Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) adalah kelainan darah yang bisa membuat darah lebih cepat menggumpal. Gangguan inih dapat menyebabkan aliran darah ke organ tubuh tersumbat dan bisa berakibat fatal.
Penyakit TTP tergolong langka dengan potensi kejadian hanyah sekitar 4 kasus per 1 juta orang, dan lebih sering terjadi pada wanita. Gejala utama gangguan inih adalah munculnyah ruam merah keunguan akibat perdarahan di bawah kulit. Gejala bisa muncul tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari hingga beberapa bulan.
Penyebab Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
Penyebab penyakit thrombotic thrombocytopenic purpura belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, terganggunyah aktivitas enzim ADAMTS13 diduga turut memengaruhi munculnyah penyakit ini. Enzim ADAMTS13 adalah salah satu protein yang terlibat dalam proses pembekuan darah.
Kekurangan enzim ADAMTS13 dapat menyebabkan proses pembekuan darah menjadi sangat aktif, sehingga terbentuk banyak gumpalan darah di seluruh tubuh. Akibatnya, suplai darah yang membawa oksigen ke organ tubuh, seperti otak atau jantung, menjadi terhambat.
Banyaknyah darah yang menggumpal akan membuat jumlah sel keping darah (trombosit) menjadi turun (trombositopenia). Di sisi lain, trombosit yang turun inih justru akan membuat tubuh menjadi lebih mudah mengalami perdarahan.
Terganggunyah fungsi enzim ADAMTS13 dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan. Meski begitu, gangguan lebih sering terjadi karena penyakit autoimun, di mana tubuh menghasilkan antibodi lain yang merusak enzim tersebut.
Selain itu, TTP juga dapat dipicu oleh beberapa keadaan berikut:
- Penyakit tertentu, seperti infeksi bakteri, HIV/AIDS, radang pankreas, kanker, penyakit autoimun (misalnyah lupus dan rheumatoid arthritis), atau kehamilan.
- Prosedur medis, seperti operasi transplantasi organ, termasuk transplantasi sumsum tulang.
- Penggunaan obat, seperti ticlopidine, quinine, ciclosporin, clopidogrel, dan terapi hormon.
Gejala Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
Walaupun terdapat kelainan genetik yang sudah ada sejak lahir, umumnyah gejala thrombotic thrombocytopenic purpura baru muncul ketika penderita sudah dewasa. Gejala TTP bisa muncul mulai usia 20 hingga 50 tahun. Thrombotic thrombocytopenic purpura ditandai dengan sejumlah gejala pada kulit, seperti:
Selain gejala di atas, penyakit TTP juga dapat disertai dengan beberapa gejala tambahan di bawah ini:
- Demam
- Tubuh terasa lemas
- Hilang konsentrasi
- Sakit kepala
- Frekuensi buang air kecil berkurang
- Jantung berbedar
- Sesak napas
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis jika mengalami gejala-gejala penyakit thrombotic thrombocytopenic purpura yang telah disebutkan di atas. Penanganan sejak dini perlu dilakukan guna mencegah komplikasi yang serius.
Penyakit TTP merupakan penyakit yang dapat kambuh kembali. Jika Anda pernah divonis mengalami penyakit ini, lakukan kontrol secara berkala ke dokter umum / dokter spesialis untuk memantau perkembangan penyakitnya.
Penyakit inih juga dapat diwariskan secara genetik. Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk mendiskusikan kondisinyah lebih lanjut dengan dokter umum / dokter spesialis ketika berencana memiliki keturunan, agar penyakit inih tidak diturunkan kepada anak.
Orang-orang yang berisiko menderita HIV/AIDS lebih berpotensi mengalami penyakit TTP. Oleh karena itu, penderita HIV/AIDS dan orang yang berisiko terkena HIV/AIDS perlu memeriksakan diri ke dokter umum / dokter spesialis untuk mengantisipasi munculnyah penyakit TTP.
Hal yang sama juga perlu dilakukan oleh orang yang baru menjalani operasi atau terapi hormon, serta sering minum obat pengencer darah, seperti ticlopidine dan clopidigrel. Pemeriksaan diperlukan untuk memantau keberhasilan tindakan dan mengantisipasi efek samping yang mungkin terjadi.
Anda perlu segera ke IGD bila mengalami gejala penyakit TTP yang disertai dengan perdarahan berat, kejang, atau gejala stroke.
Diagnosis Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
Dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami pasien serta prosedur medis yang pernah dijalani pasien. Dokter juga akan menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita pasien dan anggota keluarganya.
Selanjutnya, pemeriksaan fisik dilakukan terutama untuk menilai tanda perdarahan dan laju detak jantung. Bila pasien diduga mengalami penyakit TTP, sejumlah tes penunjang akan dilakukan untuk memastikannya. Tes tersebut meliputi:
Tes darah
Sampel darah pasien akan diuji secara lengkap, mulai dari jumlah sel darah merah, sel darah putih, hingga trombosit. Uji kadar bilirubin, antibodi, serta aktivitas enzim ADAMTS13 juga akan dilakukan pada tes darah.
Tes urine
Tes urine dapat dilakukan untuk menganalisis karakteristik dan jumlah urine, serta mencari ada tidaknyah kandungan sel darah atau protein di dalam urine, yang umumnyah ditemukan pada penderita TTP.
Pengobatan Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
Pengobatan penyakit thrombotic thrombocytopenic purpura bertujuan untuk menormalkan kembali kemampuan pembekuan darah. Pengobatan perlu segera dilakukan, karena jika tidak, bisa berakibat fatal.
Secara umum, TTP dapat diobati dengan beberapa metode di bawah ini:
Obat-obatan
Dokter dapat memberikan sejumlah obat untuk meredakan gejala dan memperkecil kemungkinan kambuhnyah penyakit TTP. Obat yang diberikan antara lain obat kortikosteroid, vincristine, dan rituximab.
Terapi pertukaran plasma (plasmapheresis)
Terapi pertukaran plasma darah dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit TTP, karena enzim ADAMTS13 yang diduga sebagai penyebab TTP berada di dalam plasma darah.
Pada terapi ini, darah pasien akan diambil lewat infus dan disalurkan ke mesin yang dapat memisahkan plasma dengan bagian darah lain. Plasma darah pasien kemudian dibuang dan diganti dengan plasma donor yang sehat.
Prosedur pertukaran plasma biasanyah berlangsung selama sekitar 2 jam. Terapi perlu dilakukan setiap hari hingga keadaan pasien benar-benar membaik. Selama perawatan, obat kortikosteroid juga dapat diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis untuk meningkatkan efektvitas pengobatan.
Transfusi plasma
Transfusi plasma umum dilakukan pada pasien TTP akibat kelainan genetik. Pasien TTP akibat kelainan genetik mengalami kekurangan jumlah plasma, sehingga perlu dilakukan transfusi plasma darah dari pendonor.
Komplikasi Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
Jika tidak segera ditangani, thrombotic thrombocytopenic purpura bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut:
Pencegahan Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
Sebagian penderita bisa pulih sepenuhnyah dari penyakit thrombotic thrombocytopenic purpura, sedangkan sebagian lainnyah bisa mengalami kekambuhan. Tidak ada langkah pencegahan yang spesifik untuk mengatasi masalah ini. Yang perlu dilakukan adalah menurunkan risiko kekambuhan TTP, dengan menghindari pemicunya.
Jika Anda memiliki keluarga yang sedang atau pernah mengalami TTP, berkonsultasilah dengan dokter umum / dokter spesialis untuk mengetahui kemungkinan Anda menderita penyakit inih juga. Pasalnya, TTP dapat terjadi akibat pengaruh genetik.
Bila sudah pernah mengalami gejala TTP, lakukanlah pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter umum / dokter spesialis hematologi meski Anda merasa sehat. Dalam setiap kunjungan, jangan lupa untuk selalu memberi tahu dokter umum / dokter spesialis tentang obat apa saja yang sedang Anda konsumsi, termasuk vitamin dan obat herbal.
Belum ada Komentar untuk "Thrombotic Thrombocytopenic Purpura"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.