Kelainan Kongenital



Kelainan bawaan atau kelainan kongenital adalah keadaan tidak normal yang terjadi pada masa perkembangan janin. Kelainan inih dapat memengaruhi fisik atau fungsi anggota tubuh anak sehingga menimbulkan cacat lahir.

Pada banyak kasus, kelainan kongenital terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, yaitu saat organ pada tubuh bayi baru mulai terbentuk. Kelainan kongenital umumnyah tidak berbahaya, namun ada pula yang harus segera ditangani.

Kelainan kongenital bisa terdeteksi pada masa kehamilan atau saat bayi dilahirkan. Tetapi ada juga kelainan kongenital yang baru bisa diketahui pada masa tumbuh kembang anak, misalnyah gangguan pendengaran.

Jenis dan Gejala Kelainan Kongenital


Kelainan kongenital dapat dibedakan menjadi kelainan fisik dan kelainan fungsional, sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini:

Kelainan fisik


Cacat lahir yang memengaruhi fisik atau bagian tubuh bayi antara lain:

1. Bibir sumbing

Bibir sumbing adalah keadaan terbentuknyah celah pada bibir bagian atas, langit-langit mulut, atau keduanya.

2. Kelainan jantung bawaan

Kelainan jantung bawaan adalah pembentukan jantung atau pembuluh darah besar yang tidak normal. Ada beberapa jenis kelainan jantung bawaan, yaitu:

3. Kelainan bentuk tangan atau kaki

Kelainan bawaan pada bentuk tangan atau kaki dapat berupa:

  • Satu tangan atau kaki lebih besar atau lebih kecil.

  • Jumlah jari tangan atau jari kaki lebih banyak dari normal (polidaktili).

  • Satu atau lebih jari tangan atau jari kaki menempel satu sama lain.

  • Terlahir tanpa tangan atau kaki.


Perlu diketahui, cacat lahir pada bentuk tangan dan kaki merupakan kelainan yang jarang terjadi.

4. Neural tube defect (NTD)

NTD adalah cacat lahir pada struktur otak, tulang belakang, atau ruas tulang belakang. Beberapa contoh kelainan neural tube defect adalah anensefali, encephalocele, iniencephaly, dan spina bifida.

Selain beberapa organ tubuh di atas, kelainan kongenital juga bisa terjadi pada bagian tubuh lain. Misalnyah pada telinga, bayi bisa terlahir dengan kelainan bentuk telinga yang disebut microtia atau terbentuknyah lubang kecil di depan telinga yang disebut sinus preaurikular.

Kelainan Fungsional


Kelainan fungsional merupakan kelainan bawaan yang terkait dengan kelainan sistem atau fungsi organ tubuh. Kelainan tersebut antara lain:

Kapan harus ke dokter


Cacat lahir seperti bibir sumbing atau kelainan bentuk tangan dan kaki bisa langsung terdeteksi saat bayi lahir. Sedangkan pada bayi dengan kelainan jantung bawaan, penting bagi orang tua bayi untuk mengamati gejala di bawah ini:

  • Napas yang cepat.

  • Sesak napas saat disusui.

  • Berat badan menurun.

  • Kulit kebiruan atau sianosis.

  • Pembengkakan pada kelopak mata, perut, dan tungkai.


Sebagai pencegahan, periksakan bayi Anda secara rutin dan penuhi jadwal imunisasi sesuai anjuran dokter umum / dokter spesialis anak. Langkah inih penting agar dokter umum / dokter spesialis dapat memantau proses tumbuh kembang bayi, dan memberikan penanganan lebih dini jika terdeteksi kelainan bawaan.

Konsultasi genetik sebelum menikah juga sangat disarankan, terutama bila Anda atau pasangan memiliki penyakit yang dapat diturunkan kepada anak sebagai kelainan bawaan, misalnyah cystic fibrosis dan penyakit Tay-Sachs.

Periksakan kehamilan secara rutin ke dokter umum / dokter spesialis kandungan untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Ikuti jadwal pemeriksaan kehamilan sesuai anjuran dokter umum / dokter spesialis atau menurut jadwal berikut:

  • 1 bulan sekali, sejak minggu ke-4 sampai minggu ke-28.

  • 2 minggu sekali, sejak minggu ke-28 sampai minggu ke-36.

  • 1 minggu sekali, sejak minggu ke-36 sampai minggu ke-40.


Penyebab dan Faktor Risiko Kelainan Kongenital


Pada banyak kasus, penyebab kelainan kongenital tidak diketahui. Namun, kelainan kongenital atau kelainan bawaan dapat terkait dengan beberapa faktor berikut ini:

Faktor genetik


Cacat lahir akibat faktor genetik dapat diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua, namun bisa juga tidak diturunkan dari orang tua. Beberapa contoh kelainan kongenital akibat faktor genetik adalah:

Faktor lingkungan


Kelainan kongenital akibat faktor lingkungan terjadi akibat infeksi, paparan zat kimia, atau efek samping obat-obatan pada masa kehamilan. Faktor-faktor tersebut bisa menyebabkan cacat lahir yang parah, bahkan sampai keguguran.

Jenis kelainan bawaan yang bisa dialami bayi akibat paparan faktor di atas pada masa kehamilan adalah:

Di samping beberapa faktor di atas, bekerja atau tinggal di dekat area pengolahan limbah, pabrik peleburan besi, atau daerah pertambangan bisa mengganggu kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Diagnosis Kelainan Kongenital


Kelainan bawaan sering kali bisa langsung diketahui melalui pemeriksaan fisik ketika bayi dilahirkan. Namun pada keadaan tertentu, misalnyah kelainan jantung bawaan, dokter umum / dokter spesialis akan menjalankan pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen, MRI, echo jantung, atau EKG.

Pada beberapa kasus, kelainan bawaan pada bayi dapat terdeteksi sejak masa kehamilan. Misalnya, untuk mendeteksi spina bilfida, dokter umum / dokter spesialis akan melakukan tes darah, USG kehamilan, dan pemeriksaan sampel cairan ketuban pada ibu hamil.

Pengobatan Kelainan Kongenital


Pengobatan kelainan bawaan akan disesuaikan dengan jenis kelainan yang diderita. Metodenyah bisa dengan pemberian obat-obatan, alat bantu, terapi, sampai operasi. Beberapa contoh pengobatannyah adalah:

  • Pemberian obat kortikosteroid, seperti prednisone, untuk distrofi otot.

  • Pemakaian alat bantu jalan untuk kelainan bentuk tangan dan kaki.

  • Pemakaian alat bantu dengar untuk gangguan pendengaran.

  • Operasi untuk kelainan jantung bawaan, misalnyah pemasangan sumbatan pada patent ductus arteriosus, dan bedah jantung pada tetralogy of fallot.

  • Operasi rekonstruksi untuk bibir sumbing atau kelainan bentuk bagian tubuh lain.


Komplikasi Kelainan Kongenital


Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin dialami penderita kelainan kongenital berdasarkan jenis kelainannya:

  • Bibir sumbing: gangguan makan dan bicara, masalah gigi, serta kehilangan pendengaran.

  • Penyakit jantung bawaan: gangguan irama jantung, proses tumbuh kembang yang lambat, dan gagal jantung kongestif.

  • Kelainan bentuk tangan dan kaki: kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, mandi, atau berjalan, serta merasa rendah diri karena penampilan yang tidak normal (polidaktili).

  • Sindrom Down: kelainan jantung, gangguan pencernaan, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

  • Sindrom Prader-Willi: diabetes, hipertensi, sleep apnea, masalah kesuburan, serta osteoporosis.


Pencegahan Kelainan Kongenital


Kebanyakan kelainan bawaan tidak bisa dicegah, namun risiko terjadinyah kelainan  tersebut dapat dikurangi dengan melakukan langkah-langkah di bawah ini:

Sebelum kehamilan



  • Pastikan mengikuti imunisasi sesuai jadwal.

  • Pastikan Anda dan pasangan tidak menderita penyakit menular seksual.

  • Penuhi asupan asam folat sebelum merencanakan kehamilan.

  • Lakukan konsultasi dan tes genetik, terutama jika Anda atau pasangan memiliki penyakit yang dapat diturunkan kepada anak sebagai kelainan bawaan.

  • Konsultasikan dengan dokter umum / dokter spesialis terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan sebelum hamil.


Selama kehamilan



  • Jangan merokok dan hindari paparan asap rokok.

  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol.

  • Jangan menggunakan NAPZA.

  • Lakukan olahraga ringan dan cukupi waktu

  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.


Belum ada Komentar untuk "Kelainan Kongenital"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel