Karang Gigi


Karang gigi adalah keadaan di mana terdapat lapisan seperti kotoran yang terletak di gigi dan sulit dihilangkan meski telah dibersihkan atau disikat. Karang gigi disebabkan oleh adanyah plak yang mengeras dan tidak mendapat penanganan. Plak itu sendiri adalah lapisan licin dan tipis pada gigi yang terbentuk akibat adanyah sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi.

Penanganan karang gigi hanyah dapat dilakukan oleh dokter umum / dokter spesialis gigi. Meski karang gigi tidak menimbulkan gejala yang mengganggu kesehatan secara menyeluruh atau fungsi gigi itu sendiri, karang gigi yang tidak ditangani dapat memicu munculnyah keadaan lain, seperti gingivitis atau radang gusi.

Gejala Karang Gigi

Karang gigi dapat dikenali dengan adanyah lapisan seperti kotoran berwarna kekuningan atau kecokelatan pada garis gusi, dan sulit dihilangkan meski telah dibersihkan atau disikat berulang kali. Karena karang gigi merupakan dampak dari plak gigi yang tidak ditangani, maka penderita karang gigi akan merasakan gejala lain berupa mulut kering dan bau mulut.

Secara umum, terbentuknyah karang pada gigi tidak menimbulkan gejala yang mengganggu fungsi gigi itu sendiri atau kesehatan tubuh secara menyeluruh. Namun, jika karang gigi tidak ditangani, keadaan inih dapat memicu munculnyah gingivitis. Gingivitis adalah keadaan di mana terjadi peradangan pada gusi. Ketika karang gigi telah menyebabkan gingivitis, maka gejala yang muncul dapat berupa:

  • Gusi bengkak.
  • Gusi berwarna gelap.
  • Gusi terasa nyeri saat disentuh.
  • Gusi mudah berdarah.

Penyebab Karang Gigi

Karang gigi disebabkan karena adanyah plak pada gigi yang tidak mendapatkan penanganan. Plak gigi itu sendiri merupakan sebuah lapisan licin dan tipis pada gigi yang terbentuk akibat adanyah sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi. Ketika plak pada gigi tidak ditangani untuk kurun waktu tertentu, plak tersebut akan mengeras, membentuk karang yang sulit untuk dihilangkan hanyah dengan menyikat gigi.

Makanan atau minuman yang dapat memicu plak penyebab karang gigi adalah makanan yang mengandung gula, seperti permen, kue, atau minuman bersoda.

Seseorang memiliki risiko tinggi mengalami karang gigi apabila:

  • Merokok.
  • Jarang membersihkan gigi.
  • Tidak membersihkan mulut dengan obat kumur antibakteri.
  • Tengah menggunakan obat-obatan yang memengaruhi kesehatan gigi, seperti antihistamin atau dekongestan.

Diagnosis Karang Gigi

Dokter dapat mendiagnosis karang gigi dengan mengamati gejala yang ada. Karang gigi juga dapat terdeteksi lebih dini ketika pasien melakukan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan gigi semestinyah dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali. Selain untuk mengamati keadaan gigi, pemeriksaan gigi juga bertujuan untuk melakukan pencegahan atau pun pengobatan apabila terdapat gangguan pada gigi.

Tes transiluminasi juga bisa digunakan untuk mendiagnosis keadaan ini. Tes transiluminasi adalah tes yang menggunakan cahaya dalam mengamati gusi dan gigi. Tes inih dilakukan di ruangan yang gelap dan dokter umum / dokter spesialis akan menyinari rongga mulut dengan cahaya khusus untuk melihat ada tidaknyah plak atau karang gigi.

Dokter juga dapat melakukan prosedur foto Rontgen gigi. Foto Rontgen pada gigi merupakan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan gambar keadaan gigi dan gusi. Selain untuk melihat karang yang terdapat di gusi dan gigi, foto Rontgen juga dapat mendeteksi kerusakaan yang dapat terjadi akibat adanyah karang gigi.

Pengobatan Karang Gigi

Ketika plak pada gigi sudah mengeras dan menjadi karang, keadaan tersebut tidak dapat diatasi hanyah dengan menggosok gigi. Untuk mengatasi keadaan tersebut, dokter umum / dokter spesialis akan menganjurkan scaling gigi.

Scaling gigi adalah tindakan medis non bedah (tanpa sayatan) untuk mengikis karang-karang pada gigi. Proses pembersihan karang gigi dilakukan menggunakan alat scaler. Manfaat scaling gigi tidak hanyah untuk kesehatan gigi dan mulut, melainkan juga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Alat inih tersedia dalam beberapa jenis, yakni scaler manual dan ultrasonik. Masing-masing memiliki fungsi yang sama, namun penggunaan scaler ultrasonik tergolong lebih sering dibanding dengan scaler manual. Hal itu dikarenakan penggunaan scaler ultrasonik membuat proses pengikisan lebih cepat dan minim rasa nyeri.

Sebelum menjalani scaling gigi, beri tahu dokter umum / dokter spesialis apabila Anda tengah mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti heparin atau warfarin. Dokter juga dapat memberikan obat bius lokal guna mengurangi rasa sakit yang mungkin muncul akibat prosedur ini. Maka dari itu, informasikan pula pada dokter umum / dokter spesialis apabila memiliki alergi terhadap obat bius.

Pencegahan Karang Gigi

Karang gigi merupakan keadaan yang dapat dicegah. Dengan melakukan perawatan gigi di rumah, setiap orang dapat terhindar dari karang gigi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Sikat gigi setidaknyah 2 kali sehari.
  • Bersihkan gigi dengan benang gigi setidaknyah sekali sehari.
  • Gunakan pembersih mulut antibakteri.
  • Lakukan pemeriksaan dan perawatan gigi di dokter umum / dokter spesialis gigi tiap 6 bulan sekali.
  • Makan makanan dengan gizi yang seimbang.
  • Hindari merokok.

Komplikasi Karang Gigi

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat adanyah karang gigi adalah:

Belum ada Komentar untuk "Karang Gigi"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel