitu:



  • Segera masuk atau pindah ke ruangan yang lebih hangat.

  • Segera hangatkan tangan atau kaki dengan meletakkan tangan di bawah ketiak atau merendam kaki dengan air hangat.

  • Lakukan gerakan memijat pada jari tangan atau kaki.

  • Lakukan beberapa teknik relaksasi jika sindrom Raynaud primer disebabkan oleh stres.


Sindrom Raynaud sekunder bersifat lebih serius sehingga membutuhkan penanganan medis oleh dokter. Ada beberapa langkah pengobatan terhadap sindrom Raynaud sekunder. Di antaranyah adalah:




  • Terapi obat. Pemberian obat disesuaikan dengan keadaan pasien dan penyebab gejala. Jenis obat yang diberikan adalah:


    • Antagonis kalsium, untuk memperlancar aliran darah di pembuluh darah kecil bagian tangan dan kaki, sehingga mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Contoh obat antagonis kalsium adalah nifedipine dan amlodipine.


    • Vasodilator, untuk melebarkan pembuluh darah. Contoh obat vasodilator yang diberikan adalah nitrogliserin, obat antidepresan, obat antihipertensi, dan obat-obatan disfungsi ereksi (sildenafil).


    • Suntik botulinum toxin. Botulinum toxin atau botox berguna untuk melumpuhkan saraf agar tidak memberikan respons berlebihan terhadap suhu dingin. Suntikan akan dilakukan secara berulang.




  • Operasi saraf. Dokter akan merekomendasikan tindakan operasi jika gejala sindrom Raynaud yang dirasakan semakin parah dan terapi obat tidak lagi efektif. Dokter akan membuat sayatan kecil dan memotong saraf untuk mengurangi sensitivitas, sehingga frekuensi dan durasi serangan gejala menurun.


Komplikasi Sindrom Raynaud


Ada beberapa komplikasi yang disebabkan oleh Sindrom Raynaud, antara lain adalah:




  • Gangrene. Kondisi inih terjadi ketika pembuluh arteri mengalami penyumbatan total dan menyebabkan infeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, gangrene dapat sampai mengakibatkan amputasi pada bagian tubuh yang terkena.


  • Skleroderma, salah satu gangguan autoimun yang menyebabkan penebalan atau pengerasan pada area kulit dan jaringan penghubung. Kondisi inih terjadi ketika tubuh terlalu banyak memproduksi kolagen.


Pencegahan Sindrom Raynaud


Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah terjadinyah sindrom Raynaud, yaitu:



  • Gunakan sarung tangan, topi, jaket atau pakaian tebal, dan sepatu bot ketika akan bepergian ke tempat bersuhu dingin.

  • Gunakan penutup telinga dan masker wajah, jika ujung hidung dan telinga sensitif terhadap dingin.

  • Gunakan kaus kaki meskipun di dalam ruangan atau ketika tidur, terutama jika Anda bertempat tinggal di area yang memiliki musim dingin.

  • Hindari perubahan suhu secara mendadak, misalnyah dari udara hangat ke ruangan ber-AC.

  • Gunakan pelindung atau penutup tangan ketika mengambil sesuatu dari freezer.

  • Hindari stres berat dengan meditasi atau yoga.

  • Hindari terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein.

  • Hindari merokok atau berada di area yang dikelilingi oleh perokok.

  • Hindari konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, misalnyah obat dekongestan.

  • Hindari menggunakan alat yang menghasilkan banyak getaran, seperti mixer atau alat listrik lainnya. Getaran dapat memicu gejala sindrom Raynaud.



Belum ada Komentar untuk "Sindrom Raynaud"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel